Laman

Saturday, October 6, 2018

BaitMu Adalah RUMAHKU

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Sekedar Perenungan Sebelum Tidur).
Masale, hari ke-280 tanggal 6 Oktober 2018 - Pdt. Joni Delima.

Bacaan Kontemplasi: Lukas 2:49.

"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada dalam rumah BapaKu".

Layla tov. Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
(Selamat malam. Salam sejahtera bagimu di dalam nama Yesus Sang Mesias).
Semoga malam ini menjadi malam sukacita bagi anda sambil menanti datangnya hari esok untuk menikmati keindahan persekutuan dan penyembahan kepada Tuhan.

Sahabatku...
Saya ingin berbagi tulisan dengan anda, dan apa yang saya bagikan adalah goresan tangan saya tertanggal 5 Pebruari 2011 pukul 22.12.

Saya termotivasi untuk membagikannya karena saya melihat ada sebuah kecenderungan yang tidak bisa lagi kita pungkiri bahwa banyak orang mulai memandang rendah makna persekutuan dan bahkan untuk hadir beribadah di Gedung Gereja dipandang sebagai tindakan yang bodoh dan membuang-buang waktu saja. Kalau pun mereka hadir untuk beribadah, itu hanya sekedar formalitas sebab ada perasaan malu jika tidak ke Gereja sedangkan dirinya adalah seorang Kristen; "apa kata dunia, ketika orang lagi berduyun-duyun ke Gereja lalu dirinya hanya ongkang-ongkang kaki di rumah". Jadi, ia ke Gereja karena dipaksa oleh "Perasaan Malu", dan jika demikian adanya, maka kehadirannya di Gereja hanya asal-asalan saja dan karena asal-asalan maka ia tidak fokus pada penyembahan.

Sahabatku...
Betapa saya terinspirasi dengan sikap yang dipertontonkan oleh Tuhan Yesus yang masih usia belia (12 tahun) namun telah memiliki karakter hidup beriman melebihi orang dewasa. Ketika Ia berada di Bait Allah (Yerusalem), Ia sungguh-sungguh serius dengan keberadaanNya di situ. Tidak cukup rasanya untuk menikmati keindahan persekutuan dan penyembahan hanya dengan waktu 2 atau 3 atau 4 jam. Ia mau lebih dari pada itu. Sama seperti hatiNya merasa nyaman ketika berada di rumah Yusuf dan Maria (di Nazareth), maka Ia merasakan kenyamanan yang sama bahkan lebih nyaman lagi ketika Ia berada di dalam Bait Allah (di Yerusalem).

Bagi Tuhan Yesus yang masih belia itu, persekutuan dengan Allah dalam bentuk PENYEMBAHAN adalah sesuatu yang tidak bisa disejajarkan dengan apapun juga, dan karena itu PENYEMBAHAN adalah kebutuhan hidup di atas segala kebutuhan manusia. Karena itu, ucapan Tuhan Yesus menjadi tamparan bagi anda yang sering memandang Gedung Gereja dan Persekutuan yang terbentuk di dalamnya hanyalah kegiatan biasa-biasa saja, tanpa makna bahkan menganggap sebagai tindakan bodoh dan pemborosan waktu.

Inilah yang bisa saya bagikan sebagai perenungan atas ucapan Tuhan Yesus kepada Yusuf dan Maria: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku akan berada dalam rumah BapaKu?".

BaitMu adalah Rumahku.

Tuhan.....
Buatlah hatiku tenteram untuk menikmati hadiratMu.

Tuhan.....
Bukalah mataku untuk melihat kehadiranMu di setiap desah nafasku.

Tuhan.....
Bukalah telingaku untuk merasakan desah nafasMu dan bisikan suaraMu yang lembut dan menghidupkan.

Tuhan....
Bangkitkan kepekaan di hatiku untuk mengatakan bahwa Engkaulah yang terbaik dari segala kebutuhan hidupku.

Tuhan....
Gerakkanlah tangan dan kakiku untuk berkarya dalam ladangMu sebelum segalanya dalam hidupku ini Kau akhiri.

Tuhan....
Tuntunlah kakiku untuk terus berjejak di setiap telapak kakiMu, walau jalan yang harus kutempuh itu penuh onak dan duri.

Tuhan....
Gerakkanlah bibirku untuk berucap: "BaitMu adalah Rumahku".

Selamat beristirahat.
Selamat mempersiapkan diri untuk bersekutu bersama dengan Tuhan.
Selamat mempersiapkan diri untuk merayakan pesta kehidupan melalui Sakremen Perjamuan Kudus Sedunia.
Tuhan Yesus memberkatimu.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love