Laman

Friday, December 14, 2018

Anda Patuh, Anda Disegani; Anda Taat, Anda Diberkati

Sebuah Refleksi Pribadi.
Minggu Adven II, hari ke-13.
Sekedar Perenungan Sebelum Tidur.
(Masale, hari ke-348 tanggal 14 Desember 2018 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan Kontemplasi : Ulangan 4:1-10.

Selamat malam dan salam sejahtera bagimu.

Sahabatku....
Setiap ketetapan, peraturan atau pun produk hukum dibuat, maka sudah pasti bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan demi kebaikan bersama. Melanggar apa yang sudah ditetapkan, sudah pasti konsekwensinya adalah sanksi. Katakanlah sebuah contoh kecil tentang aturan rambu-rambu lalu-lintas. Hal itu diadakan agar tercipta ketertiban di jalan, sehingga semua orang merasa nyaman dan aman untuk menikmati perjalanannya. Jikalau ada yang melanggar aturan itu, keadaan menjadi kacau, atau ia berpeluang besar untuk mencelakai dirinya dan juga mencelakai orang lain. Karena itu, setiap pelanggar aturan harus siap menerima sanksi dari perbuatannya itu.

Tentu demikian pula dengan bangsa Israel. Musa menasehati bangsa itu agar memelihara hukum Allah serta taat untuk melakukan apa yang Tuhan sudah tetapkan kepada mereka. Mereka tidak dibenarkan untuk menambah atau pun mengurangi yang diperintahkan Tuhan kepada mereka (ayat 2). Jikalau mereka memelihara hukum Allah dan dengan setia melakukan apa yang diperintahkan, maka hidup mereka akan diberkati. Bahkan lebih dari pada itu, mereka akan menjadi bangsa yang disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini sangat jelas disampaikan Musa: "Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi (Ul. 4:6)".

Sahabatku...
Firman Allah yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel ribuan tahun yang lalu, tetap relevan untuk konteks kehidupan kita saat ini bahkan sepanjang masa. Terlebih dalam menyikapi kehidupan bangsa ini, betapa miris hati kita menyaksikan bagaimana hukum atau aturan begitu mudah dipermain-mainkan. Terkadang dengan sangat jelas ada orang yang telah menyimpang jauh dari aturan atau hukum, namun ia tetap merasa diri benar; dan yang aneh, Hukum atau Peraturan itulah yang dianggapnya salah.

Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka sekalipun negara ini disebut Negara Hukum yang menuntut seluruh anak bangsa harus menghormati dan menghargai Supremasi Hukum; tetapi kenyataannya adalah Negara ini telah terperangkap dalam kondisi "Ketiadaan Hukum = Lawlessness" sehingga yang ada hanyalah manusia-manusia yang melanggar hukum. Dan jangan heran jika benar apa yang dikatakan orang dalam menyikapi kondisi seperti ini, yakni: "Negara ini GADUH" alias "Selalu Ribut" dan karena selalu ribut, maka aturan atau hukum pun menjadi RIBET untuk diimplementasikan. Sebab setiap orang mempunyai sudut pandang dalam menginterpretasikan hukum. Akibatnya, keadaan yang damai dan tenang pun hanya sebuah fatamorgana, karena masing-masing bertahan pada kebenarannya.

Karena itu, tepat apa yang dikatakan firman Tuhan dalam konteks kekinian bahwa saat anda melakukan dengan setia peraturan atau hukum, terlebih segala ketetapan, peraturan dan hukum-hukum Allah, maka anda sesungguhnya orang yang paling bijaksana dan berakal budi. Tetapi jika tidak, maka anda adalah manusia yang binal dan liar serta yang tidak berakal budi, alias anda tidak lebih dari pada BINATANG yang memang tidak berakal budi.

Dalam sorotan firman Tuhan ini saya hendak menegaskan kepada anda:
"Jika anda PATUH, maka anda pantas untuk disegani dan dihormati; ketika anda TAAT, maka sesungguhnya anda mempunyai peluang yang besar untuk mengalami dan menikmati HIDUP YANG DIBERKATI. Sebab firmanNya mengatakan: Berpeganglah pada ketetapan dan perintahNya...supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya (Ul. 4:40)".

Selamat menikmati dan memaknai Minggu Adven II.
Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love