Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-53 tanggal 22 April 2-18 - Pdt. Joni Delima).
Censura Morum Hari ke-8 Masa Pra Paskah.
Bacaan : Filipi 3:1b-16.
"Segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah, aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Flp. 3:8, 13b)".
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Masciach.
(Salam sejahtera bagimu dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Melupakah masa lalu memang bukanlah sebuah perkara yang mudah, semudah anda membalikkan telapak tangan. Katakanlah bahwa anda mengalami perlakuan yang tidak baik dari seorang teman. Cukup lama anda mendendam teman anda itu, hingga seiring perjalanan waktu, yang bersangkutan meninggalkan kota anda dan pergi ke negeri yang jauh. Tentu sedikit demi sedikit anda mulai menenangkan hati anda dan berusaha untuk melupakannya, bukan? Tetapi saya berani mengatakan bahwa kenangan masa lalu, di mana anda disakiti, masih tetap tersimpan rapi dalam memori anda. Anda tidak bisa memungkiri hal tersebut.
Terbukti bahwa ketika tanpa disengaja, anda bertemu dengan yang bersangkutan; ternyata bahwa lamanya waktu di mana anda berpisah, tidak serta merta menghapus kenangan itu, bukan? Anda masih mengenal wajahnya dan seiring dengan itu pula maka muncul lagi kenangan itu di mana anda tersakiti olehnya. Dan di sinilah menjadi terbukti bahwa ternyata kecenderungan setiap orang adalah enggan rasanya untuk melupakan begitu saja masa lalunya.
Lalu saya mau mengatakan hal ini kepada anda:
"Jika anda enggan melupakan masa lalu, maka jangan pernah anda berharap untuk menikmati kebaikan hari ini apalagi hari esok. Ketika anda masih dibayang-bayangi oleh masa lalu, maka saya berani mengatakan bahwa anda sesungguhnya sedang membuka pintu gerbang kegagalan untuk meraih masa depan anda. Dan jika anda tetap ngotot untuk mengingat masa lalu, jurang kebinasaan sedang menganga untuk menyambut kejatuhan anda dan anda tidak akan mungkin naik kembali untuk mencapai puncak prestasi".
Saudaraku...
Saya sendiri mempunyai begitu banyak kenangan masa lalu yang menyakitkan. Tetapi saya terus berusaha untuk belajar memaknai hari ini sebagai kesempatan yang terakhir untuk meraih sukses; dan hal itu hanya mungkin jika saya tidak mengingat-ingat lagi masa lalu. Saya hanya meyakinkan diri saya bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan karena itu saya tidak boleh melewati hari ini tanpa kemenangan. Yang jelas bagi saya bahwa, meratapi diri karena masa lalu, tidak akan pernah memberi dampak yang positif bagi saya untuk meraih hidup dan masa depan saya. Saya harus berusaha hidup dengan menerima realita hari ini, bukan meratapi hari ini karena persoalan hari kemarin.
Karena itu, sangatlah indah firman Tuhan hari ini. Ya...firman yang memberi motivasi untuk meraih kehidupan yang berkemenangan. Firman hari ini sangat tegas mengajak setiap anak-anak Tuhan untuk tidak mengungkit-ungkit masa lalu; yang lebih utama adalah fokus pada apa yang dijalani hari ini sambil memandang hari depan yang berpengharapan karena keyakinan bahwa ada Tuhan yang menyertai.
Ya...kita mau belajar dari sosok Paulus. Paulus yang dahulu disebut Saulus orang dari Tarsis itu, yang dikenal oleh banyak orang sebagai penganiaya dan pembunuh setiap pengikut Jalan Tuhan. Salah satu yang mati di tangan Paulus adalah Stefanus yang dirajam dengan batu setelah Paulus menyatakan bahwa ia bertanggung jawab atas hukuman kematian yang dijatuhkan kepada Stefanus. Namun setelah ia berjumpa dengan Tuhan, ia mengalami kelahiran baru. Ia berusaha untuk menjadi manusia baru, yakni pribadi yang berusaha untuk melepaskan keterikatannya dengan masa lalu dan mengarahkan pandangannya ke depan. Paulus berusaha untuk tidak lagi terprovokasi dengan masa lalunya, tetapi ia berusaha untuk menguburkan masa lalu itu dan mengarahkan seluruh kehidupannya kepada Kristus.
Karena sikapnya yang demikian, maka Paulus menjadi tokoh besar dalam perjalanan sejarah gereja. Tuhan membuat semua yang Paulus kerjakan itu menghasilkan buah. Dan di sinilah saya berani mengatakan hal ini kepada anda bahwa, "pengenalan Paulus akan Tuhan Yesus telah mengubah jalan hidup Paulus dan ia menjadi pribadi yang mulia". Dan tentunya anda dan saya sangat merindukan yang yang demikian, bukan?.
Jika anda katakan "YA", maka tidak ada jalan lain; katakan demikian:
"Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di depanku....yakni panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus".
Selamat bercensura morum.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Masale, hari ke-53 tanggal 22 April 2-18 - Pdt. Joni Delima).
Censura Morum Hari ke-8 Masa Pra Paskah.
Bacaan : Filipi 3:1b-16.
"Segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah, aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Flp. 3:8, 13b)".
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Masciach.
(Salam sejahtera bagimu dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan.
Saudaraku...
Melupakah masa lalu memang bukanlah sebuah perkara yang mudah, semudah anda membalikkan telapak tangan. Katakanlah bahwa anda mengalami perlakuan yang tidak baik dari seorang teman. Cukup lama anda mendendam teman anda itu, hingga seiring perjalanan waktu, yang bersangkutan meninggalkan kota anda dan pergi ke negeri yang jauh. Tentu sedikit demi sedikit anda mulai menenangkan hati anda dan berusaha untuk melupakannya, bukan? Tetapi saya berani mengatakan bahwa kenangan masa lalu, di mana anda disakiti, masih tetap tersimpan rapi dalam memori anda. Anda tidak bisa memungkiri hal tersebut.
Terbukti bahwa ketika tanpa disengaja, anda bertemu dengan yang bersangkutan; ternyata bahwa lamanya waktu di mana anda berpisah, tidak serta merta menghapus kenangan itu, bukan? Anda masih mengenal wajahnya dan seiring dengan itu pula maka muncul lagi kenangan itu di mana anda tersakiti olehnya. Dan di sinilah menjadi terbukti bahwa ternyata kecenderungan setiap orang adalah enggan rasanya untuk melupakan begitu saja masa lalunya.
Lalu saya mau mengatakan hal ini kepada anda:
"Jika anda enggan melupakan masa lalu, maka jangan pernah anda berharap untuk menikmati kebaikan hari ini apalagi hari esok. Ketika anda masih dibayang-bayangi oleh masa lalu, maka saya berani mengatakan bahwa anda sesungguhnya sedang membuka pintu gerbang kegagalan untuk meraih masa depan anda. Dan jika anda tetap ngotot untuk mengingat masa lalu, jurang kebinasaan sedang menganga untuk menyambut kejatuhan anda dan anda tidak akan mungkin naik kembali untuk mencapai puncak prestasi".
Saudaraku...
Saya sendiri mempunyai begitu banyak kenangan masa lalu yang menyakitkan. Tetapi saya terus berusaha untuk belajar memaknai hari ini sebagai kesempatan yang terakhir untuk meraih sukses; dan hal itu hanya mungkin jika saya tidak mengingat-ingat lagi masa lalu. Saya hanya meyakinkan diri saya bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan karena itu saya tidak boleh melewati hari ini tanpa kemenangan. Yang jelas bagi saya bahwa, meratapi diri karena masa lalu, tidak akan pernah memberi dampak yang positif bagi saya untuk meraih hidup dan masa depan saya. Saya harus berusaha hidup dengan menerima realita hari ini, bukan meratapi hari ini karena persoalan hari kemarin.
Karena itu, sangatlah indah firman Tuhan hari ini. Ya...firman yang memberi motivasi untuk meraih kehidupan yang berkemenangan. Firman hari ini sangat tegas mengajak setiap anak-anak Tuhan untuk tidak mengungkit-ungkit masa lalu; yang lebih utama adalah fokus pada apa yang dijalani hari ini sambil memandang hari depan yang berpengharapan karena keyakinan bahwa ada Tuhan yang menyertai.
Ya...kita mau belajar dari sosok Paulus. Paulus yang dahulu disebut Saulus orang dari Tarsis itu, yang dikenal oleh banyak orang sebagai penganiaya dan pembunuh setiap pengikut Jalan Tuhan. Salah satu yang mati di tangan Paulus adalah Stefanus yang dirajam dengan batu setelah Paulus menyatakan bahwa ia bertanggung jawab atas hukuman kematian yang dijatuhkan kepada Stefanus. Namun setelah ia berjumpa dengan Tuhan, ia mengalami kelahiran baru. Ia berusaha untuk menjadi manusia baru, yakni pribadi yang berusaha untuk melepaskan keterikatannya dengan masa lalu dan mengarahkan pandangannya ke depan. Paulus berusaha untuk tidak lagi terprovokasi dengan masa lalunya, tetapi ia berusaha untuk menguburkan masa lalu itu dan mengarahkan seluruh kehidupannya kepada Kristus.
Karena sikapnya yang demikian, maka Paulus menjadi tokoh besar dalam perjalanan sejarah gereja. Tuhan membuat semua yang Paulus kerjakan itu menghasilkan buah. Dan di sinilah saya berani mengatakan hal ini kepada anda bahwa, "pengenalan Paulus akan Tuhan Yesus telah mengubah jalan hidup Paulus dan ia menjadi pribadi yang mulia". Dan tentunya anda dan saya sangat merindukan yang yang demikian, bukan?.
Jika anda katakan "YA", maka tidak ada jalan lain; katakan demikian:
"Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di depanku....yakni panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus".
Selamat bercensura morum.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.
Amin...Amin...Amin...
ReplyDeleteTrima kasih atas refleksinya.
TYM .
Baharuilah hidupku oleh firman-Mu Tuhan ... amin.
ReplyDelete