Laman

Tuesday, April 4, 2017

Sang Raja dan Minyak Nikodemus

Sebuah Refleksi Pribadi
Hari Ke-30 Masa Pra Paskah
Bacaan : Yohanes 19:39
(Masale, 4 April 2017 - Pdt. Joni Delima)


Selamat pagi dan Shalom bagimu.
Saya berdoa, semoga anda terus diberkati Tuhan dan anda dapat menjadi berkat bagi yang lain.

Saudaraku...
Satu pertanyaan yang cukup menantang untuk perjalanan iman anda dan saya:

Sungguhkah anda dan saya mengasihi Dia?.

Apakah yang anda dan saya harus lakukan untuk membuktikan Kasih anda dan saya kepada Dia?.

Pertanyaan ini sangat penting, karena sering kita mengklaim diri kita sebagai "Orang Beriman" hanya sebatas registrasi keanggotaan Gereja: sudah dibaptis, sudah disidi, sudah mengikuti Perjamuan Kudus, raji ke Gereja, rajin ke Persekutuan Doa, rajin ikut Paduan Suara, rajin melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berbau Gerejawi.

Tetapi persoalannya:
Apakah anda dan saya mau berubah menurut rancanganNya dan mau diubah menurut kehendakNya?.

Apakah anda dan saya sudah siap untuk menanggung konsekwensi dari kehidupan beriman, ya...ditolak oleh lingkungan anda karena anda adalah Pengikut Yesus Sang Raja Agung?.

Apakah anda dan saya siap mempertaruhkan jabatan dan kedudukan yang ada demi Dia ketika anda dipaksa untuk memilih?.

Apakah anda dan saya siap mengorbankan yang terbaik dalam kehidupan ini; waktu, tenaga, pikiran bahkan harta benda untuk Tuhan tanpa berharap semua itu akan kembali?.

Saudaraku...
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka mari bercermin pada NIKODEMUS. Memang kita tidak lagi mendapat informasi bagaimana kelanjutan kisah Nikodemus, -(seorang Farisi dan Pemimpin Agama Yahudi)-, pasca percakapannya dengan Yesus Sang Raja Agung dalam Yoh. 3:1-21. Namanya baru muncul kembali dalam peristiwa Golguta dan itu pun hanya satu ayat (Yoh. 19:39). Sekali pun demikian, apa yang ia perbuat terhadap Jenazah Yesus Sang Raja Agung telah membuktikan tentang Perubahan Besar yang terjadi dalam kehidupannya karena perjumpaannya itu. Ia tidak lagi memikirkan wibawa jabatannya sebagai seorang Pemimpin Agama; ia tidak lagi menjadi seorang Farisi yang cenderung menilai salah pengajaran dan tindakan Yesus Sang Raja Agung, dan bahkan karena perubahan itu, ia mengorbankan hidupnya dan harta miliknya demi prosesi pemakaman Yesus Sang Raja Agung secara layak bahkan terhormat seperti yang dilakukan terhadap kaum bangwasan, raja-raja bahkan seorang konglomerat. 50 kati campuran minyak MUR dan GAHARU bukanlah nilai yang murah, tetapi nilai yang SANGAT MAHAL. Hanya keluarga bangsawan, para raja dan orang yang kaya raya (konglomerat) yang diperlakukan jenazahnya dengan dilumuri minyak seberat 50 kati.

Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa campuran minyak Mur dan Gaharu itu sangat mahal?.

Saudaraku...
Anda masih ingat persembahan orang Majus ketika berjumpa dengan Bayi Yesus?.
Bukankah salah satunya itu adalah MUR?.

Mari kita berpikir sejenak tentang nilai!

Apalah artinya sebuah persembahan yang dibawa oleh orang-orang terhormat (para Raja dari Timur = Majusi) dan dengan menempuh perjalanan yang jauh untuk diberikan kepada seorang Raja Besar, jikalau nilainya sangat murah. Mustahil, bukan?.

Tidakkah persembahan para Majusi ini yang kemudian membiayai penyingkiran Yusuf, Maria dan Bayi Yesus ke Mesir dan mereka tinggal di Mesir sampai Herodes yang berniat membunuh Yesus itu meninggal dunia?.

Dari manakah mereka dapat membiayai hidupnya jikalau apa yang dipersembahkan para Majusi itu adalah barang-barang murahan?.

Saudaraku....
Minyak Mur sangat mahal dan hanya kalangan kerajaan dan orang yang kaya raya yang memakainya dalam jumlah yang tidak sedikit. Dicatat dalam kitab Ester tentang penggunaan minyak Mur selama 6 bulan untuk ritual pengudusan bagi ratu baru raja Ahasyweros (Est. 2:12). Penggunaan Mur juga tidak sembarangan dalam Ritual Agama Israel. Mur adalah komponen yang terbanyak (500 syikal) untuk campuran minyak URAPAN yang dipakai untuk mengurapi Kemah Suci dan Tabut Hukum serta semua benda-benda kudus dalam Kemah Suci. Juga dipakai untuk mengurapi Imam dan Imam Besar (Kel. 30:22-32) dan juga mengurapi raja-raja Israel pada periode berikutnya. Untuk orang biasa (kaum awam), pantang penggunaannya.

Demikian juga minyak Gaharu adalah aroma termahal di dunia. Serbuk Gaharu adalah bahan utama untuk Parfum Elit, Kosmetika Mahal dan bahan untuk Chemical Content. Serbuk Gaharu kwalitas terbaik di pasar Internasinal dibanderol dengan harga 20 juta/kg bahkan menembus harga 100 juta/kg. Bayangkan jika 1 kg serbuk Gaharu kemudian diolah menjadi minyak wangi; berapa keuntungan yang didapatkan? 1 ons saja sudah bisa menghasilkan minyak wangi 1-5 liter dan itu adalah kwalitas minyak wangi terbaik. Karena itu, Pohon Gaharu diberi gelar Pohon Para Dewa, dan Bileam menyebut Kemah-kemah Israel seperti pohon Gaharu yang ditanam Tuhan (Bil. 24:5-6).

Saudaraku...
Bandingkanlah sekarang apa yang dilakukan oleh Maria dalam Yoh. 12:1-8. Ia mengurapi Yesus Sang Raja Agung dengan minyak setengah kati (0,5 kati) dan minyak itu dapat dijual dengan harga pasaran 300 Dinar, senilai upah pekerja harian selama 1 tahun. Itu baru minyak Narwastu; 0,5 kati saja sudah sangat mahal. Bagaimana harganya jikalau jumlah itu dilipat 100 kali? 0,5 kati saja sudah mahal, berapa besar harganya jika beratnya itu 50 kati?.

Saudaraku...
Inilah yang saya mau katakan:
Terkadang kita sudah merasa bangga menjadi Kristen, tetapi kebanggaan itu berubah menjadi sungut-sungut ketika kita mulai berhitung tentang pengorbanan kita dalam persekutuan. Terkadang ada anak Tuhan memberi persembahan begitu banyak, tetapi apa yang mereka lakukan itu tidak tulus. Mereka memberi karena mau disanjung, karena mau dilihat orang, karena ingin mendapat dukungan, karena ini dan itu. Tetapi ketika apa yang mereka harapkan itu tidak seperti kenyataan, maka yang keluar dari mulut adalah umpatan dan caci maki.

Di sinilah bedanya dengan Nikodemus. Ia memberikan seluruh kehidupannya tanpa harus ditonton oleh sekian banyak orang. Jenazah Yesus Sang Raja Agung diperlakukan secara terhormat, seperti layaknya perlakuan yang diberikan kepada kaum bangsawan kerajaan. 50 kati adalah nilai Milyaran bahkan Trilliunan yang jadi rebutan para koruptor; tetapi ini adalah murni milik Nikodemus dan ia berikan untuk Yesus Sang Raja Agung. Nikodemus telah melakukan sama persis dengan apa yang dilakukan Janda Miskin yang hanya memiliki 2 peser (Luk. 21:2), namun itulah nilai dari seluruh kehidupannya.

Selamat belajar menjadi Nikodemus.
Selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkati.

(Catatan: Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale)

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love