Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-56 tanggal 25 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Ringkasan Khotbah Untuk Ibadah Raya Jemaat.
Minggu II Pra Paskah.
Gereja Toraja Jemaat Masale.
Bacaan :
(1). Kejadian 17:1-7, 15-16.
(2). Roma 4:13-25 (Bahan Utama Khotbah).
(3). Markus 8:31-38.
"Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari Hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, - seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" - di hadapan Allah yang kepadaNya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada...sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita (Roma 4:16-17, 24b-25".
Shalom bagimu.
Semoga anda mengalami kasih dan berkat Tuhan hari ini dari dalam BaitNya.
Saudaraku...
Sungguh saya sangat miris menyaksikan begitu banyaknya hamba-hamba Tuhan yang menawarkan sebuah jalan yang begitu mudah untuk keluar dari berbagai persoalan hidup; dengan cukup mengangkat tangan dan menyerukan nama YESUS, maka seperti seorang pesulap mengucapkan: "simsalabim....adakadabra, ....muncullah", dan hal tersebut pun terjadi seketika dan semua masalah jadi tuntas. Miris karena saya melihat sosok seperti itu seolah-olah memaklumkan dirinya sebagai lembaga "PEGADAIAN" dengan semboyannya yang sangat ampuh: "Mengatasi masalah tanpa masalah".
Ya...coba saja anda perhatikan dalam ibadah-ibadah raya berjemaat atau KKR-KKR, bukan lagi pemandangan yang asing bagi di mana seorang pengkhotbah atau pembicara menantang umat untuk maju ke depan dengan modal mengangkat tangan guna didoakan atau ditumpangi tangan dari sang pengkhotbah agar mereka mendapatkan jalan keluar dari segala persoalan mereka; yang sakit bisa disembuhkan sesegera mungkin, yang ada dalam masalah keuangan akan mendapatkan jalan keluar dari persoalan keuangan di mana mereka akan seperti mendapatkan durian runtuh (usaha atau bisnis atau pekerjaan mereka akan mendapatkan keuntungan berlipat kali ganda), mereka yang menganggur akan serta-merta mendapatkan pekerjaan, yang tidak atau belum mendapatkan keturunan maka mereka akan mendapatkannya dalam waktu yang singkat, dan 1001 macam masalah lainnya akan tuntas semuanya.
Saya sendiri tidak memungkiri bahwa mujizat Tuhan itu sampai sekarang masih tetap ada dan akan tetap ada. Saya percaya bukan hanya 100%, tetapi 1000% bahwa: "Bagi Tuhan Tidak Ada Perkara Yang Mustahil". Tetapi firman Tuhan tidak pernah mengajarkan tentang jalan yang mudah untuk mengalami pemenuhan janjiNya. Dan anda harus mengingat bahwa jalan menuju kepada keselamatan bukanlah jalan yang lurus tanpa hambatan, tetapi jalan itu adalah VIA DOLOROSA. Dan Tuhan Yesus sendiri bersabda: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Mark. 8:34b)". Itulah sebabnya, saya setuju dengan pandangan Pdt. Erastus Sabdono bahwa jika ada yang mengajarkan jalan mudah untuk mengalami berkat dari Tuhan, maka Yesus yang mereka ajarkan itu bukanlah Yesus Realitas (Yesus yang berjalan di jalur Via Dolorosa), tetapi Yesus yang mereka ajarkan itu adalah "YESUS FANTASI".
Dan di sinilah saya mau menegaskan kepada anda:
Ketika anda bermasalah karena belum mendapat pekerjaan, maka itulah salib anda. Ketika anda belum mendapatkan keturunan, maka itulah salib anda. Ketika anda belum sukses dalam bisnis anda, maka itulah salib anda. Ketika sampai saat ini anda belum juga sembuh dari penyakit yang anda derita, maka itulah salib anda. Anda hanya diajak dan diminta untuk berkomitmen mengikut Tuhan dengan memikul salib itu tanpa bla-bla-bla atau tanpa menoleh ke kiri atau ke kanan atau kebelakang; pandangan anda harus fokus pada jalan yang dilalui Kristus. Soal kapan dan bila mana salib itu diangkat dari pundak anda lalu berganti dengan sukacita, maka itu bukan urusan anda, tetapi itu adalah urusan Tuhan.
Saudaraku...
Firman Tuhan hari ini mau mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kehidupan iman yang sesungguhnya, yang olehnya kita akan mengalami penggenapan janji Allah. Abraham menjadi teladan dalam kehidupan iman yang diperkenan oleh Tuhan. Jalan panjang yang penuh tantangan dan kemustahilan menjadi pilihan Tuhan untuk dilalui Abraham. Abraham menempuh jalan itu bukan dengan MATA JASMANI, tetapi dengan MATA IMAN. Walau sulit dan tidak masuk di akal, namun ia tetap berjalan.
Dan inilah yang dikatakan oleh firman Tuhan hari ini:
"Sebab sekali pun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa...imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya kira-kira sudah seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dengan imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untu melaksanakan apa yang telah Ia janjikan (Roma 4:18-21)".
Janji Allah itu bagi Abraham adalah 1000% BENAR. Terhadap janji itulah, iman Abraham berkiblat dan kiblatnya tidak pernah berubah. Dan sikap ini mengingatkan saya akan pesan Tuhan kepada Yosua...."kuatkan dan teguhkan hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati...janganlah menyimpang ke kanan atau kekiri, supaya engkau beruntung ke mana pun engkau pergi (Yos. 1:7)". Dan apa yang menjadi realita yang tidak masuk di akal dan tidak mungkin dicerna oleh pikiran sehat; tidak mengoyahkan keyakinan Abraham, sikapnya teguh dan kuat dan Abraham percaya dengan sungguh bahwa janji Tuhan itu : "YA dan AMIN". Iman yang kuat melintasi ketidakberdayaan dan melewati kemustahilan, itulah yang diperhitungkan oleh Allah sebagai "KEBENARAN".
Saudaraku...
Kini kita memasuki Minggu II Masa Pra Paskah. Kita diajak untuk memahami dan memaknai Via Dolorosa yang telah menjadi jalan bagi Tuhan Yesus menuju kepada PEMULIAAN, dan jalan itu bukanlah jalan yang mudah dan bebas hambatan. Jalan itu adalah jalan penuh derita dan penuh darah bahkan kematian. Via Dolorosa menjadi beban yang sangat berat untuk dipikul, dan begitu beratnya sehingga Tuhan Yesus memohon: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki (Mat. 26:39)". Ya...sekiranya mungkin, jalan yang harus ditempuh itu janganlah Via Dolorosa (Via Crucis), jika mungkin jalan itu adalah jalan di mana ada ajakan "gaudeamus igitur = marilah kita bersukacita", karena semua boleh berjalan mulus atau semua yang terjadi itu serba gampang/instan. Tetapi, bukan seperti itu yang dipilih oleh Yesus. Tuhan Yesus tetap konsisten pada jalan yang sudah ditetapkan bagiNya. Dan apa yang telah dipilih dan ditetapkan bagi Yesus adalah pemenuhan janji dari Allah: "supaya melalui Dia dan oleh Dia serta di dalam Dia, seluruh tatanan alam semesta beserta dengan isinya yang telah dirusakkan oleh dosa, dapat dipulihkan dan diselamatkan".
Karena itu, ingatlah selalu akan hal ini:
Jalan menuju kepada keselamatan bukanlah jalan yang mudah, dan karena itu hanya sedikit orang yang memilihnya. Tetapi jika anda tetap berkomitmen untuk ada di jalan itu, maka Allah berkenan kepada anda dan itulah yang disebut KEBENARAN.
Selamat memaknai Minggu II Pra Paskah.
Tuhan Yesus memberkatimu.
(Masale, hari ke-56 tanggal 25 Pebruari 2018 - Pdt. Joni Delima).
Ringkasan Khotbah Untuk Ibadah Raya Jemaat.
Minggu II Pra Paskah.
Gereja Toraja Jemaat Masale.
Bacaan :
(1). Kejadian 17:1-7, 15-16.
(2). Roma 4:13-25 (Bahan Utama Khotbah).
(3). Markus 8:31-38.
"Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari Hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, - seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" - di hadapan Allah yang kepadaNya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada...sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita (Roma 4:16-17, 24b-25".
Shalom bagimu.
Semoga anda mengalami kasih dan berkat Tuhan hari ini dari dalam BaitNya.
Saudaraku...
Sungguh saya sangat miris menyaksikan begitu banyaknya hamba-hamba Tuhan yang menawarkan sebuah jalan yang begitu mudah untuk keluar dari berbagai persoalan hidup; dengan cukup mengangkat tangan dan menyerukan nama YESUS, maka seperti seorang pesulap mengucapkan: "simsalabim....adakadabra, ....muncullah", dan hal tersebut pun terjadi seketika dan semua masalah jadi tuntas. Miris karena saya melihat sosok seperti itu seolah-olah memaklumkan dirinya sebagai lembaga "PEGADAIAN" dengan semboyannya yang sangat ampuh: "Mengatasi masalah tanpa masalah".
Ya...coba saja anda perhatikan dalam ibadah-ibadah raya berjemaat atau KKR-KKR, bukan lagi pemandangan yang asing bagi di mana seorang pengkhotbah atau pembicara menantang umat untuk maju ke depan dengan modal mengangkat tangan guna didoakan atau ditumpangi tangan dari sang pengkhotbah agar mereka mendapatkan jalan keluar dari segala persoalan mereka; yang sakit bisa disembuhkan sesegera mungkin, yang ada dalam masalah keuangan akan mendapatkan jalan keluar dari persoalan keuangan di mana mereka akan seperti mendapatkan durian runtuh (usaha atau bisnis atau pekerjaan mereka akan mendapatkan keuntungan berlipat kali ganda), mereka yang menganggur akan serta-merta mendapatkan pekerjaan, yang tidak atau belum mendapatkan keturunan maka mereka akan mendapatkannya dalam waktu yang singkat, dan 1001 macam masalah lainnya akan tuntas semuanya.
Saya sendiri tidak memungkiri bahwa mujizat Tuhan itu sampai sekarang masih tetap ada dan akan tetap ada. Saya percaya bukan hanya 100%, tetapi 1000% bahwa: "Bagi Tuhan Tidak Ada Perkara Yang Mustahil". Tetapi firman Tuhan tidak pernah mengajarkan tentang jalan yang mudah untuk mengalami pemenuhan janjiNya. Dan anda harus mengingat bahwa jalan menuju kepada keselamatan bukanlah jalan yang lurus tanpa hambatan, tetapi jalan itu adalah VIA DOLOROSA. Dan Tuhan Yesus sendiri bersabda: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Mark. 8:34b)". Itulah sebabnya, saya setuju dengan pandangan Pdt. Erastus Sabdono bahwa jika ada yang mengajarkan jalan mudah untuk mengalami berkat dari Tuhan, maka Yesus yang mereka ajarkan itu bukanlah Yesus Realitas (Yesus yang berjalan di jalur Via Dolorosa), tetapi Yesus yang mereka ajarkan itu adalah "YESUS FANTASI".
Dan di sinilah saya mau menegaskan kepada anda:
Ketika anda bermasalah karena belum mendapat pekerjaan, maka itulah salib anda. Ketika anda belum mendapatkan keturunan, maka itulah salib anda. Ketika anda belum sukses dalam bisnis anda, maka itulah salib anda. Ketika sampai saat ini anda belum juga sembuh dari penyakit yang anda derita, maka itulah salib anda. Anda hanya diajak dan diminta untuk berkomitmen mengikut Tuhan dengan memikul salib itu tanpa bla-bla-bla atau tanpa menoleh ke kiri atau ke kanan atau kebelakang; pandangan anda harus fokus pada jalan yang dilalui Kristus. Soal kapan dan bila mana salib itu diangkat dari pundak anda lalu berganti dengan sukacita, maka itu bukan urusan anda, tetapi itu adalah urusan Tuhan.
Saudaraku...
Firman Tuhan hari ini mau mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kehidupan iman yang sesungguhnya, yang olehnya kita akan mengalami penggenapan janji Allah. Abraham menjadi teladan dalam kehidupan iman yang diperkenan oleh Tuhan. Jalan panjang yang penuh tantangan dan kemustahilan menjadi pilihan Tuhan untuk dilalui Abraham. Abraham menempuh jalan itu bukan dengan MATA JASMANI, tetapi dengan MATA IMAN. Walau sulit dan tidak masuk di akal, namun ia tetap berjalan.
Dan inilah yang dikatakan oleh firman Tuhan hari ini:
"Sebab sekali pun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa...imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya kira-kira sudah seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dengan imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untu melaksanakan apa yang telah Ia janjikan (Roma 4:18-21)".
Janji Allah itu bagi Abraham adalah 1000% BENAR. Terhadap janji itulah, iman Abraham berkiblat dan kiblatnya tidak pernah berubah. Dan sikap ini mengingatkan saya akan pesan Tuhan kepada Yosua...."kuatkan dan teguhkan hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati...janganlah menyimpang ke kanan atau kekiri, supaya engkau beruntung ke mana pun engkau pergi (Yos. 1:7)". Dan apa yang menjadi realita yang tidak masuk di akal dan tidak mungkin dicerna oleh pikiran sehat; tidak mengoyahkan keyakinan Abraham, sikapnya teguh dan kuat dan Abraham percaya dengan sungguh bahwa janji Tuhan itu : "YA dan AMIN". Iman yang kuat melintasi ketidakberdayaan dan melewati kemustahilan, itulah yang diperhitungkan oleh Allah sebagai "KEBENARAN".
Saudaraku...
Kini kita memasuki Minggu II Masa Pra Paskah. Kita diajak untuk memahami dan memaknai Via Dolorosa yang telah menjadi jalan bagi Tuhan Yesus menuju kepada PEMULIAAN, dan jalan itu bukanlah jalan yang mudah dan bebas hambatan. Jalan itu adalah jalan penuh derita dan penuh darah bahkan kematian. Via Dolorosa menjadi beban yang sangat berat untuk dipikul, dan begitu beratnya sehingga Tuhan Yesus memohon: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki (Mat. 26:39)". Ya...sekiranya mungkin, jalan yang harus ditempuh itu janganlah Via Dolorosa (Via Crucis), jika mungkin jalan itu adalah jalan di mana ada ajakan "gaudeamus igitur = marilah kita bersukacita", karena semua boleh berjalan mulus atau semua yang terjadi itu serba gampang/instan. Tetapi, bukan seperti itu yang dipilih oleh Yesus. Tuhan Yesus tetap konsisten pada jalan yang sudah ditetapkan bagiNya. Dan apa yang telah dipilih dan ditetapkan bagi Yesus adalah pemenuhan janji dari Allah: "supaya melalui Dia dan oleh Dia serta di dalam Dia, seluruh tatanan alam semesta beserta dengan isinya yang telah dirusakkan oleh dosa, dapat dipulihkan dan diselamatkan".
Karena itu, ingatlah selalu akan hal ini:
Jalan menuju kepada keselamatan bukanlah jalan yang mudah, dan karena itu hanya sedikit orang yang memilihnya. Tetapi jika anda tetap berkomitmen untuk ada di jalan itu, maka Allah berkenan kepada anda dan itulah yang disebut KEBENARAN.
Selamat memaknai Minggu II Pra Paskah.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment