Laman

Wednesday, November 21, 2018

Hidup Yang Memberi

Sebuah Refleksi Pribadi.
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-327 tanggal 21 November 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan Kontemplasi : Kis. 20:33-38.

Selamat malam dan salam sejahtera bagimu.

Sahabatku...
Adalah sebuah kemustahilan untuk dapat menjalani hidup tanpa DIBERI.
Adalah sebuah kemustahilan untuk menggapai mimpi tanpa DIBERI.
Adalah sebuah kemustahilan untuk menikmati sukacita tanpa DIBERI.
Adalah sebuah kemustahilan untuk mengalami damai sejahtera tanpa DIBERI.

Dengan DIBERI ada kekuatan untuk melangkah.
Dengan DIBERI ada harapan untuk sebuah kemenangan.
Dengan DIBERI ada ruang untuk menikmati kegembiraan.
Dengan DIBERI ada kesempatan untuk mengalami sentosa.

Coba anda sejenak merenungkan hal ini:
Mungkinkah seorang anak mengalami pertumbuhan secara normal tanpa mendapat perhatian dan cinta kasih dari orang yang melahirkannya?
Tidakkah ketika orangtua MEMBERI sentuhan kasih sayang, sang anak akan mengalami pertumbuhan fisik dan rohaninya dengan baik dan normal?
Bayangkanlah betapa mirisnya kehidupan anak-anak yang ditelantarkan orangtuanya, mereka tumbuh tanpa kasih sayang dan hidup tanpa perhatian
.

Mungkinkah seorang anak dapat menggapai mimpi-mimpinnya tanpa mendapat sokongan dan cinta kasih yang penuh pengorbanan dari orang yang melahirkannya?
Tidakkah dengan MEMBERI waktu, tenaga dan pikiran bahkan pengorbanan materi, orangtua telah melapangkan jalan bagi anaknya untuk menggapai harapan dan masa depannya?
Bayangkanlah betapa menyedihkan anak-anak yang kehilangan orangtuanya; mereka harus berjuang sendiri untuk menghidupi dirinya dan hanya menanti uluran tangan kasih dari orang lain demi menggapai harapannya.

Mungkinkah seorang anak dapat mengalami sukacita dan damai sejahtera dalam hidupnya tanpa menikmati cinta kasih dari orang yang melahirkannya?
Tidakkah dengan MEMBERI dekapan saat anak-anak mengalami masalah dalam hidupnya, sang anak merasakan kedamaian dan hatinya pun dipenuhi sukacita?
Bayangkan, betapa memilukan hati jika anda menyaksikan anak-anak yang tidak pernah merasakan dekapan kasih sayang orangtuanya. Tidak ada tempat bagi mereka untuk mencurahkan isi hatinya sehingga mereka hanya pasrah pada keadaannya.

Jadi:
Seorang anak akan kuat melangkah karena ada orangtuanya yang MEMBERI tuntunan untuk terus langkah.

Seorang anak akan berhasil menggapai mimpi-mimpinya karena ada orangtuanya yang dengan penuh cinta kasih memotivasi dan menyokong dalam perjuangan untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu.

Seorang anak akan selalu mengalami sukacita dalam hidupnya karena mendapatkan perhatian dan cinta kasih yang tulus dari orangtuanya.

Dan seorang anak akan merasa tenang dan damai karena ia percaya bahwa orangtuanya sangat mengasihi dan mencintainya tanpa pamrih.

Sahabatku....
Sekarang, saya mengajak anda untuk berkontemplasi.
Kosongkan pikiran anda, pejamkan mata dan renungkanlah hal-hal ini:

Apa jadinya anda jika Allah tidak MEMBERI diriNya untuk anda temui di saat anda sangat membutuhkan pertolonganNya?.
Tidakkah anda sama seperti orang yang sedang berjalan dalam ruang yang gelap dan tak tahu arah, ke mana harus melangkah?.

Apa jadinya anda jika Allah tidak MEMBERI anak TunggalNya untuk menjadi tumbal atas dosa-dosa anda?.
Tidakkah anda akan tetap menjadi hamba dosa dan kehilangan kesempatan untuk mengalami kemuliaan sorga?.

Apa jadinya anda jika Allah tidak MEMBERI ampunanNya atas segala dosa dan pelanggaran-pelanggaran anda?.
Tidakkah anda akan kehilangan sukacita dan anda akan tetap berada di bawah kutuk?.

Apa jadinya anda jika Allah tidak MEMBERI ShalomNya kepada anda?.
Tidakkah anda akan hidup dalam kekuatiran dan ketakutan; rasa aman dan tenteram terasa jauh dan anda takkan pernah menggapainya?.

Sahabatku...
Jika kita mau jujur mengakui, maka semua yang melekat pada diri kita sesungguhnya adalah PEMBERIAN. Kita terlahir dari rahim seorang ibu dengan telanjang. Sejak itu kita mulai mengalami apa yang disebut PENERIMAAN, bukan PENOLAKAN. Ketika hati menerima, maka ada dorongan untuk memberikan yang terbaik. Karena itu, sepanjang hidup yang Tuhan izinkan, ada tangan yang penuh dengan cinta kasih membelai, menuntun, menopang dan melindungi kita. Sejauh hidup yang Tuhan perkenankan untuk kita nikmati, inilah fakta yang tak terbantahkan: "Ternyata kita dapat hidup karena PEMBERIAN".

Saya sangat memahami kedalaman kasih Allah terhadap diriku setiap kali membaca bagian ini:
"Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga. Ia akan memberikan yang baik....(Mat. 6:11)".

Saya sendiri menyadari ketidak-layakan saya untuk menerima pemberian Ilahi, namun Kasih Tuhan jauh lebih besar dari rasa ketidak-layakanku untuk menerima dan menyambut kasihNya itu. Dosaku tidak menjadi penghalangan bagi Tuhan untuk mewujudkan rencanaNya yang besar dalam menyelamatkanku. Yang Tuhan tuntut dari padaku hanyalah: "Menerima dengan Percaya", dan inilah yang dicatatkan dalam Yoh. 3:16... "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan (memberikan) AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal".

Dengan demikian, saya mau menegaskan kepada anda bahwa hakekat hidup yang sesungguhnya Tuhan tuntut dari diri anda adalah MEMBERI, sebab Allah telah lebih dahulu MEMBERI yang terbaik dan yang sangat special kepada anda. Dan Tuhan Yesus sendiri bersabda: "Berilah dan kamu akan diberi (Luk. 6:38a)". Sebab inti dari memberi itu adalah KASIH, dan Allah sendiri adalah KASIH (1 Yoh. 4:8).

Jadi apapun yang anda berikan kepada sesamamu, maka hal itu akan membuktikan kualitas iman anda yang sesungguhnya. Tetapi jika anda sulit untuk memberi, maka saatnya anda belajar untuk memberi sebelum Allah mengambil keputusan untuk menolak anda.

Dan camkanlah firman ini: "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima (Kis. 20:35b); sebab siapa yang menaruh belas kasihan (memberi) kepada orang yang lemah, ia sesungguhnya memiutangi Tuhan, dan Tuhan sendiri akan membalas perbuatannya itu (Ams. 19:17)".

Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati.

1 comment:

Web gratis

Web gratis
Power of Love