Laman

Monday, April 29, 2019

Dalam Pemeliharaan Tuhan

Sebuah Refleksi Pribadi.
(Masale, 29 April 2019 - Pdt. Joni Delima).

Bacaan : Lukas 12:22-31.

Saudaraku....
Kadangkala dalam menjalani hidup, kita sering merasa seolah-olah Tuhan tidak memberi perhatian terhadap hidup kita. Kadangkala kita begitu cepat menarik kesimpulan, saat beban hidup menekan lalu kita berseru kepadaNya meminta tolong, dan ternyata jawaban dari padaNya tidak kunjung datang; lalu kita berkata: "Tuhan tak mempedulikanku lagi". Sadar atau tidak, simpulan seperti ini membuat nurani kita tergerak untuk melakukan gugatan kepada Tuhan:
"Kenapa Tuhan Engkau berdiam diri saja, padahal aku ini anakMu? Kenapa Tuhan Engkau seolah-olah cuekin aku dan tidak ikut campur untuk menuntaskan masalahku? Kenapa Engkau tidak melakukan ini atau itu untukku, padahal aku sangat berharap bahwa hanya Engkaulah jawaban untuk setiap masalahku? Kenapa Engkau tidak berlaku adil terhadap aku, di mana Engkau Tuhan?".

Tetapi jika kita merenungkan perjalanan kehidupan dan kita mau jujur mengakui, bahwa sesungguhnya kita adalah manusia yang kurang mampu mensyukuri nikmat Tuhan yang Tuhan berikan dengan percuma. Untuk setiap desah nafas, sedikit pun tidak andil kita sehingga kita dapat berkata bahwa kehidupan ini adalah milik kita. Semua itu dari Tuhan dan diberikan dengan "PERCUMA".

Anda bisa bayangkan jika Tuhan harus menghitung nilai yang harus kita bayar untuk setiap nafas kehidupan. Satu tabung saja untuk membantu pernafasan anda di kala anda jatuh sakit dalam sehari, anda sudah bersungut-sungut untuk membayarnya; dan sekarang anda mencoba menghitung berapa tabung yang harus anda habiskan sepanjang umur yang Tuhan berikan kepada anda hingga saat ini? Berapa harga yang harus anda bayar kepada Tuhan jikalau Tuhan menuntut harga dari nafas kehidupan itu?

Tak terhingga, bukan?.

Dan karena itu, benar apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya? (Mat. 16:26)".

Karena itu, jangan takabur, hai saudaraku.
Jangan berlaku seperti bangsa Israel ketika mengembara di padang gurun yang hari-harinya penuh dengan sungut-sungut. Jangan hanya karena persoalan sepele, lalu kita meragukan pemeliharaan dan kasih Tuhan.

Saya sendiri untuk setiap persoalan seberat apapun juga, selalu mengakui bahwa Allah itu adalah Bapa Yang Baik. Ia adalah Allah yang peduli atas hidup saya. Dia benar-benar peduli dengan semua persoalan saya. Walau banyak hal yang saya sampaikan dalam doa-doa saya ternyata tidak terkabulkan saat ini; saya tetap yakin, bahwa Dia tetap bekerja, mendengarkan dan mencatat doa-doa saya dan menentukan waktu yang tepat untuk mengabulkan setiap hal yang saya butuhkan sesuai dengan ukuran kasih karuniaNya.

Saya sendiri terus menerus membangkitkan kebanggaan diri saya pada Allah yang saya sembah, dengan memperhatikan bunga-bunga dan burung-burung. Betapa bunga itu dipelihara Tuhan dan didandani sedemikian rupa hingga sangat indahnya. Betapa burung-burung itu terus berkicau menyanyikan senandung alam sebagai pujian atas kebesaran dan kemahakuasaan Sang Khalik, dan Tuhan terus memelihara hidup mereka. Tentu diriku lebih dari pada bunga itu. Dan sudah barang tentu juga lebih dari pada burung-burung itu. Jika Tuhan saja memperhatikan bunga bakung yang hari ini mekar dan besok sudah lisut dan layu, bukankah saya yang sangat berharga dalam pemandanganNya, tentu hidup saya akan didandani lebih indah dari pada bunga-bunga itu, bukan? Pun demikian, jika burung-burung itu dipelihara Tuhan dengan seksama dan tidak ada satu pun yang dilupakanNya; sudah barang tentu saya yang jauh lebih berharga dari pada burung-burung itu di mata Tuhan, pastilah hidup saya akan dipeliharaNya melebihi burung-burung itu, bukan?

Karena itu saudaraku...
Seberat apapun pergumulan anda hari ini, tetaplah percaya pada pemeliharaan Allah. Percayalah bahwa Tuhan akan menyediakan kebutuhan anda jikaanda tetap fokus pada kehendakNya. Ya...jika anda menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan anda dan tetap meninggikan namaNya dalam hidup anda. Tuhan selalu rindu memberkati hidup anda. Tuhan rindu untuk memberikan kekuatan kepada anda. Tuhan rindu memberikan kedamaian kepada anda. Tetapi satu yang Tuhan minta dari anda dan saya, yakni: "Carilah dahulu KerajaanNya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu (Luk. 12:31)".

Bertanyalah sekarang pada diri anda:
Sungguhkan anda merindukan Dia?.
Sungguhkah anda menyerahkan hidup anda di bawah otoritasNya?.
Sungguhkah anda siap melakukan segala kehendakNya?.

Camkan hal ini:
"seluruh aspek hidup kita ada dalam genggamanNya; dan berbahagialah orang yang percaya kepadaNya".

Selamat beristirahat.
Tuhan Yesus memberkatimu
.

No comments:

Post a Comment

Web gratis

Web gratis
Power of Love