Laman

Friday, April 6, 2018

Jangan Biarkan Sakit Hati dan Iri Hati Meniadakan Sukacita Anda

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, hari ke-96 tanggal 6 April 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : Ayub 5:1-16.

"Sesungguhnya orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati...karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi. Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku (Ay. 5:2, 6-8)".

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
(Salam sejahtera bagimu di dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga hari ini hidup anda diberkati Tuhan dengan limpahnya.

Saudaraku...
Saya sering merasa heran melihat kecenderungan banyak orang yang begitu mudah meledak-ledak emosinya ketika merasa bahwa ia dilecehkan atau dipandang hina oleh sesamanya. Dan jujur memang harus diakui bahwa adalah natur kita untuk menyimpan rasa sakit hati, -(jangankan dilecehkan atau dipandang hina oleh orang lain)-, bahkan hal yang sepele saja, ketika pendapat atau saran kita tidak diterima atau sama sekali tidak ditanggapi bahkan dipandang salah oleh orang lain, -(padahal maksud kita itu adalah baik)-; betapa hati kita seperti terbakar, panas dan serasa tersayat-sayat. Ada luapan emosi untuk melampiaskan rasa sakit hati kepada yang bersangkutan.

Saudara sendiri tahu bahwa belakangan ini penyakit Darah Tinggi (Hipertensi), Migran, Penyakit Jantung, Tukak Lambung dan Kanker, menduduki rating tertinggi dalam jumlah kematian yang dialami manusia. Melalui masuksini.info, saya mendapat catatan bahwa secara medis, menurut dr. Don Colbert, -(seorang dokter dari dari Florida Hospital yang melakukan banyak penelitian tentang hubungan kejiwaan/spiritual dengan kesehatan)-, ternyata bahwa SAKIT HATI dan IRI HATI atau TIDAK MAU MENGAMPUNI adalah pensuplai utama munculnya penyakit-penyakit yang mematikan tersebut, karena SAKIT HATI akan menghambat tubuh dalam melepaskan toksin-toksin dalam tubuh. Hal ini kemudian didukung oleh suatu penelitian di Ohio Iniversity USA pada tahun 2014 yang mengungkapkan bahwa 80% penyakit berbahaya tersebut berasal dari faktor Internal manusia itu sendiri, yaitu Sakit Hati, Iri Hati dan Pikiran Yang Berlebihan. 20% berasal dari faktor Eksternal seperti lingkungan dan pola makan yang kurang baik.

Saudaraku...
Saya tidak mempunyai keahlian untuk mengulas hal tersebut di atas, tetapi yang saya tahu bahwa SAKIT HATI dan IRI HATI akan membuat seseorang tidak akan pernah merasakan kedamaian dalam menjalani hidup. SAKIT HATI dan IRI HATI akan membuat seseorang kehilangan sukacita. Dan karena itu, betapa saya bangga memiliki Tuhan Yesus, yang walau diperlakukan sedemikian tidak manusiawi; diejek, dicela, dihina, difitnah, dicambuk, di telanjangi, dan puncaknya ialah SALIB, tetapi semua itu dihadapinya dalam ketenangan batin dan dengan jiwa besar Ia berdoa demikian: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk. 23:34)". Ya....walau SALIB itu adalah lambang kehinaan yang harus diterimaNya, namun Tuhan Yesus tidak kehilangan SUKACITANYA.

Mungkin anda berkata dalam hati:
"Yesus bisa menghadapi semua kenyataan itu karena memang Dia adalah Tuhan! Tetapi manalah mungkin kita bisa menghadapi hal-hal itu? Tidakkah kita ini manusia lemah? Tentu kita tidak mempunyai kuasa untuk bertahan dalam kondisi yang sedemikian parah lalu berkata bahwa saya tidak SAKIT HATI dan tidak IRI HATI?".

Saudaraku....
Jikalau anda menyadari bahwa anda manusia yang lemah, maka seharusnya jangan lagi anda membebani diri anda dengan membiarkan SAKIT HATI dan IRI HATI beranak-pinak dalam hidup anda. Jika anda menyadari bahwa tubuh anda tidak lebih dari pada sebuah bejana tanah liat yang rentan pecah, maka jangan biarkan SAKIT HATI dan IRI HATI tertampung dalam bejana diri anda yang akan menghancurkan hidup anda dari dalam. Ingatlah bahwa tidak ada sama sekali manfaat yang ditimbulkan bagi tubuh anda dan keselamatan jiwa anda, manakala anda menyimpan rasa yang satu ini, yakni: SAKIT HATI atau IRI HATI.

Suatu pelajaran yang sangat berharga kita terima dari seorang yang bernama Ayub. Betapa ia kehilangan segala-galanya dalam hidupnya. Dulu ia seorang terpandang, kini ia menjadi seorang yang diserang dengan berbagai tuduhan yang tidak benar oleh sahabat-sahabatnya dan didakwah telah menentang Allah. Dulu dia adalah seorang yang dihargai karena kekayaannya, kini menjadi seorang yang terhina karena kebangkrutan yang menimpahnya dan yang sangat menyakitkan adalah dia ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya. Ia dulu seorang yang kuat dan sehat jasmani, namun kini menjadi seperti cacing yang lemah, yang mana tubuhnya dipenuhi borok dengan bau tubuh yang sangat menyengat sehingga orang menghindarinya; dan karena itu ia duduk di atas debu. Tidakkah kondisi yang dialaminya itu membuka peluang yang besar bagi Ayub untuk menyimpan rasa SAKIT HATI dan IRI HATI terhadap orang-orang yang ada di sekelilingnya yang notabene hidup mereka tidak sesaleh dan sesuci dirinya? Tetapi fakta menyatakan bahwa, Ayub sama sekali tidak terjebak dan terbelenggu oleh perasaan seperti itu.

Perhatikan betapa indah ungkapan yang disampaikannya:
"Sesungguhnya orang bodoh dibunuh oleh SAKIT HATI, dan orang bebal dimatikan oleh IRI HATI".

Jadi bodohlah anda jika anda terperangkap dalam perasaan-perasaan seperti itu.
Ayub mengingatkan kita bahwa kita ini hanyalah debu dan dari tanah kita diambil dan dibentuk; tetapi bencana tidak datang dari sumber di mana kita diambil dan dibentuk; tetapi oleh keinginan dan nafsu yang timbul dari dalam batin untuk membalaskan sakit hati terhadap seseorang dan perasaan iri hati terhadap kehidupan orang lain. Ayub mengajarkan solusi untuk tidak terperangkap atau terbelenggu oleh perasaan-perasaan demikian, yakni: "Mencari Allah dan menyerahkan segala problem di bawah otoritasNya". Hanya dengan cara ini, anda tidak akan kehilangan sukacita; dan lebih dari pada itu, anda telah berhasil melintasi gurun pencobaan dan tiba pada suatu keadaan yang telah ditetapkan Tuhan bagi anda, yakni: "Damai SejahteraKu, Kuberikan kepadamu dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu (Yoh. 14:27)".

Mungkin hari ini ada begitu banyak hal yang membuat anda kecewa, marah, dongkol dan bahkan merasakan kepedihan yang amat mendalam. Saya hanya mau mengatakan bahwa, janganlah anda hanyut dengan perasaan atau emosi anda. Belajarlah untuk tenang, berdoalah supaya Roh Kudus memampuhkan anda untuk mengendalikan perasaan anda, jangan pernah memandangi kejatuhan diri anda, tetapi belajarlah untuk bangkit dengan iman pada Yesus Yang Bangkit itu, berilah ruang untuk Dia dalam hidup anda, maka anda akan merasakan sebuah ketenangan dan tubuh anda akan merasakan kesegaran baru, sehingga sukacita akan terpancar dari wajah anda.

Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.

4 comments:

Web gratis

Web gratis
Power of Love