Laman

Saturday, June 18, 2016

Masih Ada Harapan

Bahan Khotbah Ibadah Raya Jemaat
Minggu, 19 Juni 2016
Pengembangan Khotbah Dari Buku Membangun Jemaat


Bacaan:
1). Yesaya 65 : 1 - 9 (Bahan Utama)
2). Galatia 3 : 23 - 29
3). Lukas  8 : 26 - 39


Pendahuluan

Saudaraku.....
Kata "PENGAMPUNAN" adalah kata kunci untuk mengantar seseorang menuju pintu "Pengharapan", dan pengharapan bagi anak-anak Tuhan tidak akan sia-sia. Tidakkah "Pengampunan" yang telah dinyatakan oleh Tuhan melalui pengorbanan Yesus Kristus, telah melahirkan pengharapan yang baru, yakni "pengharapan untuk dimuliakan bersama-sama dengan Dia dan pengharapan untuk menjadi ahli waris dari kerajaanNya".

Tapi ada beberapa pertanyaan yang hendak saya kemukakan kepada anda, dan anda sendiri merenungkan jawabannya di hati anda sendiri:

Apakah kita sudah memahami dan meyakini dengan sesungguhnya bahwa kita sudah benar-benar diampuni?.

Bagaimana sesungguhnya perasaan anda ketika anda diampuni?.

Apakah yang anda akan lakukan sebagai efek dari pengampunan yang anda alami?.

Untuk memahami arti "Pengampunan", maka saya teringat pada satu peristiwa yang pada waktu itu saya masih duduk di bangku SLTP, yakni Paus Yohanes Paulus II yang ditembak oleh seorang anak muda berkebangsaan Turki yang bernama Mehmet Ali Agca. Peristiwa itu terjadi pada tgl. 13 Mei 1981 di lapangan Basilika Saint Peter di Vatican. Saat itu, Mehmet Ali Agca baru berumur 23 tahun. Mehmet diringkus oleh Polisi lalu dijebloskan ke dalam penjara Roma.

Pada tgl. 27 Desember 1983, Paus Yohanes Paulus II memberikan teladan pengampunan dengan mengunjungi Mehmet Ali Agca di penjara. Paus memeluk Mehmet Ali Agca dan memaafkan perbuatannya. Paus Yohanes Paulus II mengatakan: "ketika berbicara dengannya, saya anggap dia sebagai seorang saudara yang sudah saya ampuni dan saya mempercayai sepenuhnya dia". Mehmet Ali Agca merasakan pengampunan yang sesungguhnya dan ia memberikan dirinya untuk dibaptiskan di Vatican pada tgl. 13 Mei 2005, setelah satu bulan Paus Yohanes Paulus II meninggal dunia.

Teladan "Pengampunan" yang diberikan oleh Paus telah membuka jalan bagi Mehmet Ali Agca untuk melihat dunia yang baru, sebuah dunia yang penuh harapan: dari seorang pembunuh menjadi manusia baru yang dipakai oleh Tuhan untuk mewartakan berita pengampunan. Tidakkah hal yang sama dialami oleh Rasul Paulus yang mendapat pengampunan tak bersyarat dari Tuhan Yesus, dan oleh pengampunan itu ia menjadi seorang Rasul besar bagi bangsa-bangsa lain.

Pokok-pokok Yang Dapat Dikembangkan dari Yesaya 65:1-9

Saudaraku....
Perikop bacaan kita ini berbicara tentang kondisi yang dialami oleh bangsa Israel akibat dari dosa dan pemberontakan mereka. Sekiranya bangsa ini hanya melakukan pelanggaran sekali atau dua kali, maka hal tersebut bisa saja dimaklumi. Tapi apa yang mereka lakukan adalah berulang-ulang dengan dosa yang sama. Sekiranya anda disakiti secara terus menerus, maka bisa jadi hati anda akan tertutup bagi orang yang menyakiti anda. Bisa jadi anda tidak akan mengampuni dan memaafkannya, bukan. Demikian juga gambaran dari dosa dan pemberontakan bangsa Israel jika dinilai dari sudut pandang manusia, hal itu tidak akan mungkin dimaafkan.

Tapi fakta Alkitabiah menyatakan kepada kita bahwa apa yang kira pikirkan, tidak seperti itu yang dipikirkan oleh Allah. Sekali pun bangsa itu harus menerima hukuman atas dosa dan pemberontakan mereka, sehingga mereka harus mengalami pengalaman yang pahit, menjadi bangsa yang terbuang, namun hal tersebut bukan berarti mereka terbuang dari hadapan Allah. Allah menghukum mereka bukan karena Allah membenci dan melupakan mereka; tetapi karena Allah mengasihani mereka. Penderitaan yang dialami bangsa Israel lebih mengarah pada makna "TEGURAN" supaya mereka insaf akan dosa dan pemberontakan mereka lalu mereka datang kepada Tuhan untuk memohon ampunanNya.

Saudaraku.....
Allah yang kita percaya adalah Allah yang "Maha Pengampun". Sebagaimana Allah mengampuni bangsa Israel dari segala dosa dan pemberontakan mereka, lalu Allah memulihkan keadaan mereka, demikian juga halnya Allah mengampuni dan mengasihi kita semua. Kasih dan Kesetiaan Allah tidak akan pernah pudar cuma karena kita adalah "manusia pendosa".

Memang benar, Allah tidak pernah mentolerir dosa. Tetapi kita harus mengingat bahwa hati Allah akan tergerak oleh belas kasihan ketika kita datang kepadaNya dan berharap akan kasih dan pengampunanNya. Perhatikan apa yang dilakukan oleh seorang anak yang hilang dalam Lukas 15 :18-20. Ia kembali kepada bapanya dan oleh belas kasihan sang bapa, dia diampuni dan dipulihkan.

Coba anda perhatikan apa yang dicatat dalam Yes. 65:8...."seperti kata orang jika pada tandan buah anggur masih terdapat airnya; janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat". Seberdosa-dosanya kita, jika kita mempunyai kesadaran bahwa Tuhan ada dan hanya Tuhan saja yang mampu mengampuni dan memulihkan keadaan kita; maka dosa dan pemberontakan kita akan dilupakan dan Tuhan akan memulihkan keadaan kita. Ya..... jika kita masih memiliki iman sebesar biji sesawi saja, hal itu sudah cukup bagi kita untuk datang kepada Tuhan dan mengalami pengampunanNya.

Dan tidak salah jika Tuhan Yesus sangat respek terhadap seorang yang tersalib bersamaNya. Tidakkah dosa orang itu sangat besar dan tidak layak untuk diampuni? Tapi karena ia masih punya harapan bahwa Allah dapat mengampuni dan memulihkan keadaannya, sehingga ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja". Orang ini sadar bahwa dosanya begitu besar, namun ia memiliki iman, sehingga ia begitu yakin bahwa Kasih Tuhan lebih besar dari pada keberdosaannya. Oleh karena itu, Tuhan Yesus mewujudkan harapannya ketika Yesus berkata: "sesungguhnya, hari ini juga engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus".

Saudaraku...............
Mungkin banyak hal yang menekan hidup anda, sehingga anda kehilangan harapan untuk masa depan anda?.

Mungkin anda melihat diri anda sedemikian kotor karena dosa-dosa masa lalu?.

Dan boleh jadi, lingkungan anda semakin menutup ruang bagi anda untuk mengalami suasana pengampunan dan penerimaan?.

Jangan anda menghukum diri anda, sebab ada satu pribadi yang setia menanti anda.
Datanglah dan percayalah kepada Dia, maka anda akan dipulihkan dan Dia akan menumbuhkan harapan baru dalam hidup anda. Dia sendiri bersabda: "Marilah kepadaKu hai kamu yang letih lesuh dan yang berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Mat. 11:28)".

Ingat dan camkan hal ini:
"Hanya di dalam dan bersama dengan Tuhan, ada harapan. Tuhan akan memberkati hidup anda dan memuaskan hasrat anda dengan segala kebaikan".


No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love