Laman

Thursday, March 1, 2018

Pengorbanan Yang Sejati

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-60 tanggal 1 Maret 2018 - Pdt. Joni Delima).

Censura Morum hari ke-14 Masa Pra Paskah.

Bacaan : Kejadian 44:18-34.

"Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri... Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama saudara-saudaranya. Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpah ayahku (Kej. 44:18, 33-34)".

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
(Salam sejahtera bagimu di dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini kehidupan anda diberkati Tuhan.

Saudaraku...
Setiap kita mengerti apa makna yang terkandung di balik kata: "PENGORBANAN". Kata ini berasal dari kata dasar "KORBAN" yang oleh KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengandung arti:
(1). Pemberian untuk menyatakan kebaktian atau kesetiaan.
(2). Orang atau binatang dan sebagainya yang menjadi menderita akibat suatu kejadian.

Dari kata dasarnya kita sudah dapat memahami maksud yang terkandung ketika seseorang menyatakan apa yang disebut dengan "PENGORBANAN". Yang bersangkutan melakukan suatu tindakan "memberi" atau "menjadikan dirinya tumbal/korban" atas sesuatu yang sesungguhnya tidak menyenangkan. Jadi "PENGORBANAN" menunjuk pada suatu keadaan di mana seseorang, karena sesuatu yang amat dicintainya, maka ia merelakan kesenangannya itu hilang; ia merelakan kepentingannya itu pudar demi menyenangkan orang lain.

Contoh konkrit:
"PENGORBANAN"
orangtua demi hidup dan masa depan dari anak-anaknya.
Orangtua yang bertanggungjawab mengerti tentang konsekwensi dari melahirkan seorang anak. Waktu, pikiran, tenaga dan materi ia berikan demi hidup dan masa depan dari anak-anaknya. Dan untuk hal inilah maka orangtua tidak mengenal lelah, bekerja banting-tulang, tanpa perasaan malu untuk hal-hal tertentu, demi memperjuangkan dan mempertahankan anaknya ketika anaknya dalam ancaman atau dalam bahaya. Ketika anaknya sakit, walau dirinya sendiri sakit tetapi hal itu ditutupinya demi kesembuhan anaknya sehingga ia tidak akan pernah beranjak dari tempat pembaringan anaknya. Ketika anaknya lapar, walau ia sendiri dalam keadaan lapar namun ia menyatakan bahwa ia masih kenyang agar dengan itu sang anak dapat mengisi perutnya sampai kenyang.

"PENGORBANAN" dinyatakan oleh seseorang karena rasa KECINTAAN dan KESETIAAN. Tanpa kedua hal ini maka "PENGORBANAN" kehilangan makna.

Saudaraku...
Firman Tuhan hari ini mengisahkan tentang anak-anak Israel yang karena ulah Yusuf sendiri maka mereka kembali ke Mesir. Yusuf memperlakukan anak-anak Israel sedemikian karena ia tidak mau berpisah dengan saudara kandungnya dari ibu yang sama, yakni adiknya yang bernama Benyamin. Karena itu ia berusaha menjebak anak-anak Israel dengan menyembunyikan piala perak di dalam karung gandum milik Benyamin, agar ada alasan baginya untuk menahan Benyamin, adiknya itu untuk tetap bersamanya di Mesir. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi Yehuda yang sudah berjanji kepada ayahnya, Yakub, untuk menjaga keselamatan Benyamin dan membawanya pulang ke Kanaan dengan selamat. Jika anda mengalami kondisi yang demikian, maka hal ini bukanlah perkara yang mudah. Yehuda mengambil resiko: demi orang-orang yang dia kasihi maka ia rela mengorbankan dirinya sebagai jaminan atau tebusan. Ia rela menjadi tumbal demi Yakub, ayahnya dan demi keselamatan Benyamin.

Inilah makna "PENGORBANAN" yang sesungguhnya, yakni untuk siap menanggung resiko demi orang-orang yang dikasihi. Inilah bukti dari KECINTAAN dan sekaligus bukti dari KESETIAAN. Yehuda begitu mencintai Yakub, Benyamin dan saudara-saudara yang lainnya, sehingga ia berusaha untuk tidak membuat Yakub merasa kehilangan untuk yang kedua kalinya setelah Yakub merasa kehilangan Yusuf; dan ia berusaha untuk tidak membuat saudara-saudaranya yang lain merasa bersalah atas kondisi yang terjadi. Inilah bukti dari kesetiaan Yehuda pada apa yang sudah diucapkannya kepada Yakub tentang keselamatan Benyamin. Ya...Yehuda menjadikan dirinya sendiri sebagai jaminan atas keselamatan Benyamin, sehingga dengan hal tersebut, Yakub tidak lagi merasa takut dan kuatir atas keselamatan anaknya itu.

Saudaraku...
Apa yang dipertontonkan oleh Yehuda menjadi gambaran dari apa yang sudah dikerjakan Allah di dalam, oleh dan melalui Tuhan Yesus. Betapa dahsyatnya cinta Tuhan, sehingga Ia rela mengorbankan Putra TunggalNya menjadi tebusan atas dosa-dosa manusia. Dan dalam kesetiaan Tuhan Yesus melakukan apa yang dikehendaki oleh Sang Bapa dengan rela menempuh via dolorosa, maka keselamatan menjadi sebuah kepastian bagi setiap orang yang percaya dan berharap kepadaNya. Pengorbanan Tuhan Yesus demi keselamatan kita adalah SEMPURNA adanya.

Yang menjadi persoalan sekarang ialah:
Seberapa kuat rasa CINTA anda kepada Tuhan?.
Seberapa kuat kadar KESETIAAN anda dalam melakukan apa yang Tuhan perintahkan?.

Kedua hal ini sangat penting, sebab kekuatan CINTA dan kadar KESETIAAN-lah yang akan menjadi tolok ukur dari kesiapan anda untuk menyatakan Pengorbanan Yang Sejati dari tanda bakti anda yang tulus kepada Tuhan yang sudah lebih dahulu mengorbankan seluruh hidupNya demi anda. CINTA dan KESETIAAN-lah akan membuktikan kesiapan anda untuk berkorban waktu, tenaga, pikiran bahkan harta-benda demi kemuliaan Tuhan.

Ya...sungguhkah anda mengasihi Tuhan lebih dari segalanya?. Tidakkah pertanyaan seperti ini juga yang diucapkan oleh Tuhan Yesus kepada Simon Petrus: "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini? (Yoh. 21:15)".

Dan jika anda menjawab "YA", maka bersiaplah untuk menyatakan PENGORBANAN sebagaimana Tuhan Yesus telah berkorban demi dosa-dosa anda! Baktikan hidup anda demi orang lain, maka hal itulah yang akan menjadi bukti dari bakti anda kepada Tuhan.

Selamat untuk terus melatih diri berkorban bagi yang lain.
Selamat beraktifitas.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love