Laman

Tuesday, December 26, 2017

Melangkah Memasuki Zaman Yang Baru

Renungan Untuk Ibadah Tutup Tahun.
Gereja Toraja Jemaat Masale - 31 Desember 2017.
(Khusus Ibadah di masing-masing keluarga).

Bacaan : Yesaya 62:10-12.

Tinggal menghitung jam atau pun menit, maka kita akan meninggalkan tahun 2017 dengan segala kenangan-kenangan yang sudah kita alami dan kita lalui bersama. Selama kurang lebih 365 hari telah kita lalui bersama dengan rupa-rupa warna dan ninamika kehidupan. Ada yang manis yang membuat kita tersenyum simpul, ada yang sangat menggembirakan sehingga kita tertawa terbahak-bahak, ada keberhasilan atau kesuksesanan yang membuat kita semakin bergairah dan bersemangat untuk menjalani hidup dan berkata bahwa "ternyata kita juga bisa", dan masih banyak lagi hal yang melahirkan sukacita sehingga kita merasa sangat berbahagia dan berkata bahwa "hidup ini sangat indah". Tetapi ada juga masa di mana kita merasa tak berdaya karena penyakit yang menggerogoti tubuh kita, kita merasa terpuruk karena kegagalan demi kegagalan yang kita temui dalam meraih harapan, kita menangis sedih karena kehilangan sesuatu  ataupun kehilangan seseorang yang sangat kita kasihi atau sayangi, dan masih banyak lagi hal-hal yang mendukacitakan sehingga kita merasa bahwa "hidup ini tak berarti lagi".

Namunpun demikian adanya, kita harus mengakui bahwa, ketika kita berdiri di pengujung tahun ini, maka itu bukan karena kuat dan perkasanya kita, tetapi semua itu karena berkat dan rahmatNya. Ya...ketika kita masih tersenyum untuk menyambut datangnya tahun 2018, maka kita harus mengakui bahwa itu boleh terjadi hanya karena "Kasih Setia = Kheshed" dari Tuhan. Dialah yang telah menopang dan menyertai kita dalam melewati dan menikmati suka-dukanya kehidupan ini.

Karena itu saudaraku...
Moment akhir tahun ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mengevaluasi diri. Jika selama ini banyak kegagalan yang kita temui, boleh jadi hal tersebut adalah sebuah warning dari Tuhan agar kita semakin mendekatkan diri kepadaNya dan hanya mengandalkan Dia saja dalam segala rencana dan karya kita. Jika kita merasa bahwa banyak kesalahan-kesalahan yang kita lakukan selama menjalani hidup di tahun 2017, maka inilah moment yang Tuhan berikan untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dan pribadi yang selalu berempati dalam kehidupan bersesama dengan menghargai setiap pribadi sama seperti kita menghargai diri kita sendiri. Jika selama tahun 2017 kita gagal untuk memberi perhatian kepada keluarga kita, maka inilah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan dalam keluarga kita masing-masing dan saling memberi maaf satu dengan yang lain. Mari memandang moment di akhir tahun ini sebagai kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kita untuk membangun tekad dan komitmen menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sehingga tahun 2018 kita sambut sebagai tahun berkat dan anugerah dari Tuhan.

Firman Tuhan di penghujung tahun ini hendak menegaskan kepada kita tentang tindakan Tuhan dalam melakukan pemulihan atas Sion. Sebuah masa depan yang gemilang disampaikanNya kepada kita, dengan ketentuan: "umat jangan lalai berdoa sampai janji Tuhan itu dinyatakan". Ini sejalan dengan apa yang diserukan dalam Luk. 11:9-10. Doa yang sungguh-sungguh dan tekun harus menjadi salah satu ciri kehidupan orang beriman.

Tahun 2018 yang sudah ada di depan mata, menantang kita untuk membuktikan bahwa kita adalah pribadi yang "Takut akan Tuhan dan yang mengandalkan Tuhan dalam segala perkara". Dan jika hal itu sungguh-sungguh kita buktikan, maka dengan mata iman kita melangkah ke tahun 2018 dengan penuh sukacita dan percaya bahwa di tahun 2018, kita akan mengalami pemenuhan janji Tuhan. Sebab Allah yang kita sembah adalah "Allah yang setia, dan tiada kecurangan, adil dan benar Dia (Ul. 32:4). Ia yang memanggil kita adalah Setia, Ia juga akan menggenapinya (1 Tes. 5:24)".

Dengan demikian maka ada bebarapa hal yang perlu menjadi bahan perenungan sebelum kita meninggalkan tahun 2017:
1). Apakah kita sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan selalu ada di setiap langkah kita?.

2). Apakah kita sungguh-sungguh percaya pada kuasa pemeliharaanNya dan menyakini dengan sungguh bahwa Tuhan akan memberi kemenangan bagi kita?.

3). Apakah sungguh kita memiliki komitmen yang kuat untuk menyenangkan hati Tuhan dengan terus belajar setia melakukan firmanNya dan tetap bertekun di dalam doa?.

Dan jika kita mengatakan bahwa kita bersungguh hati untuk hal tersebut di atas, maka Tuhan akan memulihkan segala keadaan kita dan tak ada lagi rasa takut di hati kita untuk melangkah ke tahun 2018.

Selamat menyambut Tahun 2018.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love