Sebuah Refleksi Pribadi.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 17 Nov 2017).
Bacaan : Mazmur 51 : 1 - 21.
Shalom bagimu.
Semoga hidup anda terus diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Saya mungkin salah seorang yang sangat terinspirasi dengan kisah hidup John Newton. Bahkan saya sendiri merasa bahwa saya sedang melihat diri saya sendiri ketika membaca kisah hidupnya.
Masa muda John Newton sangatlah kelam. Ia adalah seorang mantan Narapidana, seorang pemabuk berat, penjudi dan terlibat langsung dalam jaringan bisnis gelap, yakni perdagangan manusia/budak. Pada tahun 1748, sebuah kapal dagang yang diberi nama GreyHound sedang berlayar di Samudera Atlantik dari benua Afrika (Siera Leone) menuju ke Inggris dan kapal tersebut mengalami bencana dahsyat. Badai taufan dan gelombang mengamuk sehingga mengguncangkan seluruh penumpang kapal dan barang dagangan yang dimuatnya. John adalah salah satu penumpang dari kapal tersebut dan sekaligus salah seorang nahkodanya.
Badai itu seolah-olah tidak memberi harapan untuk selamat dan bayangan bahwa kapal itu akan tenggelam ke dasar samudera telah di depan mata. Semua orang menjadi panik dan banyak yang sudah pasrah menerima kematiannya.
Di tengah situasi kepanikan dan kepasrahan, John Newton berlutut dan berdoa. John Newton menyadari bahwa badai yang terjadi adalah tegoran Tuhan atas kehidupannya yang sudah jauh menyimpang dari jalan yang Tuhan inginkan. John Newton melihat dirinya seperti nabi Yunus yang sudah lari jauh dari hadapan Allah. Karena itu, ia memohon ampun atas dosanya dan berharap mujizat Tuhan terjadi, dengan menyelamatkan seluruh penumpang yang ada di kapal tersebut. Dan keajaiban terjadi; badaipun menjadi redah dan samudera menjadi tenang sekali.
Peristiwa ini menjadi titik balik pertobatan John Newton dan 6 tahun kemudian (1754), ia memberi seluruh hidupnya untuk menjadi Hamba Tuhan. Ia benar-benar bertobat dengan meninggalkan cara hidupnya yang lama sebagai seorang penjahat, pemabuk, penjudi dan pelaku bisnis perdagangan budak lalu menjadi PENDETA.
Saudaraku...
Lagu dalam KJ. 40 yang berjudul: "Ajaib Benar Anugerah = Amazing Grace" diciptakan oleh John Newton pada tahun 1779 sebagai sebuah kesaksian hidup, bahwa ia adalah seorang pendosa yang sungguh-sungguh telah mengalami dan merasakan keajaiban anugerah Tuhan di mana Tuhan telah mengangkat dirinya dari lembah dosa, ia diselamatkan dari ancaman maut dan hidupnya dipulihkan untuk menjadi seorang Hamba Tuhan. Dan jika anda menyanyikan ataupun mendengarkan lagu "Amazing Grace", maka anda akan merasakan betapa besarnya rasa syukur seorang John Newton atas keselamatannya dan hal tersebut adalah sebuah ANUGERAH. Demikian lirik lagi tersebut:
Ajaib benar anugerah, pembah'ru hidupku.
Kuhilang buta bercela, olehNya 'ku sembuh.
Ketika insaf 'ku cemas, sekarang 'ku lega.
Syukur bebanku t'lah lepas, berkat anugerah.
Di jurang yang penuh jerat, terancam jiwaku.
Anug'rah kupegang erat, dan aman pulangku.
Kudapat janji yang teguh, kuharap sabdaNya.
Dan Tuhanlah perisaiku, tetap selamanya.
Dan sebelum ia meninggal tgl. 18 Desember 1807 diusianya yang ke-82, ia meninggalkan pesan ini agar dituliskan di atas batu nisanya. Tulisan inilah yang ada di batu nisannya sampai sekarang:
"John Newton, seorang pendeta, dulu seorang yang tidak percaya dan tak bersusila, seorang pelayan budak belian di Afrika; oleh belas kasihan Tuhan dan Juruselamat, Yesus Kristus, yang telah menyelamatkan, memperbaiki dan mengampuniku dan menugaskan untuk memberitakan iman yang selama ini hendak kuhancurkan. Dan saya dengan sangat serius mengharapkan bahwa tidak ada monumen lain kecuali hal yanh dituliskan ini, yang dibuat atas nama saya".
Saudaraku...
Firman Tuhan hari ini hendak mengajak kita untuk memahami dan menyadari siapa diri kita sesungguhnya di hadapan Allah. Kita diajak untuk memposisikan diri kita seperti Raja Daud dan juga seperti John Newton. Kita adalah pelaku-pelaku dosa dan tak ada satu pun pada diri kita yang dapat menjadi dasar untuk pembenaran diri agar kita diselamatkan. Kita diselamatkan semata-mata karena anugerahNya di dalam dan melalui Yesus Kristus. Karena itu, berbanggalah dengan iman anda.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati.
(Refleksi ini telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 17 Nov 2017).
Bacaan : Mazmur 51 : 1 - 21.
Shalom bagimu.
Semoga hidup anda terus diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Saya mungkin salah seorang yang sangat terinspirasi dengan kisah hidup John Newton. Bahkan saya sendiri merasa bahwa saya sedang melihat diri saya sendiri ketika membaca kisah hidupnya.
Masa muda John Newton sangatlah kelam. Ia adalah seorang mantan Narapidana, seorang pemabuk berat, penjudi dan terlibat langsung dalam jaringan bisnis gelap, yakni perdagangan manusia/budak. Pada tahun 1748, sebuah kapal dagang yang diberi nama GreyHound sedang berlayar di Samudera Atlantik dari benua Afrika (Siera Leone) menuju ke Inggris dan kapal tersebut mengalami bencana dahsyat. Badai taufan dan gelombang mengamuk sehingga mengguncangkan seluruh penumpang kapal dan barang dagangan yang dimuatnya. John adalah salah satu penumpang dari kapal tersebut dan sekaligus salah seorang nahkodanya.
Badai itu seolah-olah tidak memberi harapan untuk selamat dan bayangan bahwa kapal itu akan tenggelam ke dasar samudera telah di depan mata. Semua orang menjadi panik dan banyak yang sudah pasrah menerima kematiannya.
Di tengah situasi kepanikan dan kepasrahan, John Newton berlutut dan berdoa. John Newton menyadari bahwa badai yang terjadi adalah tegoran Tuhan atas kehidupannya yang sudah jauh menyimpang dari jalan yang Tuhan inginkan. John Newton melihat dirinya seperti nabi Yunus yang sudah lari jauh dari hadapan Allah. Karena itu, ia memohon ampun atas dosanya dan berharap mujizat Tuhan terjadi, dengan menyelamatkan seluruh penumpang yang ada di kapal tersebut. Dan keajaiban terjadi; badaipun menjadi redah dan samudera menjadi tenang sekali.
Peristiwa ini menjadi titik balik pertobatan John Newton dan 6 tahun kemudian (1754), ia memberi seluruh hidupnya untuk menjadi Hamba Tuhan. Ia benar-benar bertobat dengan meninggalkan cara hidupnya yang lama sebagai seorang penjahat, pemabuk, penjudi dan pelaku bisnis perdagangan budak lalu menjadi PENDETA.
Saudaraku...
Lagu dalam KJ. 40 yang berjudul: "Ajaib Benar Anugerah = Amazing Grace" diciptakan oleh John Newton pada tahun 1779 sebagai sebuah kesaksian hidup, bahwa ia adalah seorang pendosa yang sungguh-sungguh telah mengalami dan merasakan keajaiban anugerah Tuhan di mana Tuhan telah mengangkat dirinya dari lembah dosa, ia diselamatkan dari ancaman maut dan hidupnya dipulihkan untuk menjadi seorang Hamba Tuhan. Dan jika anda menyanyikan ataupun mendengarkan lagu "Amazing Grace", maka anda akan merasakan betapa besarnya rasa syukur seorang John Newton atas keselamatannya dan hal tersebut adalah sebuah ANUGERAH. Demikian lirik lagi tersebut:
Ajaib benar anugerah, pembah'ru hidupku.
Kuhilang buta bercela, olehNya 'ku sembuh.
Ketika insaf 'ku cemas, sekarang 'ku lega.
Syukur bebanku t'lah lepas, berkat anugerah.
Di jurang yang penuh jerat, terancam jiwaku.
Anug'rah kupegang erat, dan aman pulangku.
Kudapat janji yang teguh, kuharap sabdaNya.
Dan Tuhanlah perisaiku, tetap selamanya.
Dan sebelum ia meninggal tgl. 18 Desember 1807 diusianya yang ke-82, ia meninggalkan pesan ini agar dituliskan di atas batu nisanya. Tulisan inilah yang ada di batu nisannya sampai sekarang:
"John Newton, seorang pendeta, dulu seorang yang tidak percaya dan tak bersusila, seorang pelayan budak belian di Afrika; oleh belas kasihan Tuhan dan Juruselamat, Yesus Kristus, yang telah menyelamatkan, memperbaiki dan mengampuniku dan menugaskan untuk memberitakan iman yang selama ini hendak kuhancurkan. Dan saya dengan sangat serius mengharapkan bahwa tidak ada monumen lain kecuali hal yanh dituliskan ini, yang dibuat atas nama saya".
Saudaraku...
Firman Tuhan hari ini hendak mengajak kita untuk memahami dan menyadari siapa diri kita sesungguhnya di hadapan Allah. Kita diajak untuk memposisikan diri kita seperti Raja Daud dan juga seperti John Newton. Kita adalah pelaku-pelaku dosa dan tak ada satu pun pada diri kita yang dapat menjadi dasar untuk pembenaran diri agar kita diselamatkan. Kita diselamatkan semata-mata karena anugerahNya di dalam dan melalui Yesus Kristus. Karena itu, berbanggalah dengan iman anda.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment