
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-302 tanggal 28 Oktober 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan Kontemplasi : 2 Korintus 1:3-6.
Ane' ma'akhal lekha laila tov. Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Semoga malam ini hati anda terus diliputi sukacita.
Sahabatku....
Bisa jadi anda saat itu masih diliputi rasa takut; takut karena ancaman, takut karena sakit-penyakit yang tak kunjung sembuh, takut ditinggal oleh orang-orang yang anda cintai, takut karena bayang-bayang kegagalan mengintai usaha anda atau pun karier anda, takut akan kebutuhan hari esok, takut akan situasi yang mencekam akhir-akhir ini dari kelompok-kelompok yang intoleran, takut akan masa depan anak-anak, dan lain-lain sebagainya. Perasaan takut apapun alasan atau penyebabnya, akan menggerogoti sukacita yang seharusnya anda nikmati hari ini. Rasa takut, -(apalagi jika itu sudah sangat berlebihan)-, akan membuat anda sangat sulit untuk tersenyum dan hal itu akan mematahkan gairah hidup anda. Anda akan kehilangan keyakinan tentang hari esok yang lebih baik. Dan karena itu, saya mau mengatakan bahwa RASA TAKUT sesungguhnya merupakan penyakit kanker yang sangat berbahaya; sebab ia mematikan semangat dan membuat anda yang mengalaminya sudah pasti kehilangan masa depan.
Sahabatku...
Saya sangat tertarik dengan sebuah cerita fabel dari India, demikian:
Ada seekor tikus yang sangat ketakutan setiap kali melihat seekor kucing. Setiap kali ia bertemu seekor kucing, sang tikus lari tunggang-langgang, -(nabrak sana, nabrak sini)-. Ia terus berusaha untuk lari sekali pun sang kucing sama sekali tidak mengejarnya. Untuk menghilangkan rasa ketakutan itu, sang tikus pergi mendapatkan seorang tukang sihir dan meminta agar tubuhnya diubah menjadi kucing.
Sang penyihir pun mengabulkan permintaannya; lalu...simsalabim...berubahlah si tikus tersebut menjadi seekor kucing. Tak berapa lama, kembali ia diliputi rasa takut ketika ia berpapasan dengan seekor anjing. Melihat hal tersebut si tikus yang sudah berubah jadi kucing lari terbirit-birit. Segera sesudah itu, ia pergi ke si tukang sihir dan meminta agar diubah menjadi anjing. Dan...simsalabim..iapun berubah jadi anjing. Sekarang ia berpikir bahwa tidak ada lagi yang akan membuatnya merasa takut.
Tetapi, tak berapa lama, ia mendengar auman seekor harimau yang lagi kelaparan mencari mangsa. Dan saat ia berpapasan dengan harimau itu, betapa ia ketakutan melihat bahwa harimau itu hendak menerkamnya. Ia pun lari sekuat-kuatnya untuk menghindari kejaran si harimau. Untung saja ia berhasil menghindari terkaman harimau tersebut. Akhirnya ia datang lagi kepada si tukang sihir agar tubuhnya diubah menjadi seekor harimau. Si tukang sihir pun mengabulkan permintaannya; dan ia pun berubah menjadi harimau. Ia kemudian berjalan dengan gagahnya di dalam hutan dan melihat betapa semua hewan yang berpapasan dengan dirinya diliputi ketakutan dan berlari menghindari dirinya. Tetapi tiba-tiba, ia mendengar letusan senapan. Ternyata ada seorang pemburu yang sedang membidik dirinya dan untung saja bidikan tersebut meleset. Menyadari bahwa dirinya ada dalam bahaya, ia pun lari ketakutan dan berusaha mencari tempat berlindung yang aman. Setelah itu, ia pun mendatangi si tukang sihir dan menyampaikan keluhannya. Melihat hal tersebut, si tukang sihir tidak mau membantunya lagi. Si tukang sihir berkata: "Aku akan merubah engkau menjadi tikus kembali, sebab sekalipun badanmu seperti harimau namun nyalimu masih tetap nyali tikus".
Sahabatku...
Betapa sering kita mengaku punya Allah yang hebat, namun faktanya; hati kita masih dipenuhi rasa takut. Dan saya mau mengatakan bahwa sungguh ironis jika anda menyebut diri sebagai anak Tuhan tetapi kehilangan sukacita karena perasaan takut menggerogoti kehidupan anda. Ada mulai berpikir, "harusnya Tuhan membuat aku seperti ini atau seperti itu agar aku terhindar dari rasa takut".
Saya hanya mau mengatakan bahwa Tuhan membuat diri anda sedemikian dengan maksud agar anda menjadi diri anda sendiri, bukan menjadi orang lain atau makhluk lain. Mungkin saja di mata anda, ada sesuatu pada anggota tubuh anda yang anda anggap kurang sempurna, tetapi justru di balik kekurangan itu Allah menempatkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Bisa jadi, kekurangan anda adalah sesungguhnya kelebihan anda, dan apa yang anda anggap sebagai kelebihan pada diri anda, ternyata hal itu adalah kekurangan yang sangat memalukan.
Untuk itu, saya mau menegaskan hal ini:
Jika anda mengaku sebagai anak Tuhan, maka milikilah nyali seperti Allah yang adalah Bapa kita. Ingatlah, Rasul Paulus benar-benar memiliki nyali sama seperti Kristus; walau pun jalan yang harus dilalui penuh onak dan duri (Via Dolorosa), namun hal itu tidak memudarkan sukacitanya di dalam Tuhan. Ya....sekalipun Paulus harus dipenjarakan, namun hal itu tidak menghentikan semangatnya untuk terus bersukacita di dalam Kristus. Justru ia mengatakan: "Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaandan kesesakan oleh karena Kritus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Kor. 12:10)".
Dan lebih jauh ia menasehatkan anda tentang fakta kemanusiaan yang tidak sempurna namun hal itu justru dipilih oleh Allah untuk menyempurnakan karyaNya. Rasul Paulus mengatakan demikian:
"apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti; supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah (1 Kor. 1:27-29)".
Karena itu, hadapi semua tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita, karena kita memiliki Tuhan Yang Hidup dan Dahsyat. Dan camkan firman Tuhan ini: "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim. 1:7)".
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.
No comments:
Post a Comment