Laman

Wednesday, June 15, 2016

Iman Melintasi Kemustahilan

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Matius 14 : 22 - 33



Impossible....
Inilah yang muncul dalam pikiran semua murid ketika Petrus berseru: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air". Tidakkah ini suatu permintaan yang konyol?.

Saudaraku......
Saya mau mengatakan bahwa permintaan Petrus ini lahir dari IMAN bahwa jikalau Tuhan berkenan atau Tuhan mengizinkannya, maka tidak ada yang mustahil; ia pun dapat berjalan di atas air.
Ya....Petrus sungguh yakin bahwa jikalau Tuhan meng-iya-kan atau mengabulkan permintaannya maka ia yakin akan mampu menerobos segala bentuk "Kemustahilan" menjadi sebuah "Realita".

Saudaraku..................
Kita menyaksikan, bahwa sementara para murid masih diliputi ketakutan, maka oleh IMAN, Petrus berani melangkah keluar dari situasi itu dan oleh izin Tuhan maka iapun dapat berjalan di atas air. Kemampuan Petrus melangkah di atas air sekali lagi dimungkinkan oleh IMAN-nya yang berusaha menghadirkan kuasa Tuhan di tengah-tengah kekalutan.

Saudaraku..................
Salah satu godaan yang kuat bagi IMAN anda adalah "KEBIMBANGAN". Dan hati anda akan dikuasai perasaan bimbang jikalau pandangan anda beralih dari Tuhan dan anda arahkan ke keadaan sekeliling. Kerasnya tiupan angin dan besarnya gelombang, adalah gambaran dari masalah yang mengiringi langkah anda setiap hari. Jika perhatian anda hanya tertuju pada masalah yang anda hadapi maka anda mulai bimbang lalu berkata dalam hati: "mampukah aku menghadapi semua tekanan hidup ini?".

Ketika anda mengalihkan pandangan anda kepada persoalan yang melilit kehidupan anda maka anda pasti akan tenggelam. Tetapi, lihatlah perubahan yang terjadi! Ketika pandangan anda tertuju kembali kepada Tuhan Yesus, lalu dengan IMAN, anda berseru: "tolonglah aku yang kurang percaya ini!" Maka tangan Tuhan terulur menjangkau hidup anda dan mengangkat anda dari persoalan yang menekan hidup anda.

Saudaraku................
Hanya IMAN yang teguh yang akan membangkitkan keberanian kita untuk melangkah di tengah kerasnya badai dan gelombang kehidupan. Dengan IMAN, kita akan mendapat ketenangan, sebab kita akan diyakinkan bahwa kita tidak berjalan seorang diri. Tuhan berjalan bersama kita dan Ia berkata: "tenanglah, AKU ini, jangan takut".

IMAN akan mendorong anda untuk datang kepada Tuhan walau jalan yang harus anda lalui penuh onak dan duri. Dengan IMAN, anda akan berkata: "hanya dekat Allah saja aku tenang, dari padaNya-lah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari padaNya-lah harapanku (Mzm. 62:2, 3, 5)".

Karena itu, seberat dan sebesar apa pun masalah anda; hadapilah dengan IMAN.
Philips Brooks mendefinisikan IMAN yang dalam bahasa Inggrisnya "FAITH" dengan kalimat: "Forsaking All, I Take Him". Artinya : "Lupakan semuanya, saya pegang Dia".

Ya....lupakan semua persoalan yang melilit hidup anda dan pegang tangan Tuhan. Berjalanlah bersama dengan Tuhan, maka hidup anda akan tenang. Katakan pada diri anda: "segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Flp. 4:13)".

Camkanlah hal ini:

"Hanya oleh IMAN, anda akan mampu melintasi segala bentuk kemustahilan. Hanya oleh IMAN, anda akan mengalami pengalaman yang sama seperti Petrus dan juga pengalaman yang sama seperti dialami oleh ketiga sahabat Daniel: Sadrakh, Mesakh dan Abednego dalam Daniel 3:16-26. Hanya oleh IMAN, anda akan berkata bahwa bagi orang percaya tidak ada perkara yang mustahil".

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love