Laman

Saturday, December 23, 2017

Berkat Di Balik Masalah

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Telah di-Share ke WhatsApp Jemaat Masale, 24 Nov 2017).

Bacaan : Mazmur 119:65-72.
"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu".

Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda terus diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Suatu hal yang tidak dapat saya pungkiri bahwa keluhan dan sungut-sungut adalah makanan pokok dalam perjalanan pelayanan saya sebagai Hamba Tuhan; baik itu yang saya dengar dalam bentuk info dari seseorang tentang orang lain, maupun yang langsung disampaikan oleh warga jemaat kepada saya. Dan jujur, saya pun harus akui bahwa kecenderungan yang demikian terjadi dalam diri saya. Anda pernah mengeluh, saya pun mengeluh; anda pernah bersungut-sungut, hal itu pun terjadi dalam diri saya.

Mengapa kita mengeluh?.

Ya...karena keinginan dan harapan tidak tergapai lalu kita menilai bahwa hidup ini ada dalam masalah.

Kita ingin sehat, namun faktanya kita terus menderita karena sakit penyakit.

Kita rindu menikmati hidup dengan segala fasilitas yang tersedia, namun faktanya, kebutuhan hidup semakin hari semakin bertambah dan kita tak berdaya untuk memenuhinya.

Kita berharap menikmati ketenangan hidup dalam keluarga, namun faktanya, hal itu tidak tercapai karena karakter suami yang kita anggap keras dan suka membentak, karena isteri sangat cerewet di mana mulutnya tidak pernah berhenti ngoceh dari pagi hingga malam, karena anak-anak tidak mau dengar-dengaran bahkan sudah berani melawan orangtuanya, karena ini dan itu....dan lain sebagainya.

Jika semua daftar keinginan dan harapan itu kita sodorkan, lalu hal tersebut tidak tercapai sesuai yang kita maksudkan, maka sepanjang hidup, keluhan dan sungut-sungut takkan pernah berhenti mewarnai perjalanan hidup kita. Tetapi ada satu hal yang hendak saya ingatkan kepada saudara dan hal ini selalu menjadi warning dalam kehidupan saya: "kesalahan utama sehingga tidak satu pun generasi pertama bangsa Israel yang keluar dari Mesir gagal menjejakkan kakinya di Negeri Perjanjian, -(kecuali: Hosea bin Nun yang disebut juga Yosua, dan Kaleb bin Yefune)-, tidak lain adalah SUNGUT-SUNGUT".

Pertanyaannya sekarang ialah:
Apakah yang harus kita perbuat untuk menghindari keluhan dan sungut-sungut?.

Saudaraku...
Persoalan hidup yang anda sebut "MASALAH" dalam bentuk apapun, jika disikapi dengan rendah hati dan kesabaran, pasti mendatangkan banyak "Kebaikan dan Keuntungan". Ingatlah bahwa sebelum Daud menjadi seorang raja besar yang disegani dan dihormati, ternyata Daud adalah pribadi yang paling banyak diperhadapkan dengan "MASALAH". Hidup Daud sangat tertindas, ia menjadi buronan Raja Saul sehingga ia harus melarikan diri dan hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sekalipun ia banyak berkorban menolong orang, namun selalu ia dipandang rendah oleh orang lain; contohnya Nabal dari Karmel. Jika anda ada pada posisi Daud, tentu hari-hari anda adalah hari-hari keluhan dan sungut-sungut.

Tetapi ternyata Daud tidak demikian. Daud berusaha menimbah hikmat di balik setiap permasalahan hidupnya. Itulah sebabnya ia berkata: "bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu (Mzm. 119:71)".

Bagi Daud, ketertindasan adalah salah satu alat yang Tuhan pakai untuk membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang memiliki iman yang tangguh untuk bertumbuh dan berbuah. Ketertindasan menjadi amaran agar kita semakin mendekat kepada Tuhan dan membuat kita sadar bahwa segala pencapaian atau keberhasilan dalam hidup hanya mungkin terjadi karena kita diberi kuat olehNya.

Karena itu saudaraku...
Jika hari kemarin bahkan hari ini, anda masih berkeluh dan bersungut-sungut karena beban permasalahan yang menekan, mari belajar untuk rendah hati menilai semua yang terjadi sebagai jalan yang ditentukan oleh Tuhan untuk membentuk anda menjadi pribadi yang lebih baik. Ubahlah sudut pandang anda bahwa anda sedang menghadapi seleksi yang begitu ketat untuk sebuah prestasi yang brillian, yang Tuhan sediakan bagi anda. Dan ingatlah bahwa: "semakin banyak anda mengeluh dan bersungut-sungut maka semakin banyak potensi anda tergerus dan hilang sehingga anda gagal untuk menjadi pemenang. Tetapi saat anda bersyukur untuk ujian yang sedang anda hadapi, maka potensi diri anda akan semakin bertambah dan permasalahan pun menjadi ringan sehingga anda akan keluar sebagai pemenang".

Jadi, pemenang yang sejati adalah dia yang berhasil melewati begitu banyak rintangan. Karena itulah, maka dengan firman Tuhan hari ini, kita diajak untuk mengubah syair keluhan dan sungut-sungut menjadi ungkapan syukur, sehingga di balik permasalahan hidup yang kita alami, di situ kita akan menemukan berkat Tuhan yang sangat besar.

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love