Laman

Sunday, February 11, 2018

Tuhanlah Pendobrak Tembok Masalah

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-43 tanggal 12 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : Yosua 6:15-27.

"Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: Bersoraklah, sebab Tuhan telah menyerahkan kota ini kepadamu. Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi Tuhan untuk dimusnahkan...(Yos. 6:16-17)".

Shalom bagimu.
Kiranya hidup anda terus diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Ketika dunia ini mengalami resesi dan banyak kesusahan bahkan kematian menimpa manusia; ya...ketika dunia dilanda krisis ekonomi, krisis moral, bencana alam dan peperangan terjadi di beberapa belahan bumi, banyak orang mulai kehilangan harapan akan hari depannya dan bahkan mulai meragukan kuasa serta kasih Tuhan. Jangankan orang lain, mungkin saja anda saat ini sudah mulai kehilangan harapan dan juga luntur kepercayaan karena begitu banyaknya persoalan yang datang silih-berganti dan tak terselesaikan. Bisa jadi anda sekarang ini mempertanyakan serta mulai meragukan kuasa dan kasih Tuhan karena anda merasa bahwa doa-doa dan harapan-harapan anda tidak mendapat respons dari Tuhan.

Saya pun sangat sulit untuk memberi jawab, bilamanakah Tuhan bertindak ketika keadaan sudah sedemikian mendesak, di mana penderitaan dan bahkan kematian tidak dapat terhindarkan lagi? Saya tidak dapat memberi jawaban tentang waktu dan masa, bilamanakah Tuhan menyatakan kuasaNya dengan membebaskan hamba-hambaNya beserta dengan sekian banyak umat Kristen, contohnya yang ada di Suriah, Irak, Qaraqosh serta beberapa kota di Timur Tengah yang sedang menghadapi maut di tangan algojo-algojo ISIS yang siap menggorok ataupun menyalibkan mereka? Saya tidak dapat memberi jawaban tentang waktu dan masa, di mana Tuhan akan menyatakan kuasaNya di depan mata anak-anakNya yang sedang mengalami tindisan dan penderitaan! Dan saya juga masih memandang sebagai hal yang wajar jika hati anda bertanya: "Kalau Tuhan itu Maha Peduli, mengapa Tuhan membiarkan semua kerusakan ini terjadi?".

Saudaraku...
Saya hanya mau mengajak anda untuk sejenak melupakan kepenatan karena persoalan yang sedang anda hadapi saat ini, dengan membaca firman Tuhan. Dan jujur saya mau mengatakan kepada anda bahwa setiap kali saya harus megalami pergumulan yang begitu rumit seperti yang mungkin saat ini anda sedang hadapi, saya selalu mengkhususkan satu waktu dalam sehari untuk bermeditasi dengan membaca firman Tuhan.

Bisa jadi anda berpikir bahwa saya tidak pernah menghadapi dan mengalami pergumulan yang berat, bukan?
Kini saya mau menjelaskannya kepada anda bahwa pikiran anda itu keliru.
Saya sendiri mengalami banyak pergumulan dalam menjalani kehidupan dengan tanggung jawab yang diembankan kepada saya, dan sesungguhnya hal itu terlalu berat bagi saya. Bahkan saya pernah berkelakar namun sesungguhnya, -(itulah fakta yang diemban seorang Hamba Tuhan)-, bahwa saya bertanggung jawab atas hidup sekian banyak orang beserta yang mereka miliki, untuk terus berdoa agar hidup yang dihidupi serta apa yang ada dan yang dinikmatinya tetap terjamin di hadapan Tuhan. Bahkan sesuatu yang belum ada pun saya merasa bertanggung jawab untuk menjadikan hal tersebut ada serta ketika semua yang ada itu harus hilang atau dilepaskannya, maka saya bertanggung jawab mengantarnya ke tempat yang tenang.

Maksud saya seperti ini:
"ketika anda menikah, tidakkah anda berharap mendapatkan seorang anak dan juga hidup anda diberkati dengan segala berkat yang diperlukan. Pun demikian, ketika anda mengakhiri segalanya, sebagai seorang Hamba Tuhan, saya harus bertanggung jawab mengantar anda ketika sudah berganti status menjadi almarhum atau almarhumah untuk di bawah ke liang kubur dan dengan latang berbicara kepada orang banyak yang mengantar jasad anda, tanpa mempedulikan hitam-putihnya masa lalu anda, bahwa anda telah mengalami keadaan yang damai bersama dengan Kristus. Jadi saya sebagai seorang Hamba Tuhan ternyata harus bertanggung jawab atas hidup banyak orang dan tanggung jawab itu dimulai dari  kandungan atau rahim seorang ibu (manusia), sampai pada akhirnya bertanggung jawab untuk mengantarnya masuk ke dalam rahim ibu pertiwi (bumi atau tanah). Dan lebih dari pada itu, harus memberikan jawaban sebagai jaminan kepada semua orang bahwa keselamatan anda telah ditanggung oleh Tuhan dan tempat anda telah tersedia di Yerusalem Yang Baru".

Jadi sekarang kurang lebih 24 tahun sudah saya sebagai Hamba Tuhan harus memikul tanggung jawab tersebut dengan berbagai persoalan yang ada di dalamnya, dan akan terus dipertanggungkan kepada saya sampai ajal menjemput saya. Karena itu, bagi saya, memang benar "Hidup ini adalah perjuangan yang tidak akan pernah tuntas". Agar kita dikuatkan menjalani hidup ini maka jawabannya yang pasti adalah: "Melangkahlah menurut apa yang Tuhan sudah tentukan dengan tetap taat pada firmanNya".

Saudaraku....
Firman Tuhan kali ini adalah sebuah kisah dalam sejarah perjalanan bangsa Israel menuju ke Tanah Perjanjian, di mana mereka harus melewati sebuah benteng kota yang kokoh dan sekaligus dihuni oleh suatu bangsa yang kuat dan yang perkasa dalam peperangan. Dan apa yang dicatat dalam Alkitab tentang kota Yerikho adalah benar adanya. Dan inilah bukti arkeologi yang menguatkan apa yang dicatat dalam Alkitab. Pada tahun 1931, John Garstang menemukan reruntuhan dari tembok Yerikho dan dari penemuan ini disimpulkan bahwa memang benar, benteng kota Yerikho sangat kokoh.

Kota ini dikelilingi oleh dua lapis tembok, yakni tembok luar dan tembok dalam. Tembok luar tebalnya 6 kaki atau + 1,8 meter. Baik tembok luar maupun tembok dalam memiliki tinggi yang sama, yaitu 30 kaki atau + 9 meter. Jarak antara tembok luar dan tembok dalam adalah 12 - 15 kaki atau + 3,6 - 4,5 meter. Tembok dalam dibuat 2 kali lebih tebal dari pada tembok luar karena menjadi pertahanan terakhir jika tembok luar berhasil dijebol. Tebal tembok dalam adalah 12 kaki atau + 3,6 meter.

Dengan mengetahui fakta ini, maka adalah sebuah kemustahilan bagi bangsa Israel untuk menaklukkannya. Namun demikian, bukan Israel yang akan menaklukkan dan meruntuhkannya sebab hal itu adalah memang sebuah kemustahilan, tetapi Tuhanlah yang akan melakukannya. Demikianlah yang ditegaskan dalam Yos. 6:2..."Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta dengan raja dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa". Dalam Alkitab KJV, kata yang dipergunakan untuk terjemahan: "Aku serahkan" adalah "I have delivered" menunjuk pada situasi di mana Tuhan akan mengantar bangsa itu mengalami kemenangan.

Saudaraku...
Memang Tuhan tidak menutup fakta bahwa untuk masuk ke Tanah Perjanjian, bangsa Israel tidak akan berlenggang dengan mudah. Mereka akan menghadapi begitu banyak tantangan dan rintangan. Tetapi Tuhan memberikan jaminan kemenangan kepada mereka sepanjang bangsa Israel mengikuti cara kerja Tuhan, bukan mengikuti keinginan hati mereka. Ketika bangsa Israel mengikuti cara kerja Tuhan, maka sekuat dan sehebat apapun bangsa yang menghadang langkah mereka, dan sekuat serta sekokoh apapun benteng yang berdiri menghambat perjalanan mereka, semua akan dituntaskan oleh Tuhan sendiri.

Ada begitu banyak berdiri "Tembok-tembok Kokoh Yerikho" yang menghadang langkah kita. Tembok-tembok tersebut menghalangi kita meraih harapan dan masa depan. Tembok-tembok tersebut bisa jadi membuat kita merasa tak berdaya untuk meruntuhkannya. Tembok-tembok tersebut membuat kita berhenti berjuang lalu berpasrah diri menerima takdir.

Karena itu saudaraku...
Inilah keyakinan saya, bahwa apapun dan bagaimanapun kokohnya tembok-tembok masalah yang harus saya hadapi, saya tetap tegar berdiri dan terus melangkah serta iman saya berbicara bahwa: "Tuhan akan menyelesaikan yang terbaik bagi saya". Dan untuk hal inilah saya sangat berharap bahwa andapun harus berkeyakinan demikian. Yang dibutuhkan dari diri anda dan saya adalah kesabaran menanti pertolonganNya serta keteguhan iman untuk tetap percaya bahwa Tuhanlah yang akan mendobrak setiap tembok masalah yang sedang anda dan saya hadapi, sebab bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.

Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

1 comment:

  1. Amin...Amin...Amin...
    Kita harus sabar menanti pertolongannya dan teguh dalam iman percaya kepadaNya maka tembok masalah akan didobrak.
    Trima kasih atas refleksinya.
    TYM .

    ReplyDelete

Web gratis

Web gratis
Power of Love