Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-3 tanggal 3 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan : 1 Kor. 12:31 - 13:1-13.
"Berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai AGAPE, aku sama seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing...sekalipun aku mempunyai karunia bernuabuat...memiliki iman yang sempurna, ...membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai AGAPE, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku...Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu Iman (PISTIS), Pengharapan (ELPIS), dan Kasih (AGAPE), dan yang paling besar di antaranya adalah AGAPE (1 Kor. 12:31, 13:1-3, 13)".
Shalom bagimu.
Semoga kehidupan anda hari ini semakin diberkati.
Saudaraku...
Begitu banyak orang mempertontonkan sebuah gaya hidup yang terkadang memberi kesan kepada saya bahwa yang bersangkutan adalah seorang yang baik hati dan dermawan. Mereka tidak tanggung-tanggung memberi bantuan ketika ada bencana alam, atau pun kepedulian yang begitu tinggi terhadap sesama saudara yang hidup dalam kemelaratan. Bagi saya, tentu apa yang mereka lakukan itu adalah BAIK dan patut diapresiasi, namun yang baik itu belum tentu BENAR. Ketika anda menolong seseorang, itu memang dapat disebut sebuah tindakan KASIH dan hal tersebut dapat dinilai BAIK, tetapi belum tentu hal tersebut adalah AGAPE. Sebab bisa jadi, di balik perbuatan KASIH yang anda lakukan, tersembunyi maksud atau motivasi yang lain.
Contoh saja, ketika terjadi bencana kebakaran, tiba-tiba di pinggir jalan berdiri begitu banyak posko bantuan untuk saudara yang mengalaminya. Namun sangat disayangkan bahwa di situ berdiri tiang dengan bendera dari partai tertentu, ormas ini dan itu, bahkan simbol gereja ini dan itu. Waow...saya mau katakan bahwa ternyata di tengah kondisi yang menyengsarakan itu menjadi pangsa pasar yang sangat baik bagi sekelompok orang atau pun pribadi tertentu untuk menawarkan dagangan partai, dagangan ormas, dagangan jabatan bahkan dagangan denominasi gereja ini dan itu. Anda bisa saja mengatakan atau mengklaim bahwa hal ini dilakukan sebagai tanda empati dan sebagai bukti dari tindakan kasih.
Tetapi kasih yang bagaimana?.
Sebab orang dapat saja melakukan hal tersebut dengan harapan ia mendapatkan pengikut, ia dihormati, ia disanjung, ia dihargai. Dan untuk melakukan hal yang demikian, semua orang bisa, bahkan orang yang sangat jahat sekalipun dapat melakukannya. Perbuatan BAIK dengan motivasi mencari eksistensi diri, pujian bahkan keuntungan adalah hal yang tidak benar di mata Tuhan. Dan hal ini menjadi terbukti ketika apa yang diharapkan dari perbuatan yang anda katakan BAIK itu, ternyata anda tidak memperoleh apa-apa, maka anda menjadi kecewa, marah dan pada akhirnya menuntut ganti rugi.
Saudaraku...
Apa itu AGAPE?.
AGAPE adalah tindakan kasih yang lahir dari ketulusan tanpa mengharapkan pamrih. Orang yang tidak pantas untuk dikasih sekalipun, tetap dikasihinya. Ya...sekalipun air susu dibalas dengan air tuba, ia tidak akan pernah berhenti untuk menyatakan kasihnya kepada yang bersangkutan. AGAPE itu adalah: "sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi karena kebenaran".
AGAPE adalah jati diri Allah. Karena itu, AGAPE adalah karunia yang lebih utama. Yg saya maksudkan dengan statemen saya ini adalah: ketika kita mampu berempati kepada seseorang, -(musuh sekalipun)-, dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi; kita melakukannya dengan ketulusan tanpa mengharapkan pamrih, maka kita telah mempertontonkan karakter Allah dalam kehidupan kita. Dan mempertontonkan karakter Allah berarti kita telah mendapatkan karunia yang lebih utama itu. Dan tidakkah ini yang dimaksudkan dari sabda Kristus: "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati (Luk. 6:15-16). Karena itu, hendaklah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Mat. 5:48)".
Karena itu saudaraku...
Kejarlah dan gapailah karunia yang lebih utama itu. Warnai langkahmu di tahun ini dengan mempertontonkan karakter ilahi. Hanya dengan itu anda layak untuk disebut "man of GOD = manusia Allah (1 Tim. 6:11)".
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Masale, hari ke-3 tanggal 3 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan : 1 Kor. 12:31 - 13:1-13.
"Berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai AGAPE, aku sama seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing...sekalipun aku mempunyai karunia bernuabuat...memiliki iman yang sempurna, ...membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai AGAPE, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku...Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu Iman (PISTIS), Pengharapan (ELPIS), dan Kasih (AGAPE), dan yang paling besar di antaranya adalah AGAPE (1 Kor. 12:31, 13:1-3, 13)".
Shalom bagimu.
Semoga kehidupan anda hari ini semakin diberkati.
Saudaraku...
Begitu banyak orang mempertontonkan sebuah gaya hidup yang terkadang memberi kesan kepada saya bahwa yang bersangkutan adalah seorang yang baik hati dan dermawan. Mereka tidak tanggung-tanggung memberi bantuan ketika ada bencana alam, atau pun kepedulian yang begitu tinggi terhadap sesama saudara yang hidup dalam kemelaratan. Bagi saya, tentu apa yang mereka lakukan itu adalah BAIK dan patut diapresiasi, namun yang baik itu belum tentu BENAR. Ketika anda menolong seseorang, itu memang dapat disebut sebuah tindakan KASIH dan hal tersebut dapat dinilai BAIK, tetapi belum tentu hal tersebut adalah AGAPE. Sebab bisa jadi, di balik perbuatan KASIH yang anda lakukan, tersembunyi maksud atau motivasi yang lain.
Contoh saja, ketika terjadi bencana kebakaran, tiba-tiba di pinggir jalan berdiri begitu banyak posko bantuan untuk saudara yang mengalaminya. Namun sangat disayangkan bahwa di situ berdiri tiang dengan bendera dari partai tertentu, ormas ini dan itu, bahkan simbol gereja ini dan itu. Waow...saya mau katakan bahwa ternyata di tengah kondisi yang menyengsarakan itu menjadi pangsa pasar yang sangat baik bagi sekelompok orang atau pun pribadi tertentu untuk menawarkan dagangan partai, dagangan ormas, dagangan jabatan bahkan dagangan denominasi gereja ini dan itu. Anda bisa saja mengatakan atau mengklaim bahwa hal ini dilakukan sebagai tanda empati dan sebagai bukti dari tindakan kasih.
Tetapi kasih yang bagaimana?.
Sebab orang dapat saja melakukan hal tersebut dengan harapan ia mendapatkan pengikut, ia dihormati, ia disanjung, ia dihargai. Dan untuk melakukan hal yang demikian, semua orang bisa, bahkan orang yang sangat jahat sekalipun dapat melakukannya. Perbuatan BAIK dengan motivasi mencari eksistensi diri, pujian bahkan keuntungan adalah hal yang tidak benar di mata Tuhan. Dan hal ini menjadi terbukti ketika apa yang diharapkan dari perbuatan yang anda katakan BAIK itu, ternyata anda tidak memperoleh apa-apa, maka anda menjadi kecewa, marah dan pada akhirnya menuntut ganti rugi.
Saudaraku...
Apa itu AGAPE?.
AGAPE adalah tindakan kasih yang lahir dari ketulusan tanpa mengharapkan pamrih. Orang yang tidak pantas untuk dikasih sekalipun, tetap dikasihinya. Ya...sekalipun air susu dibalas dengan air tuba, ia tidak akan pernah berhenti untuk menyatakan kasihnya kepada yang bersangkutan. AGAPE itu adalah: "sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidak-adilan, tetapi karena kebenaran".
AGAPE adalah jati diri Allah. Karena itu, AGAPE adalah karunia yang lebih utama. Yg saya maksudkan dengan statemen saya ini adalah: ketika kita mampu berempati kepada seseorang, -(musuh sekalipun)-, dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi; kita melakukannya dengan ketulusan tanpa mengharapkan pamrih, maka kita telah mempertontonkan karakter Allah dalam kehidupan kita. Dan mempertontonkan karakter Allah berarti kita telah mendapatkan karunia yang lebih utama itu. Dan tidakkah ini yang dimaksudkan dari sabda Kristus: "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati (Luk. 6:15-16). Karena itu, hendaklah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Mat. 5:48)".
Karena itu saudaraku...
Kejarlah dan gapailah karunia yang lebih utama itu. Warnai langkahmu di tahun ini dengan mempertontonkan karakter ilahi. Hanya dengan itu anda layak untuk disebut "man of GOD = manusia Allah (1 Tim. 6:11)".
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment