Laman

Saturday, January 13, 2018

Tujuan Keterpilihan Umat: Hidup Berketeladan

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-14 tanggal 14 Januari 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : 1 Korintus 6:12-20.

"Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan... tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu".

Selamat Hari Minggu dan Shalom bagimu.
Semoga dari BaitNya, kasih dan berkatNya terus melimpah bagimu.

Saudaraku...
Ada sebuah ungkapan yang berbunyi demikian:
"Cara terbaik untuk mengubah orang lain adalah dengan mengubah diri sendiri".
Ya....kita ingin orang lain bertindak dan bersikap sama seperti yang kita bayangkan; baik, santun, penuh hormat dan terpuji. Tetapi hal ini menjadi mungkin jika kita mulai dari diri kita sendiri, seperti lirik lagu karya Pontas Purba:

Kumulai dari diri sendiri, untuk melakukan yang terbaik.
Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku.
Tekadku Tuhan: mengikutiMu selama hidupku,
berpegang teguh kepada iman dan percayaku.
Akan kumulai dari diriku, melakukan sikap yang benar.
Biar pun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat menjadi besar.

Inilah yang disebut dengan KETELADANAN; sebuah bentuk pengajaran yang disampaikan bukan dengan kata-kata atau uraian dogmatis, tetapi melalui perbuatan nyata. Dan keteladanan gaungnya lebih keras dan pengaruhnya sangat kuat dibandingkan dari pada seribu untaian kata nasehat dan teguran. Dan saya sendiri setuju dengan perkataan ini: "orang dapat meragukan apa yang kita katakan, tetapi mereka tidak akan mungkin meragukan apa yang kita lakukan".

Itulah sebabnya maka lewat perbuatan, anda dapat memberikan pembelajaran dengan peniruan yang baik, yang melaluinya, orang mendapatkan model kehidupan yang sangat ideal dan konkrit. Terlebih ketika anda hidup di tengah-tengah lingkungan yang tidak menghiraukan moralitas atau akhlak yang luhur, maka seberapa kuat dan lantangnya anda menyuarakan tentang aturan dan norma-norma hukum, anda tidak akan pernah didengarkan dan apa yang anda lakukan menjadi sia-sia. Istilah anak gaul sekarang: "EGP = Emangnya gue pikirin". Tetapi jikalau anda menyadari bahwa diri anda adalah seorang yang beriman, yang ditempatkan oleh Tuhan untuk menggarami dan menerangi lingkungan di mana anda berada, maka IMAN yang mewujud dalam PERBUATANLAH yang akan merubah karakter seseorang sehingga yang bersangkutan akan tampil seperti yang anda bayangkan.

Dalam hal ini, saya dapat mengatakan bahwa benar apa yang dikatakan Yakobus: "Tunjukkanlah imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yak. 2:18-20)".

Saudaraku...
Jemaat Korintus ternyata mengalami gagal paham akan tujuan Allah menebus dan memilih mereka sebagai Umat Allah. Dari sekian masalah yang mereka hadapi sebagai umat Allah, salah satu masalah yang cukup pelik untuk mereka perangi adalah persoalan "PERCABULAN". Paulus sangat berharap agar Umat Tuhan mempertontonkan karakter hidup yang mulia, terhormat, suci, kudus dan terpuji; namun faktanya, mereka justru terjebak dengan paham yang tidak benar, yakni paham dualisme yang memisahkan antara TUBUH dan ROH. Mereka beranggapan bahwa TUBUH itu tidak rohani, maka kegiatan tubuh apapun tidak akan pernah mencemarkan ROH yang sifatnya abadi; termasuk dalam hal ini adalah, persoalan PERCABULAN. Jadi menurut sebagian dari mereka: sekalipun mereka memuaskan tubuh mereka dengan nafsu birahi melalui tindakan percabulan, namun hal ini tidak akan mempengaruhi keselamatan jiwa mereka karena iman kepada Kristus.

Itulah sebabnya Paulus mengingatkan mereka bahwa tubuh mereka itu telah dibeli oleh Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus, dan di dalam tubuh ini Allah telah membangun BaitNya dan Roh Allah diam di dalamnya. Karena itu, mereka harus menghargai tubuh mereka dengan tidak melakukan tindakan pencemaran, yakni PERCABULAN seperti yang dipertontonkan oleh masyarakat Korintus yang belum percaya kepada Kristus. Karena itu, Umat Allah harus mempertontonkan karakter hidup yang berketeladan dengan memuliakan Allah melalui TUBUH. Dan ketika berbicara tentang TUBUH, maka yang dimaksudkan adalah pola hidup yang benar lewat perbuatan, sehingga dengan apa yang diperbuat, melalui itu Allah dipermuliakan. Itulah sebabnya Yesus bersabda: "Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat. 5:16)".

Dalam konteks kekinian, bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa perselingkuhan dan seks bebas mengancam keutuhan pernikahan setiap pasangan Kristen dan juga kehidupan anak-anak muda. Dekadensi moral mengancam sendi-sendi kehidupan keluarga. Dan satu hal yang sangat memprihatinkan ialah, seseorang tidak lagi merasa malu ketika harus mengalami dan menghadapi perceraian sebagai suami-istri. Tidak sedikit anak-anak Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang justru terjebak dalam kehidupan yang tak bermoral dan berakhlak seperti itu. Karena itu, berhati-hatilah menjaga kehidupan anda dan kehidupan pernikahan anda dan camkan firman Tuhan ini: "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah (Ibr. 13:4)". Dan Ketika anda bertanggung jawab atas kehormatan hidup dan kehormatan pernikahan anda, maka dengan demikian anda telah menjadi saksi bagi dunia di mana anda berada melalui KETELADANAN HIDUP.

Inilah pesan saya bagi anda:
"Tetaplah berbuat baik semampu yang bisa anda lakukan dan jangan pernah terusik dengan apa kata orang karena anda melakukan yang terbaik untuk menjaga kesucian hidup anda; sebab pada akhirnya anda akan menuntaskan peperangan dan keluar dengan kepala tegak".

Selamat menikmati persekutuan dengan Allah.
Selamat hidup berketeladanan.
Tuhan Yesus memberkatimu.

2 comments:

Web gratis

Web gratis
Power of Love