
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-333 tanggal 27 November 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan Kontemplasi : Roma 12:1-2.
Selamat malam dan salam damai sejahtera bagimu.
Sahabatku....
Saya berani mengatakan hal ini, dan saya tidak peduli bagaimana anda menanggapinya; bahwa hanya orang yang "GILA KUASA" yang tidak mau "BERUBAH".
Jikalau ada seorang yang notabene adalah penguasa, lalu yang bersangkutan selalu melakukan perubahan dengan inovasi-inovasi yang baru dan hal itu dilakukan karena rasa cintanya terhadap orang banyak, maka di mata saya, dia adalah seorang yang pantas mendapat label "The Super Hero", sekali pun di mata sesamanya "Kaum Berkuasa", pribadi yang demikian dianggapnya "Orang Gila".
Karena itu, orang yang jujur jalannya dan selalu mau berbuat kebajikan dengan melakukan perubahan-perubahan untuk kemaslahatan atau kepentingan hidup bersama, akan mendapat banyak musuh serta akan selalu mendapat fitnahan yang keji. Tentu, bagi orang-orang yang "Gila Kuasa", -(mereka yang berusaha untuk mempertahankan Status Quo)-, akan bersatu menggalang kekuatan dengan menghalalkan segala cara, -(termasuk mempergunakan dalil-dalil agama)-, berusaha untuk menyingkirkannya.
Dan benar apa yang dikatakan oleh Larry Ellison:
"Ketika engkau melakukan perubahan dengan inovasi-inovasi yang baru, bahkan memilih jalan yang berbeda dengan yang biasa, maka bersiap-siaplah untuk dikatakan Orang Gila oleh semua orang".
Sahabatku...
Tentu masih segar dalam ingatan anda, bagaimana seorang AHOK harus menghadapi sekelompok orang (Tikus-tikus Berdasi) yang merasa terusik karena kehadirannya. AHOK berani memilih jalan yang berseberangan dengan kelompok-kelompok itu dan bahkan menelanjangi semua kebobrokan hidup mereka, yang selama ini mengatas-namakan kepentingan rakyat dengan menggelontorkan dana milyaran bahkan trilliunan, namun faktanya mereka hanya memperjuangankan dan mengokohkan kekuasaan serta kenikmatan dirinya sendiri. AHOK berani merubah hal-hal yang biasa dengan gebrakan-gebrakan yang baru dan inovatif, dan hal itu sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat; namun akibat dari kegilaannya untuk meruntuhkan Status Quo pada Tikus-tikus Berdasi, akhirnya ia ditolak dan disingkirkan, bahkan pada akhirnya dipenjarakan dengan tuduhan "PENISTAAN AGAMA".
Sangat sadis, bukan?.
Inilah yang disebut: "Air susu dibalas dengan air tuba".
Tetapi, apakah seorang yang Hidupnya Sudah Berubah dan yang kemudian berusaha untuk Merubah Hidup Orang lain, cahaya mereka semakin redup?.
Saya sendiri percaya apa yang diungkapkan oleh firman Tuhan dalam kitab Daniel, bahwa hal tersebut berlaku bagi orang yang tegar berdiri di jalan kebenaran:
"Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya (Dan. 12:3)".
Karena itu, saya berani mengatakan bahwa, ruang penjara yang telah mengurung AHOK, tidak akan pernah menghalangi sinarnya terus bercahaya.
Sahabatku....
Jika anda menghendaki orang lain berubah dari cara-cara hidup yang tidak benar, maka andalah yang terlebih dahulu merubah diri anda dari segala bentuk kecemaran kepada kekudusan yang dikehendaki oleh Allah. Sebab, adalah sebuah kemustahilan jika anda menuntut orang lain bertindak benar, sedangkan anda sendiri melakukan tindakan yang tidak benar. Adalah sebuah kemustahilan anda menuntut orang lain hidup dalam kekudusan dan kesucian, jika hidup anda sendiri penuh dengan kecemaran.
Firman Tuhan hari ini menekankan:
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2)".
Berdasarkan firman Tuhan, saya mau mengatakan dan menegaskan hal ini kepada anda:
Jikalau dunia ini hanya mementingkan kesenangannya dan dengan tidak berbelas-kasih, mengorbankan orang lain untuk mencapai maksudnya, maka janganlah anda ikut-ikutan melakukan hal yang sama. Anda harus berani berseberangan jalan dengan keinginan dunia ini. Dan memang hal ini tentu akan menimbulkan konsekwensi, yakni: "sama seperti dunia membenci Aku, demikian juga kamu akan dibenci oleh dunia". Tetapi anda harus mengalahkan kejahatan dengan terus menabur benih kebajikan.
Ketika dunia ini mempertuan dirinya sendiri dan menganggap iman kepada Allah adalah sebuah kebodohan, maka anda harus berani berseberangan jalan dengan sikap demikian. Anda harus menyatakan dengan tegas bahwa hakekat hidup yang sesungguhnya adalah "Percaya pada Yesus sebagai jalan satu-satunya untuk menikmati kepenuhan hidup". Anda harus berani menyatakan bahwa "di luar Kristus, yang ada hanyalah kebinasaan". Dan karena itu, -(menurut saya)-, orang yang paling bodoh dan yang paling celaka adalah mereka yang menolak keberadaan Tuhan.
Seorang yang hidupnya sudah berubah atau hidupnya sudah dibarui, maka ia tidak akan pernah gentar sedikit pun menetang ketidak-benaran dan kesewenang-wenangan. Seluruh kehidupannya diserahkan utuh di bawah otoritas Ilahi, dan ia sendiri percaya bahwa Allah tidak akan membuat dirinya dipermalukan. Satu ungkap yang viral sejak kasus AHOK bergulir, yakni: Gusti Allah Mboten Sare = Tuhan Allah tidak tertidur. Dan Mzm. 37:6 mengatakan:
"Ia (Tuhan) akan memunculkan kebenaran seperti terang, dan hakmu seperti siang".
Karena itu: "Jangan takut untuk berubah dan jangan gentar melakukan perubahan. Jangan pernah merasa minder karena anda orang kecil. Dengan perubahan budi, walau anda hanyalah setetes air yang jatuh di tengah samudera, namun anda telah menyatu dengan kumpulan air yang sangat besar itu. Sekecil apapun andil anda dalam sebuah proses perubahan, namun hal itu sangat bernilai dan berarti dalam pandangan Tuhan; dan ditangan Tuhan sendiri, yang kecil akan diubahnya menjadi sangat besar dan dahsyat (Ingat peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang hanya dengan 2 ekor ikan dan 5 ketul roti)".
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.
Amin.
ReplyDeleteGood information, Pak
ReplyDeleteBravo