Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Matius 26 : 14 - 16
(Renungan ini saya buat karena terinspirasi dari buku: Spirit Motivator - Is Judas in Us?
Saya merefleksikannya untuk menjadi konsumsi buat semua anggota WhatsApp Group MENARA JAGA yang saya tahu anggotanya memiliki nilai unggul masing-masing yang dapat memperkaya pertumbuhan iman warga jemaat. Saya percaya bahwa Tipikal Yudas Iskariot tidak melekat pada satu pun anggota Menara Jaga. Karena itu, sebagai Admin, saya mengucapkan banyak terima kasih untuk semua kontribusi pemikiran bahkan canda dan tawa yang sudah tertuang melalui WA Group Menara Jaga. Buat kalianlah saya dedikasikan tulisan ini. Tuhan Yesus memberkati).
Saudaraku.................................
Saya harus jujur mengatakan bahwa jarang sekali seorang Hamba Tuhan mengkhotbahkan sisi baik dari seorang murid Tuhan Yesus yang bernama YUDAS ISKARIOT ini. Yang hanya dikupas habis adalah "YUDAS - Sang Pengkhianat". Tidak ada yang lain selain itu!
Saudaraku...................
Saya justru mau mengajak anda untuk melihat sisi lain dari Yudas sehingga anda dapat mengerti dan memaklumi apa alasan yang sangat mendasar sehingga Tuhan Yesus merekrutnya untuk menjadi murid. Dan hal ini akan menjadi pembanding untuk mengetahui alasan dari Yudas melakukan pengkhianatan terhadap Sang Guru Agung (Yesus Kristus).
Saudaraku....................
Anda perlu tahu bahwa Yudas Iskariot mempunyai kelebihan dibandingkan murid yang lainnya. Ia memiliki spesialisasi khusus dan potensi ini tidak dimiliki oleh teman-temannya. Dan spesialisasi khusus itu terletak pada nama belakangnya: ISKARIOT.
Dalam bahasa Aram, kata "ISKARIOT" mengandung arti : "Pria dari Keriot".
Keriot adalah nama sebuah kota kecil di Hebron, tepatnya di ujung selatan Yudea, yang dalam Yosua 15:25 disebut "Keriot-Hezron" dan yang sekarang dikenal dengan nama kota Khirbet el-Qartein. Dan inilah faktanya bahwa Yudas adalah satu-satunya murid Tuhan Yesus yang berasal dari wilayah Yudea, sedangkan murid yang lainnya berasal dari Galilea. Pada zaman Tuhan Yesus, penduduk Yudea memiliki status yang lebih terhormat dibandingkan dengan orang-orang Galilea yang dianggap penduduk perbatasan yang "kasar dan tak berpendidikan".
Status "ISKARIOT" inilah yang menjadi nilai UNGGUL dari Yudas, walau pun kita juga mengetahui bahwa ada juga murid Tuhan Yesus yang notabene adalah orang-orang berpendidikan. Katakan saja seperti Lewi atau yang disebut oleh penulis Injil Matius dengan nama Matius si Pemungut Cukai. Dan juga ada nama Natanael yang disebut dalam Injil Yohanes, yang karena tingkat pendidikannya sehingga ia berkata: "mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret? (Yoh. 1:46)". Nama Natanaelk dalam ketiga Injil sebelumnya disamakan dengan Bartolomeus. Namun demikian banyak ahli tafsir berkesimpulan bahwa Yudas Iskariot dipandang sebagai murid yang terpelajar, karena itu dia dipercaya oleh Tuhan Yesus menjadi Bendahara sekaligus mengatur pembagian uang untuk orang-orang miskin (bandk.: Yoh. 12 : 5 - 6).
Saudaraku.........
Merujuk pada latar belakang yang menjadi nilai unggul Yudas Iskariot dibandingkan dengan murid yang lainnya, seharusnya ia dapat memberikan konstribusi yang positif, yang akan membawa dampak yang sangat besar dalam pelayanannya bersama dengan Tuhan Yesus. Namun demikian, nilai unggul ini ternyata tidak dibarengi dengan Integritas atau Karakter yang baik. Pada satu sisi, memang ia unggul, tetapi pada sisi yang lain ia kurang. Keunggulannya dibandingkan dengan murid lainnya ternyata dihancurkan karena ia tidak memiliki Integritas yang baik. Dari sini menjadi nampak bahwa keputusannya untuk menjawab panggilan Tuhan Yesus menjadi murid dibelenggu oleh niat jahatnya, yakni untuk memperkaya diri. Yudas pun gagal dan akhir hidupnya sangat tragis.
Saudaraku.................
Dalam konteks dunia kita sekarang, orang-orang yang mempunyai Tipikal Yudas Iskariot ini sangat banyak kita jumpai. Mereka itu adalah orang-orang terpelajar dengan seabrek gelar di depan dan di belakang namanya, brilian dalam penyampaian ide-ide (sangat idealis), memiliki keahlian yang sangat hebat (sangat profesional), dikenal dalam masyarakat umum (public figur), dan masih banyak keunggulan lainnya dibandingkan dengan orang lain. Namun sangat disayangkan bahwa keunggulan yang ada tidak dibarengi dengan Integritas atau Karakter hidup yang baik. Maka terjadilah: "demi uang dan demi mencapai ambisi, mereka menghalalkan banyak cara". Dan benar apa yang dikatakan John Maxwell, seorang pakar kepemimpinan yang sangat terkenal itu. Maxwell mengatakan demikian: "Bakat yang merupakan nilai unggul dapat membawa anda ke puncak sukses, tetapi Integritas atau Karakter yang baiklah yang akan membuat anda tetap bertahan di puncak sukses".
Saudaraku.....................
Tuhan sangat respek pada potensi tiap-tiap orang dan Tuhan mau memakai itu sebagai sarana untuk berbagi berkat bagi orang lain. Dan inilah yang menjadi tanggung jawab moral setiap orang yang hanya mungkin terlaksana jika kita memiliki Integritas atau Karakter hidup yang baik. Sehebat apa pun anda, jika anda tidak menampakkan Integritas atau Karakter hidup yang baik, maka nilai-nilai unggul anda akan menjadi sia-sia alias MUBAZIR. Dan tidaklah muluku-muluk jika saya mengatakan bahwa pribahasa ini benar 100%, yakni: "karena nila setitik, rusak susu sebelanga".
Karena itu, matikan Tipikal Yudas Iskariot dalam diri anda yang diperbudak oleh nafsu keserakahan. Sebab jika tidak! Maka jangan pernah anda berharap untuk mendapatkan penghargaan di hadapan manusia terlebih penghargaan dalam pemandangan Allah (Ams. 3:4).
Bacaan : Matius 26 : 14 - 16
(Renungan ini saya buat karena terinspirasi dari buku: Spirit Motivator - Is Judas in Us?
Saya merefleksikannya untuk menjadi konsumsi buat semua anggota WhatsApp Group MENARA JAGA yang saya tahu anggotanya memiliki nilai unggul masing-masing yang dapat memperkaya pertumbuhan iman warga jemaat. Saya percaya bahwa Tipikal Yudas Iskariot tidak melekat pada satu pun anggota Menara Jaga. Karena itu, sebagai Admin, saya mengucapkan banyak terima kasih untuk semua kontribusi pemikiran bahkan canda dan tawa yang sudah tertuang melalui WA Group Menara Jaga. Buat kalianlah saya dedikasikan tulisan ini. Tuhan Yesus memberkati).
Saudaraku.................................
Saya harus jujur mengatakan bahwa jarang sekali seorang Hamba Tuhan mengkhotbahkan sisi baik dari seorang murid Tuhan Yesus yang bernama YUDAS ISKARIOT ini. Yang hanya dikupas habis adalah "YUDAS - Sang Pengkhianat". Tidak ada yang lain selain itu!
Saudaraku...................
Saya justru mau mengajak anda untuk melihat sisi lain dari Yudas sehingga anda dapat mengerti dan memaklumi apa alasan yang sangat mendasar sehingga Tuhan Yesus merekrutnya untuk menjadi murid. Dan hal ini akan menjadi pembanding untuk mengetahui alasan dari Yudas melakukan pengkhianatan terhadap Sang Guru Agung (Yesus Kristus).
Saudaraku....................
Anda perlu tahu bahwa Yudas Iskariot mempunyai kelebihan dibandingkan murid yang lainnya. Ia memiliki spesialisasi khusus dan potensi ini tidak dimiliki oleh teman-temannya. Dan spesialisasi khusus itu terletak pada nama belakangnya: ISKARIOT.
Dalam bahasa Aram, kata "ISKARIOT" mengandung arti : "Pria dari Keriot".
Keriot adalah nama sebuah kota kecil di Hebron, tepatnya di ujung selatan Yudea, yang dalam Yosua 15:25 disebut "Keriot-Hezron" dan yang sekarang dikenal dengan nama kota Khirbet el-Qartein. Dan inilah faktanya bahwa Yudas adalah satu-satunya murid Tuhan Yesus yang berasal dari wilayah Yudea, sedangkan murid yang lainnya berasal dari Galilea. Pada zaman Tuhan Yesus, penduduk Yudea memiliki status yang lebih terhormat dibandingkan dengan orang-orang Galilea yang dianggap penduduk perbatasan yang "kasar dan tak berpendidikan".
Status "ISKARIOT" inilah yang menjadi nilai UNGGUL dari Yudas, walau pun kita juga mengetahui bahwa ada juga murid Tuhan Yesus yang notabene adalah orang-orang berpendidikan. Katakan saja seperti Lewi atau yang disebut oleh penulis Injil Matius dengan nama Matius si Pemungut Cukai. Dan juga ada nama Natanael yang disebut dalam Injil Yohanes, yang karena tingkat pendidikannya sehingga ia berkata: "mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret? (Yoh. 1:46)". Nama Natanaelk dalam ketiga Injil sebelumnya disamakan dengan Bartolomeus. Namun demikian banyak ahli tafsir berkesimpulan bahwa Yudas Iskariot dipandang sebagai murid yang terpelajar, karena itu dia dipercaya oleh Tuhan Yesus menjadi Bendahara sekaligus mengatur pembagian uang untuk orang-orang miskin (bandk.: Yoh. 12 : 5 - 6).
Saudaraku.........
Merujuk pada latar belakang yang menjadi nilai unggul Yudas Iskariot dibandingkan dengan murid yang lainnya, seharusnya ia dapat memberikan konstribusi yang positif, yang akan membawa dampak yang sangat besar dalam pelayanannya bersama dengan Tuhan Yesus. Namun demikian, nilai unggul ini ternyata tidak dibarengi dengan Integritas atau Karakter yang baik. Pada satu sisi, memang ia unggul, tetapi pada sisi yang lain ia kurang. Keunggulannya dibandingkan dengan murid lainnya ternyata dihancurkan karena ia tidak memiliki Integritas yang baik. Dari sini menjadi nampak bahwa keputusannya untuk menjawab panggilan Tuhan Yesus menjadi murid dibelenggu oleh niat jahatnya, yakni untuk memperkaya diri. Yudas pun gagal dan akhir hidupnya sangat tragis.
Saudaraku.................
Dalam konteks dunia kita sekarang, orang-orang yang mempunyai Tipikal Yudas Iskariot ini sangat banyak kita jumpai. Mereka itu adalah orang-orang terpelajar dengan seabrek gelar di depan dan di belakang namanya, brilian dalam penyampaian ide-ide (sangat idealis), memiliki keahlian yang sangat hebat (sangat profesional), dikenal dalam masyarakat umum (public figur), dan masih banyak keunggulan lainnya dibandingkan dengan orang lain. Namun sangat disayangkan bahwa keunggulan yang ada tidak dibarengi dengan Integritas atau Karakter hidup yang baik. Maka terjadilah: "demi uang dan demi mencapai ambisi, mereka menghalalkan banyak cara". Dan benar apa yang dikatakan John Maxwell, seorang pakar kepemimpinan yang sangat terkenal itu. Maxwell mengatakan demikian: "Bakat yang merupakan nilai unggul dapat membawa anda ke puncak sukses, tetapi Integritas atau Karakter yang baiklah yang akan membuat anda tetap bertahan di puncak sukses".
Saudaraku.....................
Tuhan sangat respek pada potensi tiap-tiap orang dan Tuhan mau memakai itu sebagai sarana untuk berbagi berkat bagi orang lain. Dan inilah yang menjadi tanggung jawab moral setiap orang yang hanya mungkin terlaksana jika kita memiliki Integritas atau Karakter hidup yang baik. Sehebat apa pun anda, jika anda tidak menampakkan Integritas atau Karakter hidup yang baik, maka nilai-nilai unggul anda akan menjadi sia-sia alias MUBAZIR. Dan tidaklah muluku-muluk jika saya mengatakan bahwa pribahasa ini benar 100%, yakni: "karena nila setitik, rusak susu sebelanga".
Karena itu, matikan Tipikal Yudas Iskariot dalam diri anda yang diperbudak oleh nafsu keserakahan. Sebab jika tidak! Maka jangan pernah anda berharap untuk mendapatkan penghargaan di hadapan manusia terlebih penghargaan dalam pemandangan Allah (Ams. 3:4).
No comments:
Post a Comment