
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-325 tanggal 19 November 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan Kontemplasi : Matius 6:14-15.
Selamat malam dan salam sejahtera bagimu.
Sahabatku...
Mengampuni dengan tidak lagi mengingat-ingat kesalahan orang yang telah membuat anda menderita, tentu bukanlah perkara yang mudah, semua anda membalikkan telapak tangan, bukan?
Saya sendiri telah beberapa kali menghadapi kasus di mana seseorang menaruh dendam terhadap saudaranya atau pun terhadap pasangan hidupnya karena merasa hatinya tersakiti. Mereka datang menyampaikan keluhannya dan meminta doa agar dikuatkan untuk melupakan orang yang menyakitinya. Tentu yang dimaksudkan di sini ialah bahwa ia sangat sulit untuk membuka pintu ampun bagi sesamanya dan jalan yang terbaik adalah menjauhinya atau berpisah dengannya.
Saya hanya mengatakan bahwa, bagaimana mungkin saya dapat mendoakan anda kepada Tuhan yang maha pengampun sedangkan anda sendiri tidak siap untuk mengampuni?.
Manalah mungkin Allah akan mendengar sebuah doa yang lahir dari hati yang dipenuhi dengan perasaan dendam dan amarah serta sedikitpun tidak ada celah yang dibuka untuk sebuah pengampunan, sedangkan Allah sebagai alamat dari doa saya buat anda adalah Pribadi Yang Maha Pengampun?.
Saya hanya bisa mendoakan anda yang masih diliputi rasa dendam dan amarah terhadap sesama atau pun amarah dan dendam terhadap pasangan hidup anda, agar Roh Kudus bekerja untuk membuka pintu ampunan di hati anda dan Tuhan akan memulihkan hati anda yang terluka itu.
Sahabatku...
Saya sendiri pernah merasakan bahwa betapa berat memberi pengampunan kepada orang yang telah menyakiti atau menyengsarakan hidup kita. Tetapi menyimpan rasa dendam dan amarah serta tidak membuka pintu ampunan, bukanlah solusi yang terbaik. Justru hal tersebut akan semakin memahitkan hidup kita.
Menyimpan rasa dendam dan amarah dan tidak mau membuka pintu pengampunan, akan menyerap habis energi positif dalam diri kita dan hal itu akan mempermudah masuknya berbagai bibit penyakit dalam tubuh. Beban untuk tidak mau mengampuni akan menyeret kita semakin dekat kepada penderitaan bahkan mempercepat proses menuju kematian yang mengerikan.
Karena itu, pengampunan sangat penting untuk melumpuhkan bibit penyakit yang mematikan dalam tubuh. Dan lebih dari pada itu, pengampunan yang kita berikan kepada orang yang sudah menyakiti hati kita akan memastikan pengampunan Allah terhadap segala dosa dan pelanggaran kita sendiri. Firman Tuhan mengatakan:
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu (Mat. 6:14-15)".
Untuk itulah, saya hendak mengingatkan anda bahwa jika amarah dan dendam masih menguasai hati dan pikiran anda, maka hal tersebut akan semakin memahitkan kehidupan anda. Amarah dan dendam akan menguras habis energi positif dalam diri anda dan pada akhirnya anda terperangkat dalam penjara ketidakbahagiaan hidup.
Dan saya berani mengatakan hal ini kepada anda: "Hidup Dalam Pengampunan akan membebaskan anda dari kesengsaraan, dan lebih dari pada itu, wajah anda memancarkan kemuliaan Allah yang adalah Pribadi Maha Pengampun".
Camkanlah hal ini:
"Hidup Yang Mengampuni akan membuat anda berjalan lepas serta merasakan angin baru dalam pertandingan kehidupan. Hidup Yang Mengampuni melapangkan jalan untuk menikmati sorga; sebab ketika anda mengampuni, maka Allah pun akan mengampunimu".
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment