Laman

Thursday, October 18, 2018

Jangan Keraskan Hatimu

Sebuah Refleksi Pribadi.
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-292 tanggal 18 Oktober 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan Kontemplasi : Ibrani 3:7-8.

Ane' ma'akhal lekha laila tov. Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Semoga malam ini anda terus dikuatkan dan diberkati Tuhan.

Sahabatku....
Saya tidak sengaja mengutak-atik situs tentang orang yang paling terkenal melakukan tindak kejahatan dan saya menemukan satu nama yakni: Elizabeth Bathory. Elisabeth lahir tgl. 7 Agustus 1560 dari pasangan Georges dan Anna Bathory yang merupakan  kaum bangsawan yang paling kaya di Hungaria.

Keluarga besarnya juga adalah orang-orang terpandang. Sepupu dari Elizabeth Bathory adalah Perdana Menteri di Hungaria dan seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi raja di Polandia.

Elizabeth terkenal sebagai seorang penjahat kelas kakap karena melakukan pembunuhan berantai dalam sejarah Hungaria dan Slovakia dengan membunuh 650 wanita. Ia kemudian dipenjarakan di istana Cachtice tahun 1610 dan menghabiskan masa hidupnya di sana sampai ia meninggal tgl. 21 Agustus 1614.

Saya bertanya:
Mengapa seorang wanita mampu melakukan pembunuhan sebanyak itu?.

Jawabannya adalah:
Karena ia dikejar oleh rasa bersalah dan tidak mau terbuka untuk mengakuinya. Lebih dari pada itu, ia membungkam suara hati nuraninya untuk mencari Tuhan.

Saya berkesimpulan, siapa pun kita; tua atau muda, orang terpandang atau tidak terpandang, kaya atau miskin, tinggal di istana mewah atau pun yang tinggal di gubuk beratapkan nipah; kita tidak akan luput dari kesalahan dan kita akan terus dikejar oleh rasa bersalah itu. Tetapi jika kita membungkam suara hati nurani dan mengeraskan hati untuk tidak mau mendengarkan Firman Tuhan, maka kita akan terus melakukan kesalahan yang sama. Karena itu, benar Firman Tuhan mengatakan: "Jika kamu mendengarkan suaraNya, jangan keraskan hatimu".

Dengan demikian maka untuk membebaskan diri dari rasa bersalah, maka kuncinya adalah mencari Tuhan dan membuka hati atau hidup kita untuk disoroti oleh Firman Tuhan. Tidakkah hal demikian yang menjadi nasehat Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius:
"Ingatlah bahwa dari kecil engkau telah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan yang baik (2 Tim. 3:15-17)".

Inilah ajakan saya buat anda:
"Mari rayakan hidup dengan selalu memuji Allah dan selalu rindu untuk bersekutu serta mendengarkan FirmanNya. Kekerasan hati tidak akan membuat hidup ini jadi indah, tetapi ketulusan untuk dibimbing oleh Tuhan akan membuat segalanya menjadi indah dan sempurna".

(Catatan : Goresan tangan saya tertanggal 9 Oktober 2016).

Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love