
Hari Ke-33 Masa Pra Paskah
(7 Ucapan Sang Raja Agung Dari Salib)
Bacaan : Lukas 23:34
(Masale, 7 April 2017 - Pdt. Joni Delima)
Selamat pagi dan Shalom bagimu.
Semoga hari ini anda semakin kokoh dalam kasihNya dan terus dipakai untuk berbagi kasih dengan yang lain.
Saudaraku...
Saya mengajak anda untuk hening sejenak.
Pejamkan mata, kosongkan batin anda dan berusahalah untuk mengingat detik-detik terakhir perjuangan Yesus di salib Golguta karena realita keberdosaan kita.
Biarkanlah pikiran anda kembali ke titik awal di mana Yesus Sang Raja Agung harus bergumul seorang diri, yakni di taman Getsemani; sehingga peluhNya seperti titik-titik darah yang bertetesan, jatuh membasahi bumi.
Tembusilah suasana batinNya yang menangis karena dosa itu; betapa Ia ada di persimpangan jalan, haruskah Ia memilih jalan aman, -(dan itu maunya Iblis)-, atau justru tetap tegar untuk menempuh Via Dolorosa, -(dan itu adalah pilihan Sang Bapa).
Dua pilihan yang mengandung resiko; menolak salib itu sebagai jalan aman bagi diriNya untuk bebas dari penderitaan badani namun berdampak pada kebinasaan manusia dan dunia seanteronya; atau membiarkan diriNya diperlakukan tidak manusiawi, tetapi hal itu akan membebaskan manusia dari hukuman kekal.
Rasakan betapa beratnya pilihan itu, hingga Ia berucap: "Ya Bapa, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi (Luk. 22:42)".
Dan pada akhirnya, Ia pasrah pada pilihan Sang Bapa. Dari sinilah mulai tontonan siksa yang sesungguhnya menanti manusia sekiranya Ia menolak Via Dolorosa, tetapi dengan tegar Ia menanggungnya karena kita. Dengan tangan yang terikat, Ia ditarik seperti binatang menuju tempat pembantaian. Ia ditampar, didera, diludahi, dipukul, ditendang, dicambuk, dan Ia harus jatuh bangun ditindih beban berat karena salib itu.
Sang Raja Agung sungguh-sungguh dipermalukan karena dosa kita. PakaianNya dilucuti, Ia ditelanjangi, lalu tangan dan kakiNya dipaku, dan Ia merasakan sakit yang tidak terkirakan ketika terjadi goncangan saat salib tertancap ke tanah. KakiNya yang terpaku harus bertumpuh kuat menopang seluruh tubuhNya yang semakin lunglai tak berdaya dalam kondisi tangan terentang dengan paku yang tertancap sangat dalam. KepalaNya tak dapat disandarkan karena terhalang mahkota duri yang merobek dan menembus kulit kepalaNya.
Cobalah anda untuk berusaha merasakan betapa beratnya siksa yang harus ditanggungNya?. Mampuhkah anda menanggung siksa yang demikian sekiranya Yesus Sang Raja Agung menolak Via Dolorosa?.
Sekiranya anda yang mengalami hal yang seperti ini, sudah pasti sumpah serapah akan keluar dari mulut anda; kutuk dan laknat akan terucapkan, dan takkan pernah ada maaf sampai ke liang lahat bagi orang yang memperlakukan anda seperti binatang. Ya...secara psikologis, anda akan marah, dan yang pasti, dendam akan menguasai hati anda untuk menuntut balas atas perlakuan demikian.
Saudaraku...
Inilah yang membuat saya kagum dan merasa bangga memiliki Yesus Sang Raja Agung. HatiNya dipenuhi dengan CINTA-KASIH, dan hal inilah yang membuat Iblis meradang.
Iblis menyangka bahwa siksaan yang hebat itu akan membuat Yesus Sang Raja Agung mengucapkan kata-kata kutuk dan laknat. Iblis kecele dalam perkara ini.
Justru Yesus Sang Raja Agung mengucapkan kata-kata doa yang penuh KELEMBUTAN & CINTA-KASIH. Tak ada keluhan, amarah pun tidak, apalagi kata-kata kutuk dan laknat sedikit pun tidak terucap dibibirNya. Inilah perkataan agung yang menjadi bukti bahwa Yesus angat mengasihi anda dan saya: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat".
Karena itu saudaraku...
Sebagai seorang Hamba Tuhan, inilah yang hendak saya katakan kepada anda:
"Jangan pernah ragukan kasih Tuhan walau pun anda harus berhadapan dengan kesulitan bahkan kepedihan hidup. Sebesar dan seberat apa pun pergumulan dan derita anda, kasihNya tak sebanding dengan pergumulan dan derita itu. Sekiranya anda jatuh dan iman anda tergoncang, janganlah pernah anda menghakimi diri anda lalu anda berkata bahwa anda tidak berguna lagi".
Ingat:
Yesus Sang Raja Agung berpihak kepada anda. Ia berdoa kepada BapaNya untuk anda: "Ya Bapa, ampunilah dia, sebab dia tidak tahu apa yang dia perbuat".
Selamat beraktivitas.
Selamat meresapi kasihNya.
Tuhan memberkatimu.
(Catatan : Refleksi ini telah di-Share ke WA Jemaat Masale).
No comments:
Post a Comment