
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-317 tanggal 12 November 2018 - Pdt. Joni Delima).
Bacaan Kontemplasi : Matius.
Ane' ma'akhal lekha laila tov. Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Kiranya malam ini anda terus diberkati oleh Tuhan.
Sahabatku....
Pernahkah anda merasa begitu sibuknya sampai-sampai tidak tahu lagi apa yang anda harus lakukan? Seringkali jika anda tidak berhati-hati, maka jadwal kegiatan harian anda bisa menjadi tidak terkontrol, benar bukan?
Ya....
Sadar atau tidak, sepanjang hari kita dituntut secara terus-menerus untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup kita yang berkaitan dengan hal bendawi. Tanpa kita sadari bahwa ada pula satu hal yang kita lalaikan, yakni kebutuhan rohani yang justru akan memberi kedamaian batin di kala tubuh ini sudah penat dengan rutinitas kerja.
Sahabatku....
Bekerja untuk kebutuhan setiap hari, -(untuk ketercukupan pangan, sandang, papan dan kebutuhan sekunder yang lain)-, memang tidaklah salah. Itu adalah sebuah keharusan. Bukankah Firman Tuhan sangat keras menegur orang yang pemalas agar mereka belajar kepada semut dan orang yang tidak mau bekerja janganlah diberi makan. Tetapi jangan karena hal bekerja demi kebutuhan jasmaniah itu sehingga anda kehilangan fokus pada hal-hal yang rohani. Dan Mazmur 42 ini mau mengajak kita untuk memposisikan kebutuhan pada hal-hal yang rohani sama seperti kebutuhan kita pada hal-hal bendawi.
Lapar dan haus pada makanan jasmani akan membuat tubuh kehilangan kekuatan dan gairah hidup, pada akhirnya tubuh akan lunglai tak berdaya; demikian juga dengan lapar dan haus pada makanan rohani yakni Firman Tuhan, akan membuat bati terasa hampa, pikiran menjadi kacau dan iman pun jadi mati.
Mazmur ini sangat indah menggambarkan situasi yang terjadi jika manusia rohani anda tidak mendapan asupan makanan yang memadai untuk pertumbuhan iman. Karena itu, sang pemazmur berusaha membangun kesadaran diri untuk menikmati Firman Tuhan setiap hari. Ia berkata demikian:
"Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup (Mzm. 42:2-3)".
Sahabatku....
Jika saat ini anda tidak merasa lapar dan haus akan Tuhan, -(lapar dan haus akan kebenaran FirmanNya)-, maka saya menyarankan bahwa mungkin ini saatnya bagi anda untuk berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri: "Hal apakah yang telah menggantikan rasa lapar dan hausku akan Engkau, ya Tuhanku?".
Saya hanya mau mengingatkan anda bahwa, jika anda hanya berpikir pada hal-hal bendawi lalu seluruh waktu dan tenaga anda tercurah untuk mendapatkannya, maka sadarlah bahwa ada saat di mana anda akan terkapar dan tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu dalam kondisi seperti itu, apa artinya semua benda yang anda dapatkan? Tidakkah semua itu tidak lebih daripada sampah?
Karena itu, benar apa yang diserukan Tuhan Yesus dalam KhotbahNya di Bukit:
"Sebab itu, janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat. 6:31-33)".
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment