Laman

Wednesday, January 24, 2018

Emas, tidak; perakpun, tidak. Yang kupunya hanya YESUS.

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-25 tanggal 25 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : Kisah Para Rasul 3:1-10.

"Dan Petrus berkata: Lihatlah kepada kami. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, BERJALANLAH. Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu".

Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda penuh sukacita dan berkatNya melimpah bagimu.

Saudaraku...
Saya sangat tertarik dengan sebuah ungkapan bahasa Latin yang mengatakan:
"Actio recta non erit, nisi recta fuerit voluntas = Sebuah tindakan yang benar tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya kehendak yang benar".
Sebuah ungkapan yang mau menunjukkan bahwa tindakan lebih penting daripada kata-kata (acta non verba = tindakan, bukan ucapan). Dan untuk melakukan sebuah tindakan yang benar tidak akan mungkin terjadi begitu saja jikalau tidak dibarengi sebuah niat yang baik dan benar.

Jika niat untuk melakukan sebuah tindakan yang benar sama sekali tidak ada; maka apa yang dilakukan itu hanyalah sebuah keterpaksaan ataukah hanya dilakukan untuk mendapatkan pujian semata. Tetapi jika niatnya memang ada untuk tulus melakukan yang benar, maka tindakan yang benar yang dilakukannya tanpa diembel-embeli dengan maksud yang lain, maka kebenaran itu tidak akan terbantahkan. Karena itu, jika niat anda benar maka akan membuahkan tindakan yang benar; tetapi jika niat anda salah atau jahat, -(sekalipun benar apa yang anda lakukan menurut pandangan orang)-, akan tetap membuahkan kejahatan pada akhirnya. Sebab tidak ada niat baik yang tidak tersingkapkan, demikian pula, tidak ada niat jahat yang tidak tersingkapkan pula. Dan anda harus ingat bahwa setiap perbuatan yang benar yang lahir dari niat yang benar akan mendapat balasan yang benar pula.

Saudaraku...
Ketika Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, mereka berpapasan dengan seorang pengemis di depan pintu gerbang yang disebut GERBANG INDAH. Pengemis itu dalam kondisi lumpuh sejak lahirnya. Jadi, terdapat sebuah pemandangan yang sangat kontras, yakni di Gerbang Indah diletakkan sesuatu yang "TIDAK INDAH",  yaitu si Lumpuh yang meminta-minta sedekah. Tentu hal ini mengurangi keindahan dari gerbang tersebut. Itulah sebabnya, Petrus dan Yohanes mengajak si Lumpuh itu untuk memandangi mereka.

Jika selama ini si Lumpuh hanya memandangi setiap orang yang masuk dan keluar dari Gerbang Indah dengan harapan; semoga ada di antara mereka yang tergerak hatinya oleh belas kasihan untuk memberikan sedekah kepadanya demi menyambung hidup. Kini ajakan Petrus dan Yohanes untuk memandangi mereka lebih dari pada yang selama ini ia nantikan dan ia dapatkan dari orang lain, namun apa yang ia dapatkan dari orang lain itu tidak pernah merubah keadaannya untuk hidup secara normal. Petrus dan Yohanes mempunyai niat yang begitu agung untuk merubah kondisi si lumpuh menjadi normal kembali. Petrus dan Yohanes tidak mau melihat si lumpuh sepanjang hidupnya menjadi pengemis karena keadaan yang lumpuh; Petrus dan Yohanes tidak mau melihat sesuatu yang "TIDAK INDAH ada setiap saat di GERBANG INDAH". Petrus dan Yohanes hendak melakukan sesuatu, bukan dengan memberikan emas atau pun perak; tetapi menawarkan kebenaran yang hakiki kepada si Lumpuh lalu memegang tangan si lumpuh agar ia bangkit dan berdiri. Yang jelas bahwa, Emas ataupun Perak bukanlah jawaban untuk merubah keadaan si Lumpuh, tetapi jawaban itu hanyalah: "Demi nama YESUS KRISTUS orang Nazaret itu, berjalanlah".

Saudaraku....
Tuhan begitu banyak kali mempertemukan anda dengan hal-hal yang kelihatannya tidak indah di tempat yang seharusnya anda menikmati keindahan. Sebenarnya hal itu dimaksudkan agar anda mempunyai niat yang baik dan benar untuk melakukan tindakan, sehingga keindahan itu tidak menjadi rusak karena adanya sesuatu yang tidak indah terletak di tempat itu.

Contohnya saja, anda sedang berada di sebuah taman yang telah ditata dengan rapi dan elok. Taman ini dibuat sedemikian indahnya agar setiap orang bisa menikmati keindahannya lalu melupakan segala kepenatan karena berbagai rutinitas yang dilakukan setiap hari. Tetapi sayang, di salah satu sudut taman itu bertebaran sampah dengan aroma yang tidak sedap. Anda dapat saja bertindak untuk melakukan sesuatu, namun yang terjadi hanyalah mempersalahkan orang lain atau pun mempersalahkan petugas kebersihan yang tidak sigap melakukan tugasnya. Anda terus menggerutu, tetapi hal itu tidak akan pernah merubah keadaan. Tetapi jika anda bertindak; mengumpulkan satu demi satu sampah yang bertebaran, bisa jadi tindakan anda akan diikuti orang lain yang ada dalam taman itu, sehingga merekapun mengumpulkan bersama dengan anda sampah-sampah itu dan kondisi yang semula jorok menjadi rapi kembali.

Tahukah anda bahwa ketika anda melakukan tindakan yang baik dan benar untuk sesuatu yang tidak benar, atau tidak berjalan normal, atau tidak seperti biasanya; sesungguhnya anda sedang memancarkan cahaya yang bersumber dari iman anda. Benar bahwa saya tidak akan pernah berharap anda mempunyai emas atau perak lalu anda membagikannya kepada saya; tetapi saya hanya respek pada perilaku hidup anda yang olehnya saya menjadi kagum dan serasa saya berjumpa dengan Tuhan ketika memandangi wajah anda; hal yang demikianlah bagi saya lebih dari segalanya. Jadi niat anda yang benar dan tulus dalam melakukan sesuatu kepada orang lain agar orang lain dapat berubah dari keadaan yang tidak baik menjadi baik, dari keadaan yang tidak benar menjadi benar, atau dari keadaan yang berputu-asa menjadi berpengharapan; maka sesungguhnya anda telah melakukan apa yang sudah dilakukan oleh Petrus dan Yohanes kepada si Lumpuh itu:
"Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!".

Karena itu saudaraku....
Milikilah nurani yang murni dalam beriman kepada Yesus, sebab hal itulah yang akan membuat niat anda selalu benar dan dengan itu pula tindakan andapun akan dibenarkan. 1 Petrus 3:15-16 mengatakan demikian: "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yangf meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka yang menfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu".

Actio recta non erit, nisi recta fuerit voluntas.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love