Laman

Sunday, February 4, 2018

Berjaya Karena Tuhan Yang Beri Kuat (1)

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-36 tanggal 5 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : Ulangan 8:11-18.

"Maka janganlah kau katakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkanNya dengan supah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini (Ul. 8:17018)".

Shalom bagimu.
Semoga dalam memulai aktifitas hari ini, hidup anda tetap diberkati.

Saudaraku...
Saya pernah berdialog dengan salah seorang yang cukup terkenal, bahkan boleh dikatakan, orang yang ditokohkan di tengah masyarakat. Lebih daripada itu, ia adalah seorang pengusaha yang sangat sukses dengan harta yang belimpah. Ia mengatakan bahwa, semua yang ia peroleh itu dia bangun dari nol. Ia tidak mengenal kata lelah dan tidak pula mau tahu kata menyerah dalam mewujudkan impiannya. Ia sangat percaya diri dengan kemampuannya dan pada akhirnya dia mencapai puncak kesuksesan yang membuat banyak orang berdecak kagum. Dan mohon maaf, saya harus jujur mengatakan bahwa, di depan saya ia berkata: "Saya tidak peduli dengan kehidupan rohani saya pak pendeta. Yang saya tahu dan itu prinsip serta kunci sukses bagi saya, yakni; berusahalah untuk mendapatkan dan mengumpulkan sebanyak mungkin uang, sebab dengan uang maka kita dapat membeli segala-galanya".

Saya hanya mengatakan bahwa: "Semoga benar apa yang anda katakan. Namun sepengetahuan saya, dan itulah yang saya yakini, anda bisa saja menggenggam seisi dunia ini dengan uang dan kekuasaan; tetapi hidup tidak dapat dibeli dan ditukar dengan apapun juga".

Pada saat kekuatan fisiknya semakin merosot dan ia mengalami sakit yang begitu parah, kembali saya dipanggil dan kami bercerita secara pribadi (empat mata) dalam ruang kerja beliau. Ia hanya tertunduk lesuh dan mengatakan: "Benar yang pak pendeta katakan; ternyata hidup jauh lebih berharga dari apapun juga di dunia ini. Selagi kuat, uang dapat dicari, didapatkan dan dibelanjakan untuk semua yang kita inginkan. Kita dapat menganti semua perabotan dalam rumah ini dengan uang, dapat merombak rumah ini dengan uang, dapat menghiasi rumah ini dengan uang; tetapi hidup jauh lebih berharga dari segala-galanya dan hidup itu sendiri tak tergantikan".

Saya hanya meneguhkan beliau agar seperti awal dia berjuang dari titik nol untuk mendapatkan impian-impiannya, maka ia juga harus memulai dari titik nol untuk mendapatkan kehidupannya. Dia harus memotivasi dirinya sendiri untuk mencari perkara-perkara rohani sebagaimana dahulu ia memotivasi dirinya untuk mendapatkan perkara-perkara duniawi.

Saudaraku...
Sangat indah firman Tuhan hari ini yang mau mengajak kita untuk tidak TAKABUR ketika kita berjaya dalam mencapai apa yang kita dambakan dan yang kita impikan, yang berkaitan dengan perkara-perkara duniawi (harta, kekayaan, kedudukan dan kekuasaan). Sebab kita harus jujur mengakui bahwa ada kecenderungan ketika kita berjaya dalam mencapai apa yang kita cita-citakan, serta-merta kita menepuk dada dan membusungkannya lalu berkata: "Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh semuanya ini". Inilah yang disebut TAKABUR atau LUPA DIRI.

Mengapa?.

Karena manusia sendiri tidak dapat menjamin kehidupannya. Hari ini mungkin anda kuat, tapi hari esok semua bisa berubah, di mana anda akan mengalami keterpurukan dan sama-sekali tak berdaya untuk bangkit. Hari ini bisa jadi anda tertawa terbahak-bahak dengan menikmati keberhasilan yang anda capai, tetapi hari esok, roda kehidupan berputar, anda menangis karena kehilangan segala-galanya. Hari ini bisa jadi anda masih dapat bercanda ria dengan orang-orang yang anda kasihi, tetapi hari esok, dunia seolah terbalik, satu persatu orang yang anda kasihi meninggalkan anda seorang diri dalam ketidak berdayaan. Bisa jadi hari ini anda dengan bersenandung menikmati kendaraan dan fasilitas yang serba mewah, tetapi hari esok anda tidak sadarkan diri untuk selama-lamanya dan anda hanya diantar dengan sebuah kendaraan ambulans yang jauh dari kesan mewah menuju tempat yang selama hidup, anda tidak pernah menginginkannya.

Karena itulah, sebagai umat Tuhan, kita harus menyadari bahwa hidup yang kita hidupi adalah milik Tuhan, dan ketika kita masih ada maka itu adalah sebuah anugerah atau rahmat. Jika demikian adanya, maka ketika kita berjaya, haruslah disadari bahwa semua itu boleh jadi mungkin karena TUHAN.

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love