Laman

Thursday, December 7, 2017

Mengenal Allah

Sebuah Refleksi Pribadi
Bacaan : Yohanes 8 : 12 - 20
(Masale, 8 Desember 2017 - Pdt. Joni Delima)


Jika anda ditanya: apakah anda mengenal pak Jondel?.

Mungkin saja anda akan menjawab: saya mengenal nama itu!.

Tapi mengenal nama bukan berarti anda mengenal secara utuh orang yang bersangkutan. Mengenal nama tidak dapat kita pakai sebagai dasar untuk mengklaim bahwa anda dengan pasti mengenal atau mengetahui karakter dan kepribadian (luar dan dalam) siapa sesungguhnya pak Jondel itu, bukan? Ya...mengenal nama seseorang tidak berarti anda mengenal atau mengetahui dengan baik, luar-dalamnya sifat-sifat orang yang bersangkutan.

Anda bisa saja mengklaim bahwa anda mengenal Allah dan karena itu anda menyembah Dia. Mengenal nama Allah tidak menjamin anda sebagai penyembah yang baik dan benar.
Bila kita mengenal Allah dengan segala kebaikanNya, maka kita akan tahu bahwa Dialah sumber berkat dan sumber pertolongan dan kita akan hidup sesuai dengan karakter yang diinginkanNya.

Bangsa Israel tidak diragukan dalam hal konsep tentang Allah dan hukum-hukumNya. Tapi bangsa ini memahami Allah sama seperti penduduk Kanaan memahami Baal. Oleh karena itu, gaya hidup mereka dalam hal penyembahan tidak jauh beda dengan bangsa-bangsa Kanaani dalam hal pemahaman dan penyembahaan mereka terhadap Baal. Itulah sebabnya mereka sering tidak berlaku setia lalu membelakangi Allah.

Namun pun demikian, Allah tetap terbuka untuk menyambut mereka dan dengan penuh kasih bersabda: "menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai IA datang dan menghujani kamu dengan keadilan (Hosea 10:12)". Untuk menuai kasih setia Tuhan, kita harus membuka "TANAH HATI" kita, menempatkan Allah sebagai Tuhan dan Raja. Hati yang terus terbuka akan menerima sinar terang sorgawi sehingga kita tidak akan berjalan dalam kegelapan.

Saudaraku...
Firman Tuhan hari ini hendak menjelaskan kepada anda bahwa sepanjang anda masih dikuasai oleh ego serta menjadikan logika anda sebagai standar untuk menerima kebenaran, maka anda tidak akan pernah mengenal siapa itu Allah. Ingat bahwa anda hanyalah seonggok tanah liat; tak ada sedikit pun yang dapat dijadikan kebanggaan, sebab pada titik akhir, anda akan habis/mati. Demikian pula keterbatasan anda dalam menganalisa kehidupan. Kekuasaan Allah lebih besar dari kemampuan logika anda dalam memahami segala perkara. Dengan demikian, saya mau mengatakan bahwa; mengenal Allah hanyalah mungkin jika hidup anda seutuhnya takluk di bawah kedaulatanNya.

Karena itu...
Pengenalan kita akan Allah hanya mungkin jika kita tekun membaca dan merenungkan FirmanNya; dan kita harus siap dibentuk menurut firmanNya. Untuk itulah maka, sisihkan selalu waktu anda untuk hal tersebut maka anda akan merasakan kuasa kehadiranNya yang memberi berkat damai sejahtera.

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love