Laman

Thursday, February 22, 2018

PENCOBAAN; Siapa Takut!

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, heri ke-54 tanggal 23 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).

Censura Morum Hari ke-9 Masa Pra Paskah.

Bacaan : Yakobus 1:12-18.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: pencobaan ini datang dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun (Yak. 1:12-13)".

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Masciach.
(Salam sejahtera bagimu dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Saya sangat terkesan bagaimana sang Reformator Gereja yakni Marthen Luther memaknai pencobaan dalam perjalanan hidup dan pelayanannya. Ia menggambarkan pencobaan itu seperti burung; sehingga ia berkata seperti ini:
"Saya tidak dapat mencegah burung terbang di atas kepalaku, tetapi saya dapat mencegahnya supaya ia tidak bersarang di atas kepalaku".

Marthen Luther sangat tepat menggambarkan pencobaan itu sebagai realita yang tidak dapat ditolak atau dihindari oleh setiap orang, tapi bagaimana kita memandang dan memaknai pencobaan, hal itulah sangat penting. Pencobaan... silahkan saja datang bertubi-tubi, tetapi untuk bercokol dalam hati, -(tentu sebagai orang percaya)-, Marthen Luther sudah punya prinsip bahwa untuk hal itu tidak akan mungkin, sebab hatinya telah diberikan kepada Tuhan dan Tuhan saja yang harus diam di dalam hatinya.

Prinsip seperti ini jugalah yang nampak dalam diri Rasul Paulus ketika ia berkata: "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang sekarang kuhidupi di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan hidupNya untuk aku (Gal. 2:20)".

Saudaraku...
Perkataan "PENCOBAAN" dalam surat pastoral dari Rasul Yakobus ini menunjuk pada situasi atau keadaan umat yang sedang mengalami penganiayaan dan tekanan bahkan kematian yang dilakukan dan yang ditimbulkan oleh pemerintahan kekaisaran Romawi dan juga oleh orang-orang Yahudi yang terus berjuang menegakkan Syariat terhadap Taurat. Mereka ini digambarkan sebagai kaki tangan Iblis untuk menjatuhkan bangunan iman anak-anak Tuhan.

Rasul Yakobus yang merupakan salah seorang bapa gereja abad pertama, menulis secara khusus surat ini kepada orang-orang Kristen Yahudi yang telah terserak ke mana-mana, bahkan telah meninggalkan negeri Israel pasca kematian Stefanus. Dalam situasi demikian, Yakobus menasehatkan mereka supaya dengan penuh sukacita mereka menanggung pencobaan sebagai jalan yang telah dipilih oleh Tuhan untuk mempertontonkan karakter anak-anak Tuhan kepada dunia ini, bahwa tekanan dan penganiayaan yang terjadi dan yang dialami tidak akan menggoyahkan iman anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan harus menghadapi semua itu dengan tegar, karena hal tersebut akan menumbuhkan iman yang kuat, mantap serta pengharapan yang dewasa. Tidakkah hal demikian yang disampaikan juga oleh Rasul Paulus dalam Roma 5:3-5..."Kita bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita".

Saudaraku...
Banyak dari anak-anak Tuhan yang salah mengerti tentang dari mana datangnya pencobaan itu; ya...banyak dari kita yang mengatakan bahwa pencobaan itu datang dari Allah. Di sini firman Tuhan mau menegaskan kepada anda dan saya bahwa pencobaan tidak berasal dari Allah dan tidak ada sedikit pun dari maksud dan rencana Allah untuk menjatuhkan anak-anakNya. Pencobaan itu adalah murni bersumber dari si jahat, yakni IBLIS. Tuhan hanya mengizinkan hal itu terjadi dan dialami oleh orang-orang percaya untuk memurnikan iman kita; sedangkan tujuan Iblis dengan mendatangkan pencobaan dalam kehidupan kita adalah untuk menjerumuskan iman kita agar kita tidak menikmati kemuliaan bersama dengan Allah dalam Kerajaan Sorga.

Memang benar bahwa Allah memakai pencobaan yang diperbuat dan ditimpahkan oleh Iblis kepada orang beriman, namun sama sekali hal tersebut bukan untuk maksud yang jahat; justru Allah memakai pencobaan itu untuk mempermalukan si Iblis, bahwa anak-anak Tuhan tidak mudah untuk dijerumuskan seperti yang Iblis pikirkan. Sepanjang anak-anak Tuhan mempertaruhkan dan atau mempercayakan hidupnya secara penuh di dalam kuasa Tuhan, maka pencobaan seberat dan sebesar apapun tidak akan membuat anak-anak Tuhan jatuh, justru dengan itu iman mereka semakin teruji sehingga anak-anak Tuhan layak untuk mendapatkan mahkota kehidupan.

Karena itu saudaraku...
Jika saat ini anda merasa tertekan bahkan anda melihat diri anda sangat menderita, maka janganlah timbul dalam pikiran anda bahwa semua yang terjadi ini datang dari Allah. Ingatlah bahwa Allah itu baik, akan selalu baik dan akan terus berbuat baik kepada anda; tetapi Iblis berusaha untuk memisahkan anda dari Allah dengan menimpahkan semua yang jahat dalam kehidupan anda. Jika pencobaan itu harus terjadi, inilah saatnya anda mempertontonkan karakter yang benar sebagai anak-anak Tuhan dengan tidak mudah menyerah karena pencobaan itu.

Katakan: Pencobaan, siapa takut!.
Tidakkah Tuhan ada besertaku dan sedang menyediakan yang terbaik buat kehidupan dan masa depanku.

Selamat bercensura morum
.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love