Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Kolose 3 : 5 - 17
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam konteks kehidupan yang penuh dengan persaingan, hal "SABAR" terkadang hanya menjadi sebuah ungkapan "pemanis bibir" untuk menenangkan orang atau menenangkan diri sendiri, sedang jauh di lubuk hati, kemarahan sedang berkecamuk. Saya sendiri sebagai seorang hamba Tuhan, sering memberi nasehat bagi warga jemaat yang sedang mengalami pergumulan yang berat dengan kata-kata: "sabar ya......". Entah sudah berapa kali kata-kata itu saya ucapkan. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan nasehat itu berkata: "pak pendeta, kesabaran itu kan ada batasnya".
Sadar atau tidak, saya mau mengatakan bahwa "KESABARAN" adalah medan peperangan batin untuk mengalahkan "EGO". Dan saya tahu bahwa anda tidak ingin disebut sebagai orang yang "KALAH" atau pun menjadi "PECUNDANG". Agar anda menjadi "PEMENANG", maka anda harus menaklukkan "EGO". Tentu ini bukan pekerjaan yang ringan, sebab terkadang anda harus mengorbankan banyak hal, terutama "WAKTU dan ENERGI" anda, terlebih ketika anda berhadapan dengan seseorang yang menjadi penghalang bagi anda untuk menikmati SHALOM.
Saya sangat tertarik dengan ungkapan dalam Kitab Pengkhotbah yang mengatakan: "Kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar (Pengkh. 10:4)".
Apa yang saya mau katakan dengan merujuk pada ungkapan dalam kitab Pengkhotbah?
Ya.....saya mau mengatakan kepada anda bahwa "KESABARAN" adalah sebuah keharusan jikalau anda mau menghindari kesalahan-kesalahan yang anda akan lakukan tanpa sadar. Saya mau mengistilahkan hal ini dengan: "kesalahan terselubung" yang adalah buah dari "Kehilangan Kesabaran", dan akibatnya sangat fatal dibandingkan kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam keadaan sadar. Kesalahan terselubung membuat anda menjadi pribadi "Pendendam", dan dalam kamus kehidupan seorang pendendam, tidak akan pernah ditemukan kata: "memaafkan atau mengampuni".
Saudaraku.....
Kesabaran adalah ketenangan batin dalam menghadapi rupa-rupa pencobaan, dan lawan kata dari kesabaran adalah "kemarahan yang tidak pada tempatnya". Kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri untuk tidak gegabah melakukan tindakan dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit. Dan orang yang sabar adalah orang yang paling cerdik untuk mengelolah keadaan yang tidak menguntungkan baginya menjadi batu loncatan untuk meraih sebuah kemenangan besar.
Hakekat Allah adalah SABAR, dan ketika anda menjadi pribadi yang SABAR, maka anda adalah "Manusia Allah - man of GOD (1 Tim. 6:11a)" yang akan dimuliakan, bukan "manusia dunia" yang hidupnya menuju kebinasaan. Karena itu, sebagai "man of GOD", maka anda dituntut untuk memiliki kesabaran dan saling bersabar satu sama lainnya sekalipun anda harus tersakiti, sebab kesabaran adalah bagian dari "KASIH". Dengan kesabaran, anda akan mampu melihat hal-hal yang positif di balik keadaan hidup anda yang paling sulit sekali pun, dan lebih dari pada itu, anda adalah pribadi yang sungguh-sungguh patut untuk diteladani.
Bacaan : Kolose 3 : 5 - 17
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam konteks kehidupan yang penuh dengan persaingan, hal "SABAR" terkadang hanya menjadi sebuah ungkapan "pemanis bibir" untuk menenangkan orang atau menenangkan diri sendiri, sedang jauh di lubuk hati, kemarahan sedang berkecamuk. Saya sendiri sebagai seorang hamba Tuhan, sering memberi nasehat bagi warga jemaat yang sedang mengalami pergumulan yang berat dengan kata-kata: "sabar ya......". Entah sudah berapa kali kata-kata itu saya ucapkan. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan nasehat itu berkata: "pak pendeta, kesabaran itu kan ada batasnya".
Sadar atau tidak, saya mau mengatakan bahwa "KESABARAN" adalah medan peperangan batin untuk mengalahkan "EGO". Dan saya tahu bahwa anda tidak ingin disebut sebagai orang yang "KALAH" atau pun menjadi "PECUNDANG". Agar anda menjadi "PEMENANG", maka anda harus menaklukkan "EGO". Tentu ini bukan pekerjaan yang ringan, sebab terkadang anda harus mengorbankan banyak hal, terutama "WAKTU dan ENERGI" anda, terlebih ketika anda berhadapan dengan seseorang yang menjadi penghalang bagi anda untuk menikmati SHALOM.
Saya sangat tertarik dengan ungkapan dalam Kitab Pengkhotbah yang mengatakan: "Kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar (Pengkh. 10:4)".
Apa yang saya mau katakan dengan merujuk pada ungkapan dalam kitab Pengkhotbah?
Ya.....saya mau mengatakan kepada anda bahwa "KESABARAN" adalah sebuah keharusan jikalau anda mau menghindari kesalahan-kesalahan yang anda akan lakukan tanpa sadar. Saya mau mengistilahkan hal ini dengan: "kesalahan terselubung" yang adalah buah dari "Kehilangan Kesabaran", dan akibatnya sangat fatal dibandingkan kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam keadaan sadar. Kesalahan terselubung membuat anda menjadi pribadi "Pendendam", dan dalam kamus kehidupan seorang pendendam, tidak akan pernah ditemukan kata: "memaafkan atau mengampuni".
Saudaraku.....
Kesabaran adalah ketenangan batin dalam menghadapi rupa-rupa pencobaan, dan lawan kata dari kesabaran adalah "kemarahan yang tidak pada tempatnya". Kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri untuk tidak gegabah melakukan tindakan dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit. Dan orang yang sabar adalah orang yang paling cerdik untuk mengelolah keadaan yang tidak menguntungkan baginya menjadi batu loncatan untuk meraih sebuah kemenangan besar.
Hakekat Allah adalah SABAR, dan ketika anda menjadi pribadi yang SABAR, maka anda adalah "Manusia Allah - man of GOD (1 Tim. 6:11a)" yang akan dimuliakan, bukan "manusia dunia" yang hidupnya menuju kebinasaan. Karena itu, sebagai "man of GOD", maka anda dituntut untuk memiliki kesabaran dan saling bersabar satu sama lainnya sekalipun anda harus tersakiti, sebab kesabaran adalah bagian dari "KASIH". Dengan kesabaran, anda akan mampu melihat hal-hal yang positif di balik keadaan hidup anda yang paling sulit sekali pun, dan lebih dari pada itu, anda adalah pribadi yang sungguh-sungguh patut untuk diteladani.
No comments:
Post a Comment