(Masale, hari ke-6 tanggal 6 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan : Matius 2:1-12.
"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: di manakah Dia, Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia...Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada...Maka masukjlah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu Emas, Kemenyan dan Mur (Mat. 2:1-2, 9b, 11)".
Shabbath Shalom bagimu.
Selamat merayakan Hari Epifani.
Tuhan kiranya meneguhkan dan memberkati kehidupan anda.
Saudaraku...
Dalam kalender Gerejawi, minggu ini, -(tepatnya; hari ini)-, adalah Masa Epifani. Dalam bahasa Yunani, kata Epifani berasal dari kata Epiphaneia yang berarti: Manifestasi, atau penampakan jelas, atau unjuk kekuasaan. Jadi menurut terminologi Yunani, Epifani adalah sebuah peristiwa di mana yang tidak kelihatan atau yang tidak tampak oleh mata menjadi tampak atau kelihatan jelas oleh mata. Oknum Ilahi yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan yang tidak tampak oleh mata, kini menampakkan dirinya dalam ruang dan waktu.
Kata Epiphaneia itu sendiri terbentuk dari dua kata yang digabung menjadi satu, yakni: "EPI" yang berarti: "Di Atas", dan "PHAINO" yang mengandung arti: "Bersinar atau Terlihat". Dari latar belakang penggunaan kata yang digabungkan menjadi satu itu, kita dapat berkesimpulan bahwa oknum Ilahi yang ada di tempat mahatinggi dan tak tampak oleh mata, sekarang membiarkan dirinya bersinar atau terlihat oleh mata karena Ia masuk dalam ruang dan waktu, atau menghadirkan dirinya dalam bentangan sejarah manusia. Dan dari pemaknaan inilah maka dalam Tradisi Gereja, Epifani dapat diartikan sebagai "Hari Raya Penampakan Tuhan", atau yang sering pula disebut Teofani.
Untuk tradisi Gereja Barat (Katolik Roma, termasuk Gereja Protestan), Epifani diperingati berkenaan dengan kedatangan Orang Majus dari Timur yang sering disebut "Kedatangan Tiga Raja" yang datang ke Yerusalem untuk menyatakan sembah dan sujudnya kepada seorang Maha Raja Agung yang baru lahir itu, yakni Bayi Yesus.
Siapakah Ketiga Raja dari Timur itu?.
Alkitab menyebut mereka dengan sebutan: "Orang Majus".
Konon, di wilayah Babilonia dan Persia pada zaman dahulu, -(Sekarang Irak dan Iran Utara)-, terdapat orang-orang bijak yang mahir ilmu perbintangan. Mereka biasanya juga berperan sebagai ulama agama setempat (pendeta Zoroastrian dari pemeluk agama Zoroaster), tetapi juga sebagai pemimpin suku/bangsa. Dalam kitab Daniel (terjemahan Septuaginta = LXX), kata Majus = Magos dipakai untuk menunjuk pada kelompok orang pintar atau orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir, ahli nujum dan penafsir mimpi (Dan. 2:2, 2:10, 2:27, 4:7, 5:7, 5:11, 5:15). Dan dalam konteks Matius 2:1-12, ada baiknya kita memahami Orang Majus atau Magos sebagai orang-orang yang memiliki kapasitas pemahaman istimewa berdasarkan ilmu perbintangan, dengan ilmu yang mereka miliki itu maka mereka mampu membuka rahasia atau tabir yang tersebunyi di balik keberadaan benda-benda angkasa (bintang). Itulah sebabnya mereka berkata: "kami telah melihat bintangNya". Karena itu, kehadiran mereka di Yerusalem membuat penduduk kota jadi gempar dan Raja Herodes sendiri pun terkejut. Itulah sebabnya mereka disambut dan maksud kedatangan mereka direspon baik. Raja Herodes mengumpulkan semua Imam Kepala dan Ahli Taurat bangsa Yahudi untuk meminta keterangan dari mereka tentang apa yang dicari Orang Majus itu. Dan setelah informasi itu lengkap, maka Raja Herodes memberitahukan kepada mereka tempat di mana Sang Maha Raja yang mereka cari itu dilahirkan, yakni di Betlehem.
Manifestasi atau penampakkan kekuasaan Allah melalui bintang, telah mengantar orang-orang Majus yang notabene adalah bangsa lain (bukan Israel) untuk mengenal Tuhan dan menyembah Tuhan bahkan mempersembahkan persembahan yang terbaik kepada Sang Maha Raja, yakni Tuhan Yesus. Itu berarti bahwa Epifani adalah pemakluman bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Raja untuk segala bangsa.
Tetapi satu hal yang juga perlu kita ketahui ialah, bagaimana Epifani itu dimaknai oleh Gereja Ortodoks Timur?.
Dalam tradisi Gereja Ortodoks Timur, Epifani dirayakan dalam rangka memperingati Pembaptisan Tuhan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. Dan dalam peristiwa tersebut, "ketika Tuhan Yesus keluar dari air, maka langit terkoyak dan Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan (Mat. 3:16-17)". Itu berati bahwa Allah menunjukkan manifestasiNya kepada dunia secara utuh dan sempurna melalui pelayanan Tuhan Yesus, demi mewujudkan maksudNya yang mulia, sehingga hanya "di dalam, oleh dan melalui Yesus saja" dunia dan segala isinya akan beroleh selamat.
Selamat memaknai Epifani.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment