Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-7 tanggal 7 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan : 1 Petrus 2:18-25.
"Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagi kamu, supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya. Ketika Ia dicaci-maki, Ia tidak membalas dengan mencaci-maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan kepada Dia, yang menghakimi dengan adil (1 Petrus 2:20-23)".
Shalom bagimu.
Selamat menikmati hadirat Tuhan.
Semoga dari pelataran Rumah Tuhan, berkatNya melimpah bagimu.
Saudaraku...
Hal mengikut Yesus dan menjadi muridNya bukanlah perkara yang mudah, semudah anda membalikkan telapak tangan. Realita yang tidak mudah ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi seseorang yang hendak mengambil keputusan untuk menjadi murid Tuhan yang sejati. Menjadi murid Tuhan berarti anda harus siap untuk ditolak. Dan saya pernah ditanya demikian: "pak pendeta, jika mengikut Yesus itu tidak mudah, apa artinya kita bersusah-susah untuk berjuang dalam iman kepadaNya? Tidakkah setiap orang sangat mendambakan sebuah kehidupan yang damai, aman dan sentosa, ya...kehidupan yang terus menerus diberkati? Bukankah kehidupan yang demikian yang ditawarkan oleh agama-agama? Jika kekristenan tidak dapat memberi jaminan kehidupan yang tenteram dan damai, aman dan bersejahtera, apa gunanya saya menjadi seorang Kristen?".
Ini jawaban saya:
Jika anda dan saya punya kepentingan yang sama terhadap sesuatu barang atau benda apapun, dan barang atau benda itu hanya satu-satunya, -(tidak bisa dibagi)-, maka tentu anda mempunyai strategi untuk menyingkirkan saya agar dengan mudah anda mendapatkan barang tersebut. Anda bisa saja membuat cerita yang tidak benar tentang diri saya, berusaha supaya saya terjerumus dan kalau perlu, membunuh saya. Dalam konteks dunia politik, hal demikian tidak asing lagi. Saling jegal untuk mendapatkan dukungan suara menjadi hal yang biasa. Demikian juga, antara kepentingan dunia dengan kepentingan sorga tidak akan pernah berkompromi. Iblis tidak akan pernah merasa puas sebelum anak-anak Tuhan berhasil diperdaya dengan tipu muslihatnya yang jahat. Ketika Tuhan Yesus lapar karena menjalani puasa 40 hari 40 malam tanpa menyentuh sedikit pun air dan roti, Iblis datang menawarkan makanan instannya: "Engkau bisa saja mengubah batu ini menjadi roti".
Iblis menawarkan kemudahan-kemudahan dalam menjalani hidup; mengapa harus dipersulit jikalau ada jalan pintas. Iblis tidak mengenal aturan dan tidak mengenal norma. Ketika anda mencuri, Iblis tidak bersedih tetapi mala tertawa terbahak-bahak. Ketika anda selingkuh, Iblis tidak merasa malu melihat anda tetapi justru mengacungkan jempol buat anda; bahkan Iblis mau supaya anda melakukannya berkali-kali atau berulang-ulang dengan pasangan yang berbeda-beda. Jika anda seorang pejabat lalu anda mempergunakan salah jabatan anda dengan melakukan tindak korupsi; Iblis tidak tertunduk malu melihat perbuatan anda, justru Iblis bertepuk tangan dan memberi apresiasi atas perbuatan anda. Jika anda membunuh, Iblis tidak akan pernah marah, melainkan melompat-lompat kegirangan karena ia melihat diri anda telah menjadi Iblis juga.
Iblis marah ketika anda tunduk pada perintah Tuhan. Iblis gemetar ketika anda tegar pada pendirian untuk taat pada firman Tuhan. Karena itu, jangan heran jika Iblis berusaha untuk menghadirkan banyak kesusahan agar dengan itu iman anda goyah. Jadi jika anda mau hidup enak, jangan jadi anak Tuhan. Jika anda mau hidup bebas sebebas-bebasnya tanpa ikatan hukum atau norma, jangan jadi orang Kristen. Hidup kekristenan adalah hidup memikul salib, bukan berjalan lenggang kangkung sambil menenteng rantang penuh dengan makanan yang lezat, -(demikian kata Kozuke Koyama dalam bukunya: "Tidak Ada Gagang Pada Salib"). Hidup kekristenan adalah hidup dalam ketaatan pada perintah dan kehendak Tuhan, sebagaimana Kristus telah hidup dalam ketaatan penuh pada perintah BapaNya.
Saudaraku...
Satu hal yang hendak saya tegaskan kepada anda bahwa, ketika anda hidup menurut apa yang Tuhan telah tetapkan, maka Iblis akan undur dari hadapanmu. Dan inilah fakta yang terjadi, setelah Iblis tidak mampu untuk menjebak Yesus dengan tipu dayanya, maka "Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus (Matius 4:11)".
Jadi tidak benar jika kita mengatakan bahwa menjadi Kristus berarti A sampai Z melulu penderitaan. Jika anda teguh, tidak kecut dan tawar hati manakala penderitaan datang melanda, maka saya berani mengatakan bahwa akan tiba masanya di mana Tuhan akan mengganti penderitaanmu dengan sukacita yang besar. Firman Tuhan mengatakan: "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan airmata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Mzm. 126:6)".
Jika hari ini anda bergumul dan menderita karena Injil, berbahagialah anda. Sebab hal itu adalah sebuah kasih karunia bagi Allah. Jika anda bertahan sampai pada kesudahannya, maka segala derita akan berganti sukacita. Sebab Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Tidak pernah orang benar itu ditinggalkan; atau anak cucunya meminta-minta roti. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara (Mzm. 37:26-25, 28).
Selamat menikmati hadirat Tuhan.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Masale, hari ke-7 tanggal 7 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan : 1 Petrus 2:18-25.
"Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagi kamu, supaya kamu mengikuti jejakNya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya. Ketika Ia dicaci-maki, Ia tidak membalas dengan mencaci-maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan kepada Dia, yang menghakimi dengan adil (1 Petrus 2:20-23)".
Shalom bagimu.
Selamat menikmati hadirat Tuhan.
Semoga dari pelataran Rumah Tuhan, berkatNya melimpah bagimu.
Saudaraku...
Hal mengikut Yesus dan menjadi muridNya bukanlah perkara yang mudah, semudah anda membalikkan telapak tangan. Realita yang tidak mudah ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi seseorang yang hendak mengambil keputusan untuk menjadi murid Tuhan yang sejati. Menjadi murid Tuhan berarti anda harus siap untuk ditolak. Dan saya pernah ditanya demikian: "pak pendeta, jika mengikut Yesus itu tidak mudah, apa artinya kita bersusah-susah untuk berjuang dalam iman kepadaNya? Tidakkah setiap orang sangat mendambakan sebuah kehidupan yang damai, aman dan sentosa, ya...kehidupan yang terus menerus diberkati? Bukankah kehidupan yang demikian yang ditawarkan oleh agama-agama? Jika kekristenan tidak dapat memberi jaminan kehidupan yang tenteram dan damai, aman dan bersejahtera, apa gunanya saya menjadi seorang Kristen?".
Ini jawaban saya:
Jika anda dan saya punya kepentingan yang sama terhadap sesuatu barang atau benda apapun, dan barang atau benda itu hanya satu-satunya, -(tidak bisa dibagi)-, maka tentu anda mempunyai strategi untuk menyingkirkan saya agar dengan mudah anda mendapatkan barang tersebut. Anda bisa saja membuat cerita yang tidak benar tentang diri saya, berusaha supaya saya terjerumus dan kalau perlu, membunuh saya. Dalam konteks dunia politik, hal demikian tidak asing lagi. Saling jegal untuk mendapatkan dukungan suara menjadi hal yang biasa. Demikian juga, antara kepentingan dunia dengan kepentingan sorga tidak akan pernah berkompromi. Iblis tidak akan pernah merasa puas sebelum anak-anak Tuhan berhasil diperdaya dengan tipu muslihatnya yang jahat. Ketika Tuhan Yesus lapar karena menjalani puasa 40 hari 40 malam tanpa menyentuh sedikit pun air dan roti, Iblis datang menawarkan makanan instannya: "Engkau bisa saja mengubah batu ini menjadi roti".
Iblis menawarkan kemudahan-kemudahan dalam menjalani hidup; mengapa harus dipersulit jikalau ada jalan pintas. Iblis tidak mengenal aturan dan tidak mengenal norma. Ketika anda mencuri, Iblis tidak bersedih tetapi mala tertawa terbahak-bahak. Ketika anda selingkuh, Iblis tidak merasa malu melihat anda tetapi justru mengacungkan jempol buat anda; bahkan Iblis mau supaya anda melakukannya berkali-kali atau berulang-ulang dengan pasangan yang berbeda-beda. Jika anda seorang pejabat lalu anda mempergunakan salah jabatan anda dengan melakukan tindak korupsi; Iblis tidak tertunduk malu melihat perbuatan anda, justru Iblis bertepuk tangan dan memberi apresiasi atas perbuatan anda. Jika anda membunuh, Iblis tidak akan pernah marah, melainkan melompat-lompat kegirangan karena ia melihat diri anda telah menjadi Iblis juga.
Iblis marah ketika anda tunduk pada perintah Tuhan. Iblis gemetar ketika anda tegar pada pendirian untuk taat pada firman Tuhan. Karena itu, jangan heran jika Iblis berusaha untuk menghadirkan banyak kesusahan agar dengan itu iman anda goyah. Jadi jika anda mau hidup enak, jangan jadi anak Tuhan. Jika anda mau hidup bebas sebebas-bebasnya tanpa ikatan hukum atau norma, jangan jadi orang Kristen. Hidup kekristenan adalah hidup memikul salib, bukan berjalan lenggang kangkung sambil menenteng rantang penuh dengan makanan yang lezat, -(demikian kata Kozuke Koyama dalam bukunya: "Tidak Ada Gagang Pada Salib"). Hidup kekristenan adalah hidup dalam ketaatan pada perintah dan kehendak Tuhan, sebagaimana Kristus telah hidup dalam ketaatan penuh pada perintah BapaNya.
Saudaraku...
Satu hal yang hendak saya tegaskan kepada anda bahwa, ketika anda hidup menurut apa yang Tuhan telah tetapkan, maka Iblis akan undur dari hadapanmu. Dan inilah fakta yang terjadi, setelah Iblis tidak mampu untuk menjebak Yesus dengan tipu dayanya, maka "Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus (Matius 4:11)".
Jadi tidak benar jika kita mengatakan bahwa menjadi Kristus berarti A sampai Z melulu penderitaan. Jika anda teguh, tidak kecut dan tawar hati manakala penderitaan datang melanda, maka saya berani mengatakan bahwa akan tiba masanya di mana Tuhan akan mengganti penderitaanmu dengan sukacita yang besar. Firman Tuhan mengatakan: "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan airmata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya (Mzm. 126:6)".
Jika hari ini anda bergumul dan menderita karena Injil, berbahagialah anda. Sebab hal itu adalah sebuah kasih karunia bagi Allah. Jika anda bertahan sampai pada kesudahannya, maka segala derita akan berganti sukacita. Sebab Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Tidak pernah orang benar itu ditinggalkan; atau anak cucunya meminta-minta roti. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara (Mzm. 37:26-25, 28).
Selamat menikmati hadirat Tuhan.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment