Laman

Tuesday, March 7, 2017

Raja Seharga 30 Uang Perak

Sebuah Refleksi Pribadi
Hari Ke-6 Masa Pra-Paskah
Bacaan : Matius 26:14-16

(Masale, 7 Maret 2017 - Pdt. Joni Delima)

Selamat pagi dan Shalom bagimu.
Semoga hari ini anda diberi kekuatan menghadapi tantangan dan kesulitan hidup. Satu harapan saya hari ini; Allah memelihara dan mempercukupkan kebutuhanmu, sebab Ia itu Jehovah Jireh. Dan hal itu hanya mungkin jika anda terus belajar untuk berkata "janganlah kehendakku yang terjadi, tetapi kehendakMulah".

Saudaraku...
Saya sangat terkesan dengan uraian Pdt. Eka Darmaputera tentang "Magna Charta"- Dunia Baru. Pdt. Eka mengulas tulisan dari seorang Imam Katolik, yakni : Richard Rohr lewat bukunya yang berjudul "Jesus Plan For A New World" (Rencana Yesus Untuk Sebuah Dunia Yang Baru). Lewat buku ini disebutkan bahwa dalam kehidupan pribadi orang per orang maupun dalam kehidupan bersama di dunia kita sekarang, (disadari atau tidak), ada tiga budaya yang berkuasa dan menentukan. Ketiganya berbeda wujud namun rohnya sama, yaitu: 1). Budaya Politik, 2). Budaya Ekonomi, dan 3). Budaya Agama.

Saudaraku...
Sesuai tema refleksi saya hari ini, maka saya hanya fokus pada hal yang kedua, yakni Budaya Ekonomi.

Hal yang tidak bisa dipungkiri atau disangkali bahwa selama manusia masih terdiri dari Darah dan Daging, maka ia tidak akan pernah KEBAL RASA; sehingga selama kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi atau pun harapan-harapannya belum dia gapai, -suka atau tidak suka-, ia akan menghalalkan banyak cara untuk mendapatkannya. Ya...selama hasrat kedagingan manusia belum terpenuhi, maka URAT MALUNYA tidak akan berfungsi; yang penting adalah "maksudnya tercapai".

Silahkan anda mengamati lingkungan anda!
Silahkan anda mengamati tempat kerja anda!
Silahkan anda mengamati paguyuban di mana anda mendaftarkan diri sebagai anggota!
Dan juga, (mohon maaf)-, silahkan anda mengamati persekutuan di gereja/jemaat anda!

Bukankah di semua lini kehidupan menampakkan kecenderungan yang demikian? Uang selalu menjadi masalah yang diperdebatkan dan diperebutkan?.

Ini adalah fakta:
"Hanya demi kebutuhan kedagingannya, manusia memanipulasi dirinya, memanipulasi sesamanya, bahkan yang lebih fatal, manusia memanipulasi Tuhan yang disembahnya"
.

Saudaraku...
Yudas Iskariot adalah gambaran nyata dari sekelompok manusia modern yang memaknai hidupnya dengan angka, alias UANG. Bahkan dalam kondisi yang tidak memungkinkan baginya untuk mendapatkan UANG, selalu saja ada celah yang dapat dilalui Yudas-Yudas zaman dahulu dan Yudas-Yudas zaman modern, untuk mendapatkan UANG sekali pun itu melanggar norma bahkan mengorbankan harga diri.

Dalam perhitungan ekonomi si Yudas, ternyata Yesus adalah ASSET yang tidak boleh dibuang percuma, -(anda dapat membaca jalan pikiran dari para pencetus ide Teologia Sukses).- Dengan bermodalkan "Pelukan dan Ciuman (Mat. 26:48, 49)", Yudas menghargai dan menjual Yesus dengan 30 uang perak. Karena itu saya mau katakan, "hati-hati dengan konsep YAKIN HIDUP SUKSES/YHS yang disodorkan dalam bungkusan Firman Tuhan", sebab jika tidak, maka anda akan mengulang kisah Taman Eden itu menjadi realita dalam kehidupan anda pada masa kini: "...kamu akan menjadi seperti Allah...Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati dan memberi pengertian (Kej. 3:5, 6)".

Saudaraku...
Inilah yang hendak saya tegaskan kepada anda: "jika niat atau motivasi anda dalam mengikut Tuhan Yesus orientasinya adalah UNTUNG atau RUGI, maka adalah lebih baik jika anda mengintrospeksi diri anda sebelum hidup anda binasa". Ingat bahwa anda boleh-boleh saja, -(terserah anda sendiri)-, bermain sandiwara di depan manusia dengan mempertontonkan kehidupan kehidupan keberagamaan anda yang sopan, ramah dan santun; tutur bahasa yang penuh kelembutan yang dibalut "dalam nama Tuhan"; namun sadarlah bahwa anda tidak akan dapat bersandiwara di hadapan Allah; sebab Allah mengetahui rahasia hati (Mzm. 44:22b).

Karena itu, jangan coba-coba mempermalukan dirimu di hadapan Allah dengan memandang murah dan rendah korban Yesus Kristus. Penulis kitab Ibrani memberikan warning bagi kita: "betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya dan yang menghina Roh kasih karunia (Ibr. 10:29)". Dan camkan hal ini, sekalipun anda memiliki kemampuan untuk menaklukkan dunia ini dan berkuasa atas semuanya, tetapi jika anda jauh dari Allah dan menjual Yesus hanya karena kenikmatan sesaat, maka persiapkanlah diri anda untuk menerima hukuman yang takkan pernah terhampuni.

Selamat beraktivitas. Sang Raja akan tetap memberkati hidupmu walau kondisi tidak memungkinkan bagimu untuk mengecap sukacita hari ini. Namun yang pasti, Tuhan akan menggantikan dengan yang terbaik, sebab Ia adalah Jehovah Jireh.

(Catatan: Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale).

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love