Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-44 tanggal 13 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Perenungan Untuk Persiapan Memasuki Rabu Abu.
Bacaan : Ibrani 4:14-16.
"Sebab IMAM BESAR yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (Ibr. 4:15)".
Shalom bagimu.
Kiranya hari ini hidup anda tetap diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Adalah hal yang tidak masuk di akal saya dan yang sangat sulit diterima oleh pertimbangan batin saya, jika anda memiliki sesuatu yang sangat anda senangi dan yang anda banggakan, lalu tanpa sebab-musabab, anda tiba-tiba menyia-nyiakan benda tersebut, atau anda menganggapnya sebagai sampah lalu anda mencampakkannya begitu saja. Katakanlah bahwa anda memiliki kalung emas atau berlian yang sangat anda senangi; baik itu bentuknya apalagi nilainya. Anda begitu senang mempertontonkannya kepada orang lain, anda tidak merasa malu untuk menyebut berapa besar nilainya ketika ada orang yang mempertanyakan hal itu kepada anda. Dan saya tidak dapat bayangkan dan hal itu akan mengherankan saya jika anda kemudian, -(dengan tiba-tiba)-, membuang benda tersebut ke tong sampah atau membuangnya ke laut. Saya sendiri akan menganggap bahwa apa yang anda lakukan itu adalah sebuah kebodohan, ataukah ada juga orang yang akan menilai diri anda sebagai orang yang sombong atau orang yang angkuh.
Yang saya maksudkan ialah, betapa saya sangat menyayangkan jika anda yang adalah seorang yang mengaku Kristen namun tidak menyadari bahwa iman yang anda miliki adalah sesuatu yang sangat indah dan sangat mulia, dan karena ketidak-sadaran itu, maka anda menyia-nyiakan iman anda. Ya...betapa sangat disayangkan bahwa sesuatu yang unggul pada diri anda, ternyata hal tersebut sama sekali tidak anda pedulikan sehingga anda membiarkan begitu saja dan pada akhirnya hilang.
Ingatlah bahwa Allah telah memberikan sesuatu yang terbaik yang berada di sorga untuk anda dan saya, sesuatu yang sangat Ia kasihi dan yang Ia sayangi, dan hal itu hanya satu-satunya yang Allah miliki; Allah memberikannya dengan cuma-cuma kepada anda dan saya. Sungguh amat disayangkan jika hal itu menjadi percuma atau kita biarkan hilang atau terlepas dari genggaman kita.
Saudaraku...
Tuhan Yesus adalah milik sorga satu-satunya; Dia dimuliakan dan diagungkan, dipuji dan dibesarkan. Segala sesuatu diberikan kepadaNya, termasuk kuasa baik di sorga maupun di bumi; dan karena itu, tidak ada satu pun makhluk baik yang ada di sorga dan di bumi yang tidak boleh tidak, harus bertekuk lutut di hadapanNya.
Sekarang coba anda renungkan; Dia ada dalam kemuliaanNya, tetapi karena manusia, maka Ia harus menanggalkan dan meninggalkan kemuliaanNya itu. Dia turun dari sorga, lalu masuk dalam kekotoran dunia ini serta mengambil rupa manusia yang sesungguhnya sudah hina dan kotor karena dosa. Dia tidak ambil pusing tentang kekotoran kita, yang ada dalam pikiranNya adalah: "mengangkat kita kembali dari lembah dosa dan memuliakan kita". Dalam perkara inilah, Tuhan Yesus memainkan peran keimaman, yakni membawa korban persembahan untuk menghapus dosa; dan korban tersebut adalah "DiriNya Sendiri".
Saudaraku
Hal inilah yang saya percayai dan yang akan saya usahakan agar saya pegang teguh sampai ajal menjemput dan saya akan kembali ke tempat dari mana saya dibentuk yaitu "TANAH", bahwa:
"Tuhan Yesus sungguh-sungguh mengerti dan mengetahui keterbatasan saya dalam menghadapi berbagai tekanan penderitaan. Namun yang hebatnya lagi ialah, Ia bukan hanya mengerti dan mengetahui betapa sakitnya jika saya ada dalam tekanan karena penderitaan dan karena belenggu dosa, tetapi Ia turut merasakan dan mengambil bagian dalam penderitaan itu sendiri dan menjadikan diriNya menjadi tumbal atas dosa saya sekalipun Ia sendiri tidak berbuat dosa".
Karena itu saya begitu bangga mempunyai Tuhan yang sungguh dahsyat dan begitu peduli; Ia bukan hanya Tuhan yang bersemayam di sorga dan memandang keadaan bumi dan seluruh isinya dari tempatNya yang tinggi, tetapi Ia turun ke bumi, menjejakkan kakiNya di bumi, menghadirkan diriNya dalam realita manusia dan merasakan betapa hebatnya penderitaan itu ketika Ia mengambil bagian dalam rupa manusia sama seperti diri saya.
Karena itu saudaraku...
Jangan sia-siakan sesuatu yang unggul, yang anda telah miliki, yakni "Iman Kepada Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat satu-satunya". Sekiranya anda merasa bahwa hari-hari kemarin anda sama sekali tidak menaruh peduli dengan hal tersebut, sekarang tibalah waktunya untuk kembali kepadaNya. Sekaranglah saatnya anda dan saya melakukan "Censura Morum", kita datang kepada Dia untuk mengakui segala kegagalan-kegagalan kita, kita datang untuk menyatakan pertobatan kita; maka Dia yang adalah IMAM BESAR AGUNG, akan memulihkan keadaan kita dan kita pun layak untuk menjadi pewaris dari KerajaanNya.
Selamat beraktifitas.
Selamat mempersiapkan diri memasuki Rabu Abu (Hari ke-1 Masa Pra Paskah).
Tuhan Yesus memberkati saudara.
(Masale, hari ke-44 tanggal 13 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Perenungan Untuk Persiapan Memasuki Rabu Abu.
Bacaan : Ibrani 4:14-16.
"Sebab IMAM BESAR yang kita punya, bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (Ibr. 4:15)".
Shalom bagimu.
Kiranya hari ini hidup anda tetap diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Adalah hal yang tidak masuk di akal saya dan yang sangat sulit diterima oleh pertimbangan batin saya, jika anda memiliki sesuatu yang sangat anda senangi dan yang anda banggakan, lalu tanpa sebab-musabab, anda tiba-tiba menyia-nyiakan benda tersebut, atau anda menganggapnya sebagai sampah lalu anda mencampakkannya begitu saja. Katakanlah bahwa anda memiliki kalung emas atau berlian yang sangat anda senangi; baik itu bentuknya apalagi nilainya. Anda begitu senang mempertontonkannya kepada orang lain, anda tidak merasa malu untuk menyebut berapa besar nilainya ketika ada orang yang mempertanyakan hal itu kepada anda. Dan saya tidak dapat bayangkan dan hal itu akan mengherankan saya jika anda kemudian, -(dengan tiba-tiba)-, membuang benda tersebut ke tong sampah atau membuangnya ke laut. Saya sendiri akan menganggap bahwa apa yang anda lakukan itu adalah sebuah kebodohan, ataukah ada juga orang yang akan menilai diri anda sebagai orang yang sombong atau orang yang angkuh.
Yang saya maksudkan ialah, betapa saya sangat menyayangkan jika anda yang adalah seorang yang mengaku Kristen namun tidak menyadari bahwa iman yang anda miliki adalah sesuatu yang sangat indah dan sangat mulia, dan karena ketidak-sadaran itu, maka anda menyia-nyiakan iman anda. Ya...betapa sangat disayangkan bahwa sesuatu yang unggul pada diri anda, ternyata hal tersebut sama sekali tidak anda pedulikan sehingga anda membiarkan begitu saja dan pada akhirnya hilang.
Ingatlah bahwa Allah telah memberikan sesuatu yang terbaik yang berada di sorga untuk anda dan saya, sesuatu yang sangat Ia kasihi dan yang Ia sayangi, dan hal itu hanya satu-satunya yang Allah miliki; Allah memberikannya dengan cuma-cuma kepada anda dan saya. Sungguh amat disayangkan jika hal itu menjadi percuma atau kita biarkan hilang atau terlepas dari genggaman kita.
Saudaraku...
Tuhan Yesus adalah milik sorga satu-satunya; Dia dimuliakan dan diagungkan, dipuji dan dibesarkan. Segala sesuatu diberikan kepadaNya, termasuk kuasa baik di sorga maupun di bumi; dan karena itu, tidak ada satu pun makhluk baik yang ada di sorga dan di bumi yang tidak boleh tidak, harus bertekuk lutut di hadapanNya.
Sekarang coba anda renungkan; Dia ada dalam kemuliaanNya, tetapi karena manusia, maka Ia harus menanggalkan dan meninggalkan kemuliaanNya itu. Dia turun dari sorga, lalu masuk dalam kekotoran dunia ini serta mengambil rupa manusia yang sesungguhnya sudah hina dan kotor karena dosa. Dia tidak ambil pusing tentang kekotoran kita, yang ada dalam pikiranNya adalah: "mengangkat kita kembali dari lembah dosa dan memuliakan kita". Dalam perkara inilah, Tuhan Yesus memainkan peran keimaman, yakni membawa korban persembahan untuk menghapus dosa; dan korban tersebut adalah "DiriNya Sendiri".
Saudaraku
Hal inilah yang saya percayai dan yang akan saya usahakan agar saya pegang teguh sampai ajal menjemput dan saya akan kembali ke tempat dari mana saya dibentuk yaitu "TANAH", bahwa:
"Tuhan Yesus sungguh-sungguh mengerti dan mengetahui keterbatasan saya dalam menghadapi berbagai tekanan penderitaan. Namun yang hebatnya lagi ialah, Ia bukan hanya mengerti dan mengetahui betapa sakitnya jika saya ada dalam tekanan karena penderitaan dan karena belenggu dosa, tetapi Ia turut merasakan dan mengambil bagian dalam penderitaan itu sendiri dan menjadikan diriNya menjadi tumbal atas dosa saya sekalipun Ia sendiri tidak berbuat dosa".
Karena itu saya begitu bangga mempunyai Tuhan yang sungguh dahsyat dan begitu peduli; Ia bukan hanya Tuhan yang bersemayam di sorga dan memandang keadaan bumi dan seluruh isinya dari tempatNya yang tinggi, tetapi Ia turun ke bumi, menjejakkan kakiNya di bumi, menghadirkan diriNya dalam realita manusia dan merasakan betapa hebatnya penderitaan itu ketika Ia mengambil bagian dalam rupa manusia sama seperti diri saya.
Karena itu saudaraku...
Jangan sia-siakan sesuatu yang unggul, yang anda telah miliki, yakni "Iman Kepada Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat satu-satunya". Sekiranya anda merasa bahwa hari-hari kemarin anda sama sekali tidak menaruh peduli dengan hal tersebut, sekarang tibalah waktunya untuk kembali kepadaNya. Sekaranglah saatnya anda dan saya melakukan "Censura Morum", kita datang kepada Dia untuk mengakui segala kegagalan-kegagalan kita, kita datang untuk menyatakan pertobatan kita; maka Dia yang adalah IMAM BESAR AGUNG, akan memulihkan keadaan kita dan kita pun layak untuk menjadi pewaris dari KerajaanNya.
Selamat beraktifitas.
Selamat mempersiapkan diri memasuki Rabu Abu (Hari ke-1 Masa Pra Paskah).
Tuhan Yesus memberkati saudara.
No comments:
Post a Comment