Laman

Monday, February 5, 2018

Berjaya Karena Tuhan Yang Beri Kuat (2)

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-37 tanggal 6 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : Hakim-hakim 13:1-24.

"Seandainya Tuhan hendak membunuh kita, maka tidaklah Ia menerima korban bakaran dan korban sajian dari tangan kita dan tidaklah Ia memperlihatkan semuanya itu kepada kita dan tidaklah Ia memperdengarkan hal-hal yang demikian kepada kita pada waktu sekarang ini. Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan Tuhan memberkati dia (Hak. 13:23-24)".

Shalom bagimu.
Semoga hari ini hidup anda diberkati.

Saudaraku....
Alkitab selalu dengan gamblang menggambarkan kemahakuasaan Allah kepada umatNya melalui tindakan yang dilakukanNya saat umat tidak memiliki jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapinya. Ya...di mana tidak ada jalan, justru di situlah Tuhan buka jalan.

Perikop bacaan kita hari ini hendak memaparkan tentang ketiadaan harapan lagi bagi bangsa Israel karena mereka telah menyimpang jauh dari apa yang Tuhan kehendaki. 40 tahun lamanya, Allah menyerahkan mereka ke tangan orang Felistin. Mereka ditindas, sehingga 40 tahun lamanya menjadi masa yang suram bagi bangsa Israel. Tentu Tuhan melakukan semuanya itu sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa Israel bahwa jikalau hati mereka menyimpang dari jalan Tuhan, maka kebinasaanlah yang mereka akan tuai; tetapi jika mereka mau hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, maka kehidupan mereka akan aman dan tenteram serta berkat Tuhan akan terus melimpah dalam kehidupan mereka (Ul. 28).

Dalam kondisi ketiadaan asa, Tuhan datang menyatakan kasihNya. Dan cara Tuhan pun di luar jangkauan pemikiran manusia. Ia datang juga ke tengah kondisi satu keluarga yang telah kehilangan asa karena tidak mendapatkan keturunan (istri Manoh adalah seorang perempuan yang mandul). Kembali saya mau tegaskan bahwa justru di tengah kondisi kehilangan asa, di situlah Tuhan hendak menyatakan kasih dan kuasaNya; saat umat terbentur dengan tembok yang kokoh dan mereka berhadapan dengan jalan yang buntuk; maka di tempat seperti itulah, Tuhan membuka jalan bagi umatNya.

Bisa jadi anda masih meragukan kasih dan kuasa Tuhan karena anda melihat bahwa persoalan anda sangatlah besar dan sangatlah rumit untuk diselesaikan, hal ini karena anda fokus pada diri anda dan masalah anda.

Bisa jadi bahwa anda telah berulang-ulang kali bangkit dari kegagalan demi kegagalan dan anda dengan sukarela memulai dari awal lagi, namun demikian anda tetap menemui kegagalan; seberapa kuat anda bisa untuk bertahan menghadapi kondisi tersebut? Tidakkah selalu ada rasa kejenuhan dalam diri setiap orang, termasuk anda, lalu anda akan mundur dan tidak melakukan apa-apa lagi, alias MENYERAH.

Rentang waktu yang singkat ketika anda mengalami kegagalan dengan saat anda berusaha untuk bangkit lagi, bisa jadi dalam pikiran anda bahwa hal tersebut adalah sebuah kewajaran. Tetapi jika sudah berulang-ulang dan dalam rentang waktu yang cukup lama, tentu bukan perkara mudah untuk tetap bertahan dalam kesabaran menerima kegagalan demi kegagalan. Hati anda akan memberontak dan anda sendiri pada akhirnya akan merasa atau pun berpikir bahwa "Tuhan telah berlaku tidak adil terhadap anda, bukan?".

Saudaraku...
Di tengah kemerosotan moral bangsa Israel, selalu saja ada orang yang bertahan dalam melakukan apa yang baik di mata Tuhan, walau mereka juga sedang kehilangan asa akan hidup dan masa depannya karena persoalan yang mereka hadapi secara pribadi. Tetapi firman Tuhan itu adalah "Ya dan Amin" bahwa "orang benar akan hidup oleh imannya (Roma 1:17)". Tuhan memperhatikan apa yang menjadi pergumulan anak-anakNya, dan Ia menjawab harapan mereka; dan apa yang dilakukan Tuhan adalah lebih besar dari yang mampu terpikirkan oleh manusia.

Manoah bersama isterinya mengalami mujizat dari Allah. Allah mengaruniakan seorang anak yang sudah lama mereka nantikan, dan anak itu diberi nama Simson, yang dalam bahasa Ibrani mengandung arti: "Matahari atau Bersinar". Ya...kehadiran Simson bagaikan Matahari yang memberi terang baru bagi keluarga Manoah yang sesungguhnya telah merasa kehilangan asa. Lebih dari pada itu, kehadiran Simson sebagai NAZIR Allah memancarkan sinar pengharapan baru bagi seluruh umat Israel yang telah bertahun-tahun mengalami tekanan penderitaan. NAZIR (bhs Ibrani) mengandung arti "Orang yang dikhususkan, atau orang yang dibaktikan, atau orang yang dipisahkan khusus bagi Tuhan".

Karena Tuhan sendiri yang memilih maka Simson pun diperlengkapi dengan kekuatan yang luar biasa; dan tidak ada seorang musuhpun yang dapat tahan menghadapinya. Dengan seorang diri ia mampu menghadapi seribu orang Filistin hanya dengan senjata dari rahang keledai (Hak. 15:14-16). Ia pun mampu mencabut tiang dan palang serta daun pintu gerbang kota di Gaza lalu diangkatnya ke puncak gunung yang berhadapan dengan Hebron (Hak. 16:3). Ya...karena Tuhanlah maka Simson memiliki kekuatan yang EXTRAORDINARY, dan ia menjadi hakim atas Israel selama 20 tahun. Simson berjaya karena Tuhan yang memberi kuat.

Saudaraku...
Mungkin hari ini anda sedang mengalami keterpurukan karena beban hidup yang begitu berat. Tentunya, kisah ini menjadi cermin kehidupan bagi anda untuk membawa segala pergumulan anda kepada Tuhan, dan anda berusaha untuk membangun keyakinan anda bahwa Tuhan mampu mengatasi setiap persoalan anda lebih dari yang bisa anda pikirkan. Bangunkan keyakinan anda sendiri. Ketika anda terbentur dengan dinding atau tembok masalah dan serasa bahwa anda kehilangan jejak atau anda mengalami jalan buntu, percayalah bahwa Tuhan akan bukan jalan bagi anda saat tidak ada jalan di depan mata anda. Ketika anda percaya, maka anda akan mengalami kekuatan Extraordinary untuk menembus segala bentuk kemustahilan; "sebab tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya (Mark. 9:23)".

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love