
Hari Ke-32 Masa Pra Paskah
Bacaan : Mat. 27:57-60, Mark. 15:42-46, Luk. 23:50-53, Yoh. 19:38-41
(Masale, 6 April 2017 - Pdt. Joni Delima)
Selamat pagi dan Shalom bagimu.
Kiranya damai dan sukcita sorgawi membungkus kehidupan dan aktivitas anda sepanjang hari ini.
Saudaraku...
Berdasarkan Refleksi Hari Ke-31 kemarin, maka saya sangat tertarik untuk menguraikan kepribadian Yusuf dari Arimatea berdasarkan komponen huruf pada dari namanya dalam bahasa Inggris, yakni "JOSEPH". Dan mudah-mudahan uraian ini akan mengantar anda untuk melihat diri anda yang sesungguhnya.
J = JUST (Benar, Adil, Saleh).
Setuju atau tidak setuju, -(tetapi inilah yang harus saya katakan)-, bahwa ORANG BENAR adalah seorang yang dalam hidupnya selalu bertindak ADIL, -(dalam artian: tidak memandang muka atau munafik)-, dan orang yang demikian pastilah sng SALEH.
Menggunakan kata BENAR untuk menyebut kepribadian seseorang menunjukkan karakter orang tersebut yang: jujur, punya integritas yang tinggi, konsisten, dan tidak akan pernah berkompromi pada segala bentuk ketidak-benaran sekali pun ketidak-benaran itu membawa keuntungan baginya. Dia akan selalu berdiri di atas "YA jika YA, dan TIDAK jika TIDAK". Dia akan selalu mengambil keputusan-keputusan yang tepat, yang tidak berdasarkan "apa yang dia tahu dan apa yang dia mau", tetapi apa yang dikatakan Firman atau "apa yang Tuhan mau".
Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang BENAR dan ADIL, dan dengan kepribadiaannya itu maka pastilah dia seorang yang SALEH; bukan SALEH dengan simbol-simbol keagamaan, tetapi SALEH dalam Tindakan dan Kata-kata berdasarkan "maunya Tuhan".
O = Obedient (Patuh atau Taat).
Kepribadian JUST menunjuk atau meneguhkan kepribadian yang OBEDIENT. Yusuf dari Arimatea sadar bahwa "hari sudah mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat (Mar. 15:42)", karena itu Jenazah Yesus Sang Raja Agung tidak boleh tetap tergantung di salib saat memasuki Sabat. Dia harus bertindak sekalipun hal tersebut mengandung resiko bagi kedudukannya atau jabatannya atau harga dirinya di tengah komunitas Yahudi. Dia lebih taat pada perintah Tuhan sebagaimana yang dicatat di dalam Kel. 31:12-17, daripada memikirkan dan memperjuangkan kepentingan pribadinya. Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang sungguh-sungguh taat atau patuh pada ketetapan Tuhan, dan ketaatan atau kepatuhannya itu menjadi persiapan terbitnya FAJAR BARU, yakni KEHIDUPAN KEKAL melalui kebangkitan (fakta kubur yang kosong).
S = Silent (Diam atau Tenang).
Kita tidak mendengar dalam debat terbuka antara Yesus Sang Raja Agung dan kelompok Farisi bahwa Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang ahli debat seperti Zakir Naik. Ia pun tidak dikisahkan seperti NIKODEMUS yang menyempatkat diri berdebat dengan Yesus Sang Raja Agung tentang Rahasia Keselamatan. Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang PENDIAM. Tetapi DIAM-nya Yusuf bukan berarti ia LEMAH; tetapi justru dengan itu, dia mempertontonkan karakternya yang kuat sebaga Orang Yang Berhikmat, yakni orang yang "cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah". Dia seperti Raja SALOMO yang sedang menghadapi kasus 2 orang wanita yang memperebutkan anak yang masih hidup (1 Raja-raja 3:16-28). Dia tidak mudah terprovokasi dengan ISU yang melahirkan perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya. Dia memilih untuk DIAM mendengar, lalu mengambil simpulan untuk bertindak dengan tepat tanpa bla-bla-bla. Yusuf dari Arimatea adalah tipe PEKERJA yang ulet namun sedikit berbicara. Di dalam DIAM-nya, ia menunjukkan kehidupan yang Produktif dan Pro-Aktif, terus menabur benih bagi tumbuhnya kehidupan yang baru, yakni: "babak baru Sejarah Gereja melalui peristiwa Kebangkitan".
E = Example (Contoh/Teladan).
Yusuf dari Arimatea tidak termasuk dalam kelompok "OMDO = Omong Doang", dan juga tidak dikategorikan orang "NATO = No Action, Talk Only". Dia adalah pribadi yang menyelaraskan antara Kata dan Tindakan. Dia adalah pribadi yang ber-INTEGRITAS yang patut dijadikan TELADAN. Sekali pun dia itu adalah seorang PEMIMPIN AGAMA, -(Anggota Majelis Besar = SANHEDRIN)-, namun dia tidak merasa malu atau risih untuk melakukan pekerjaan seorang BUDAK: "pergi membeli kain lenan, kemudian menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengafaninya (Mark. 15:46)". Dia sungguh-sungguh sudah melakukan TELADAN yang sudah ditinggalkan oleh Yesus Sang Raja Agung sebagaimana yang dicatat dalam Yoh. 13:1-20; ketika murid-murid tidak ada yang memberi diri untuk menjadi HAMBA bagi yang lain, justru melalui peristiwa ini Yusuf dari Arimatea mendemonstrasikan Kehidupan Yang Berketeladanan: meng-HAMBA bagi YESUS.
P = Protektor (Pelindung).
Yusuf dari Arimatea adalah Tipe Pelindung Sejati.
Ketika semua orang lari dari kenyataan GOLGUTA, dia justru bertahan di sana dan bertindak untuk menurunkan Tubuh Kudus Sang Raja Agung. Dia bukanlah tipe murid-murid yang lain, lari dari kenyataan dan mencari tempat aman (mengurung diri dalam rumah). Dia juga bukan seperti tipe PILATUS yang cuci-tangan atas masalah. Yusuf dari Arimatea menjadi Pelindung Sejati bagi Tubuh Kudus Sang Raja Agung, bahkan dia membopong Tubuh Kudus itu dan merelakan kuburnya sendiri untuk menjadi tempat pembaringan bagi Tubuh Kudus Sang Raja Agung. Dia berani bertindak dan berani berkorban; dan itulah Pahlawan yang sesungguhnya yang siap mengorbankan segala-galanya demi mempertahankan dan melindungi sesuatu yang sangat berhagra baginya.
H = Humble (Rendah Hati).
Dari semua hal yang sudah diuraikan, saya tidak bisa lagi menemukan kata-kata yang tepat untuk menyebut kepribadian Yusuf, selain kata ini: "dia adalah pribadi yang Rendah Hati". Dia sungguh-sungguh mempertontonkan HATI TUHAN dalam kehidupannya.
Saudaraku...
Tidakkah kehidupan Yusuf dari Arimatea dengan segala kepribadiannya justru membuat anda dan saya malu terhadap diri sendiri. Tapi saya bersyukur bahwa Tuhan memberi waktu dan ruang bagi saya untuk terus belajar dan berusaha untuk "menjadi seperti yang Tuhan mau".
Selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Catatan : Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale).
No comments:
Post a Comment