Sebuah Catatan Di Minggu Adven II.
(Masale, 10 Desember 2017 - Pdt. Joni Delima).
Saudaraku....
Minggu ini kita memasuki Minggu Adven II, masa di mana kita diajak untuk melakukan perenungan diri dalam menyadari betapa berdosanya kita di hadapan Allah; namun pada saat itu juga, kita diantar untuk merenungkan betapa kuatnya dan dahsyatnya kuasa KASIH itu, sehingga Allah mengambil resiko untuk diriNya sendiri dengan meninggalkan kemuliaan dan kebesaranNya lalu hadir dalam kekotoran hidup kita.
Saya hendak berbagi kesaksian iman.
Dan jujur saya mau mengatakan bahwa saya mengenal Allah berdasarkan kesaksian Alkitab dan juga mengenal Dia melalui pengalaman keseharian dalam mengayam kehidupan di mana ketika saya dalam keadaan sangat terpuruk, di situ ada tangan yang tersembunyi (The Invisible Hand) menopang kehidupan saya dan menyelamatkan saya. Lebih dari pada itu, saya yakini bahwa iman saya semakin diteguhkan karena hal yang satu ini, yakni bahwa: "Allah; di dalam, oleh dan melalui Yesus Kristus, telah berjalan menyusuri lorong-lorong yang gelap dalam kehidupan saya dan di sana ia menemukan saya dalam keadaan yang tak berdaya; di sana saya terkurung dalam ruang yang amat gelap dan terbelenggu oleh rantai dosa, namun Ia membebaskan saya lalu merantai diriNya sendiri untuk menggantikan saya".
Jadi ketika memasuki Minggu Adven II, saya menyadari dengan sungguh apa yang telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya tentang Sang Masias: "Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungNya, dan kesengsaraan kita yang dipikulNya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita. Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilurNya kita sembuh (Yes. 53:2-4)".
KASIH Tuhan begitu kuat terhadap manusia berdosa dibandingkan hasratNya untuk mempertahankan kemuliaan dan keagunganNya, dan Allah telah membuktikan bahwa betapa pun kotornya hidup manusia namun hal tersebut tidak menjadi kendala bagiNya untuk mendemontrasikan hakekat diriNya sebagai KASIH. Roma 8:32 mengatakan: "Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia". Karena itu saya pun sefakat bahwa inilah pernyataan iman yang tak terbantahkan: GOD is LOVE (1 Yoh. 4:8).
Saudaraku...
Minggu ini kita menyalakan satu lagi Lilin Ungu yang disebut Lilin LOVE atau juga disebut Lilin BETLEHEM. Lilin ini mengingatkan kita pada nubuatan nabi Mikha: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mikha 5:1)". Betlehem itu adalah gambaran real dari diri kita yang kecil, bahkan sangking kecilnya sehingga tidak lagi ada dalam perhitungan dan cenderung terlupakan. Hanya karena Kasihlah sehingga yang kecil dan yang terlupakan ini menjadi bernilai dan bermartabat. Dan Yesaya 40:10 menyatakan demikian: "Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tanganNya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payahNya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperolehNya berjalan di hadapanNya (Bhs. Latin: Ecce Dominus Deus in fortitudine veniet et brachium eius dominabitur ecce merces eius cum eo et opus illius coram eo)".
Jadi Minggu Adven II adalah masa perenungan diri bagi setiap anak-anak Tuhan untuk kembali mengenang tentang kedahsyatan kasih Allah yang melawat umatNya dan dengan itu umat terpanggil untuk mewartakan kasih itu kepada dunia dengan menyerukan pesan moral: "Bertobatlah, karena Kerajaan Allah sudah dekat (Mat. 3:2). Karena itu, Parate viam Domini - Persiapkanlah jalan bagi Tuhan". Ya... seantero kehidupan kita harus bersiap untuk menyambut kedatanganNya, baik itu menyambut peringatan First Advent (Merayakan Natal untuk mengenang kelahiranNya) maupun kesiapan hati untuk menyambut datangnya Second Advent (Maranatha atau menyambut kedatanganNya yang kedua dengan penciptaan langit baru dan bumi baru).
Selamat memaknai Minggu Adven II.
Tuhan Yesus memberkati.
(Masale, 10 Desember 2017 - Pdt. Joni Delima).
Saudaraku....
Minggu ini kita memasuki Minggu Adven II, masa di mana kita diajak untuk melakukan perenungan diri dalam menyadari betapa berdosanya kita di hadapan Allah; namun pada saat itu juga, kita diantar untuk merenungkan betapa kuatnya dan dahsyatnya kuasa KASIH itu, sehingga Allah mengambil resiko untuk diriNya sendiri dengan meninggalkan kemuliaan dan kebesaranNya lalu hadir dalam kekotoran hidup kita.
Saya hendak berbagi kesaksian iman.
Dan jujur saya mau mengatakan bahwa saya mengenal Allah berdasarkan kesaksian Alkitab dan juga mengenal Dia melalui pengalaman keseharian dalam mengayam kehidupan di mana ketika saya dalam keadaan sangat terpuruk, di situ ada tangan yang tersembunyi (The Invisible Hand) menopang kehidupan saya dan menyelamatkan saya. Lebih dari pada itu, saya yakini bahwa iman saya semakin diteguhkan karena hal yang satu ini, yakni bahwa: "Allah; di dalam, oleh dan melalui Yesus Kristus, telah berjalan menyusuri lorong-lorong yang gelap dalam kehidupan saya dan di sana ia menemukan saya dalam keadaan yang tak berdaya; di sana saya terkurung dalam ruang yang amat gelap dan terbelenggu oleh rantai dosa, namun Ia membebaskan saya lalu merantai diriNya sendiri untuk menggantikan saya".
Jadi ketika memasuki Minggu Adven II, saya menyadari dengan sungguh apa yang telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya tentang Sang Masias: "Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungNya, dan kesengsaraan kita yang dipikulNya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita. Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilurNya kita sembuh (Yes. 53:2-4)".
KASIH Tuhan begitu kuat terhadap manusia berdosa dibandingkan hasratNya untuk mempertahankan kemuliaan dan keagunganNya, dan Allah telah membuktikan bahwa betapa pun kotornya hidup manusia namun hal tersebut tidak menjadi kendala bagiNya untuk mendemontrasikan hakekat diriNya sebagai KASIH. Roma 8:32 mengatakan: "Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia". Karena itu saya pun sefakat bahwa inilah pernyataan iman yang tak terbantahkan: GOD is LOVE (1 Yoh. 4:8).
Saudaraku...
Minggu ini kita menyalakan satu lagi Lilin Ungu yang disebut Lilin LOVE atau juga disebut Lilin BETLEHEM. Lilin ini mengingatkan kita pada nubuatan nabi Mikha: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mikha 5:1)". Betlehem itu adalah gambaran real dari diri kita yang kecil, bahkan sangking kecilnya sehingga tidak lagi ada dalam perhitungan dan cenderung terlupakan. Hanya karena Kasihlah sehingga yang kecil dan yang terlupakan ini menjadi bernilai dan bermartabat. Dan Yesaya 40:10 menyatakan demikian: "Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tanganNya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payahNya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperolehNya berjalan di hadapanNya (Bhs. Latin: Ecce Dominus Deus in fortitudine veniet et brachium eius dominabitur ecce merces eius cum eo et opus illius coram eo)".
Jadi Minggu Adven II adalah masa perenungan diri bagi setiap anak-anak Tuhan untuk kembali mengenang tentang kedahsyatan kasih Allah yang melawat umatNya dan dengan itu umat terpanggil untuk mewartakan kasih itu kepada dunia dengan menyerukan pesan moral: "Bertobatlah, karena Kerajaan Allah sudah dekat (Mat. 3:2). Karena itu, Parate viam Domini - Persiapkanlah jalan bagi Tuhan". Ya... seantero kehidupan kita harus bersiap untuk menyambut kedatanganNya, baik itu menyambut peringatan First Advent (Merayakan Natal untuk mengenang kelahiranNya) maupun kesiapan hati untuk menyambut datangnya Second Advent (Maranatha atau menyambut kedatanganNya yang kedua dengan penciptaan langit baru dan bumi baru).
Selamat memaknai Minggu Adven II.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment